Bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum usia 37 minggu kehamilan membutuhkan perhatian dan penanganan yang khusus. Salah satunya tentang berat badan bayi prematur. Sebab mereka cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan atau bayi matur.
Untuk itu, berikut ini kami rangkum beberapa hal yang perlu diketahui dan diwaspadai para orangtua.
5 Hal yang perlu diperhatikan orangtua untuk meningkatkan berat badan bayi prematur
1. Kebutuhan nutrisi bayi prematur berbeda dengan bayi matur
Kebutuhan nutrisi bayi prematur atau bayi yang lahir sebelum usia 37 minggu kehamilan berbeda dengan kebutuhan nutrisi bayi matur atau cukup bulan yang lahir setelah 38 minggu kehamilan.
Mereka umumnya memerlukan lebih banyak nutrisi agar dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti bayi lainnya. Namun sayangnya, organ-organ penting dalam tubuh bayi prematur dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan lingkungan belum berkembang secara sempurna.
Bayi prematur umumnya memiliki masalah untuk mendapatkan ASI dari payudara ibu atau botol. Hal itu karena mereka belum cukup matang untuk mengkoordinasikan kemampuannya untuk menghisap, bernafas, dan menelan.
Untuk itu, bayi prematur seringkali mendapatkan perawatan khusus di NICU NICU (Neonatal Intensive Care Unit) setelah dilahirkan. Dengan begitu mereka dapat diawasi dengan cermat apakah telah mendapatkan cairan dan nutrisi yang tepat.
Artikel terkait: 11 Panduan memandikan bayi prematur yang perlu diketahui orangtua baru
2. ASI adalah asupan nutrisi terbaik untuk bayi prematur
Menurut dr. Dina Kusumawardhani dalam laman Klik Dokter, Air Susu Ibu atau ASI adalah asupan nutrisi terbaik untuk bayi. Baik itu bayi prematur atau bayi matur.
“Jika produksi ASI Anda masih lancar sebaiknya diberikan ASI. ASI adalah makanan terbaik untuk anak, terutama pada usia 0-6 bulan. Jika memang tidak ada kontraindikasi pemberian ASI, seperti infeksi pada payudara atau HIV/AIDS, sebaiknya tetap berikan ASI untuk bayi Anda,” jelasnya.
Dian menegaskan bahwa ASI kaya akan sari makanan, paling higienis, dengan temperatur yang tepat, dan kadar gizi yang paling dibutuhkan oleh bayi. Ini dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
Jumlah ASI yang normal diproduksi pada akhir minggu pertama setelah melahirkan adalah 550 ml per hari. Dalam 2-3 minggu, produksi ASI meningkat sampai 800 ml per hari.
Jumlah produksi ASI dapat mencapai 1,5-2 L per harinya tergantung dari berapa banyak bayi menyusu. Semakin sering bayi menyusu, maka semakin banyak hormon prolaktin dilepaskan, sehingga produksi ASI semakin banyak.
Namun sebaliknya, produksi ASI akan berkurang secara bertahap jika frekuensi bayi menyusu juga berkurang.
3. Pedoman pemberian ASI pada bayi prematur
Dilansir dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi prematur dengan berat lahir >1800 gram (>34 minggu gestasi) dapat langsung disusui dari payudara ibu. Bila hari-hari pertama ASI belum mencukupi, dapat diberikan ASI donor dengan sendok atau cangkir sebanyak 8-10 kali sehari.
Bayi prematur dengan berat lahir 1500-1800 gram (32-34 minggu), refleks hisap belum baik tetapi refleks menelan sudah ada. Dengan begitu dapat diberikan ASI perah dengan sendok atau cangkir sebanyak 10-12 kali sehari.
Adapun bayi prematur dengan berat lahir 1250-ISOO gram (30-3 I minggu), refleks hisap dan menelan belum ada sehingga perlu diberikan ASI perah melalui pipa orogastnik sebanyak 12 x sehari.
Untuk bayi prematur dengan berat lahir <1250 gram, biasanya bermasalah dan perlu diberi IVFD untuk satu dua hari pertama. Kemudian dapat diberikan ASI sebagai trophic feeding sebanyak 10 mI/kgBB dalam 24 jam.
