Vagina Bumil berdarah setelah bercinta, apa risikonya bagi janin?

Saat kehamilan Bunda dinyatakan sehat, Bunda tentu boleh menyalurkan hasrat seksual dengan suami. Namun, bagaimana jika timbul flek atau darah dari vagina setelah berhubungan seks? Simak penjelasan lengkap dalam artikel ini, yuk, Bunda!

Ketika kehamilan Bunda sehat dan tidak memiliki masalah kesehatan tertentu, berhubungan intim dengan pasangan dinilai aman. Saat memilih untuk melakukan kegiatan tersebut, Bunda mungkin saja mengalami vagina berdarah setelah berhubungan.

Namun jangan khawatir, setiap pendarahan yang terjadi selama kehamilan tidak selamanya berisiko tinggi bagi kesehatan janin, kok, Bun.

Secara umum, pendarahan yang terjadi setelah berhubungan seksual juga minim menyebabkan keguguran. Hal ini karena tempat janin berada jauh dari wilayah untuk berhubungan intim,  dan janin juga dilindungi oleh cairan ketuban dalam kantung rahim.

Dilansir dari laman Hello Sehat, risiko keguguran setelah berhubungan seks mendekati nol, setelah usia kehamilan 12 minggu.

Artikel terkait: Bunda, ini cara menolak berhubungan seks dengan suami tanpa membuatnya tersinggung

Meski demikian, tidak ada salahnya Bunda tetap memahami apa saja faktor risiko dan penyebab pendarahan setelah berhubungan seks saat hamil. Agar Bunda tahu jenis pendarahan seperti apa yang dialami dan mana kondisi yang membuat Bunda harus berkonsultasi ke dokter.

Jika pada kehamilan sebelumnya Bunda memiliki riwayat keguguran atau dinding serviks cenderung lemah, dokter mungkin akan merekomendasikan Bunda untuk tidak berhubungan seks dulu demi kesehatan Anda dan janin.

Berdarah setelah berhubungan intim saat hamil: Penyebab dan cara mengatasinya

Pendarahan yang terjadi setelah berhubungan intim biasanya karena bagian serviks terlalu lunak dan sensitif. Keadaan serviks yang sensitif ini disebabkan oleh:

  • Peningkatan suplai darah: Dilansir dari laman Health Direct, aliran darah menuju vagina dan leher rahim cukup meningkat saat hamil. Ketika berhubungan seks, area serviks akan menerima tekanan tambahan sehingga menyebabkan pendarahan kecil seperti flek.
  • Meningkatnya pembuluh darah kapiler: Pembuluh darah yang berdiameter kecil atau kapiler terbentuk selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi ibu dan janin. Pembuluh darah ini juga banyak berkembang di dinding leher rahim dan vagina. Karena sangat halus, pembuluh darah ini pun akan mudah pecah dan menimbulkan flek ketika tubuh menerima tekanan tambahan dari berhubungan seksual.

Artikel terkait: 6 Posisi Seks Saat Hamil yang Aman dan Menyenangkan

Mencegah vagina berdarah setelah berhubungan

Agar pendarahan tidak terjadi lagi saat Bumil bercinta dengan suami, Bunda bisa mencegahnya dengan beberapa cara sebagai berikut:

  • Cobalah posisi seks yang aman dan nyaman untuk ibu hamil seperti spooning atau penetrasi dari belakang. Hal ini dilakukan untuk mengurangi faktor risiko keluarnya flek setelah berhubungan intim.
  • Minta pengertian pada pasangan untuk melakukan hubungan seks dengan pelan dan tidak terlalu kasar
  • Sebuah studi yang dipublikasikan di National Institutes of Health menyarankan agar ibu hamil juga menggunakan pelumas seks yang berbahan dasar air. Hal ini bertujuan untuk membantu mengurangi gesekan kasar ketika berhubungan seksual. Minyak kelapa juga bisa digunakan sebagai pelumas alami untuk berhubungan seks.
  • Menggunakan kondom juga bisa membantu mengurangi risiko pendarahan setelah berhubungan saat hamil. Selain itu, kondom juga bisa membantu Anda dan janin terhindar dari penyakit menular seksual.

Karena kondisi setiap ibu hamil berbeda, maka jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter untuk mencari tahu cara yang paling aman melakukan hubungan seksual saat hamil agar kesehatan Anda dan janin tetap terjaga.

Artikel terkait: Ini 7 fakta seks saat hamil yang paling bikin suami penasaran

Kapan harus berkonsultasi ke dokter?

Meski kebanyakan kasus flek atau pendarahan kecil tidak berisiko tinggi, tetapi Anda tetap harus memeriksakan kondisi tersebut ke dokter kandungan.

 Terutama, jika Bunda mengalami pendarahan disertai beberapa gejala berikut ini:

  • Kram dan nyeri di bagian bawah perut atau di daerah panggul
  • Mengalami pendarahan berat di vagina yang mengalir dan terjadi terus-menerus secara konsisten
  • Adanya keputihan yang menggumpal
  • Pingsan dan pusing
  • Demam tinggi
  • Kedinginan
  • Kontraksi rahim

Meski Bunda mengalami pendarahan ringan, tidak ada salahnya juga Bunda berkonsultasi ke dokter untuk mencegah komplikasi pada kehamilan.

Jangan lupa untuk selalu lakukan komunikasi dengan suami terkait hubungan seksual yang nyaman dan aman selama kehamilan, ya, Bun.

***

Referensi: Momjunction, National Institutes of Health

Baca juga:

id.theasianparent.com/buang-air-kecil-setelah-berhubungan-seks