Bila sudah ada toleransi minum, jumlah minum oral boleh dinaikkan sambil menurunkan cairan IV. Jumlah yang diperlukan untuk 24 jam pertama sebanyak 60 ml per kgBB/24 jam, hari kedua 80 ml/kgBB/24 jam, hari ketiga 100 ml/kg BB/24 jam.
Seterusnya naik 10 ml/kg/24 jam sampai mencapai 160 ml/kgBB. Yang diharapkan adalah bahwa selama 10 hari pertama bayi tidak boleh turun beratnya lebih dari 10% dan setelah 10 hari berat bayi naik 20 gr sehari.
Artikel terkait: Tak hanya infeksi, ini 9 penyebab Bunda bisa melahirkan bayi prematur
4. Sufor khusus untuk menaikkan berat badan bayi prematur
Tidak hanya mendapatkan nutrisi dari ASI. Menurut dr Lili Dwiyani dalam laman Alo Dokter, bayi prematur juga bisa mendapatkan nutrisi dari sufor atau susu formula dalam kondisi yang terpaksa.
Umumnya sufor yang digunakan adalah sufor yang khusus untuk bayi prematur. Ini biasanya mengandung lebih banyak kalsium dan protein untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan khusus bayi prematur.
“Kemudian mengenai apakah perlu diberikan HMF (human milk fortifier) atau penambah nutrisi ASI itu perlu didiskusikan dengan dokter anak Anda. Apakah ada indikasi untuk pemberiannya atau tidak,” jelasnya.
Pilihan jenis susu formula dan perlu tidaknya HMF adalah keputusan yang sifatnya individual atau berbeda-beda tergantung kondisi klinis bayi dan keputusan klinis dari dokter yang menangani.
“Yang terpenting adalah memastikan kebutuhan cairan dan kalori hariannya (yang dapat dihitung tergantung dari berat badan dan usia bayi). Bila ini terpenuhi maka sebenarnya merek apapun bisa dipakai, kecuali jika ada kebutuhan nutrisi khusus yang perlu dipenuhi sehingga memerlukan sufor khusus,” tegas Lili.
5. MPASI untuk bayi prematur
Berdasarkan rekomendasi IDAI dan WHO, bayi dapat mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI atau MPASI saat dia telah berusia 6 bulan. Demikian pula bagi bayi prematur untuk memulai MPASI-nya pada saat berusia 6 bulan, dihitung dari tanggal lahir yang seharusnya.
Bila bayi Anda lahir kurang 8 minggu dari hari perkiraan lahir, maka sebaiknya bayi memulai MPASI pada usia 6 bulan lebih 8 minggu dihitung dari tanggal kelahiran sebenarnya.
Selain usia, berikut ini beberapa tanda bayi prematur siap memulai mendapatkan MPASI:
- Bayi dapat duduk dan menahan kepalanya sendiri dengan tegap
- Menunjukan ketertarikan terhadap makanan dan mulai mencoba meraih makanan
- Bayi telah menunjukan tanda-tanda lapar dan tidak tenang meskipun telah mendapatkan ASI dengan rutin
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan ketika hendak memberikan MPASI pada bayi prematur ialah:
- Menyesuaikan tekstur MPASI dengan usia dan kemampuan bayi
- Protein nabati dan hewani diberikan sejak bayi berusia 6 bulan
- Masak telur, daging, dan ikan hingga benar-benar matang
- Pemberian jus buah tidak disarankan untuk anak berusia di bawah 1 tahun
- Madu dapat diberikan setelah bayi berusia 1 tahun
- Pisahkan talenan yang digunakan untuk memotong bahan makanan mentah dan matang
- Hindari pemberian makanan dengan kadar lemak yang tinggi, pemanis, dan penyedap rasa tambahan
- Minyak, mentega, atau santan dapat digunakan sebagai penambah kalori
- Perhatikan kebersihan tangan dan peralatan dalam menyiapkan MPASI
- Pastikan kebersihan tangan anak sebelum memulai makan
Penting untuk diingat bila kebutuhan dan kondisi setiap bayi berbeda-beda. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu tentang pemberian dan pemenuhan nutrisi bayi prematur Anda. Dengan begitu dokter dapat memberikan rekomendasi yang sesuai dengannya.
Referensi: Medline Plus, Klik Dokter, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Alo Dokter
Baca juga