Benjolan di penis adalah kejadian umum yang memengaruhi sebagian besar pria. Sebagian besar kasus benjolan tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya berupa jerawat yang tidak berbahaya. Namun, benjolan di penis juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan tertentu, mulai dari infeksi menular seksual hingga kanker. Kali ini kami akan membahas satu per satu mengenai benjolan di penis, perhatikan hingga akhir ya, Parents!
Artikel terkait: 8 Kelainan Penis, Ini Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan Reproduksi
Benjolan di Penis Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Tertentu
1. Jerawat
Beberapa jenis jerawat dapat tumbuh berbagai bagian tubuh, termasuk penis Anda. Jerawat adalah benjolan berisi cairan keras yang dapat muncul di penis Anda. Adapun gejala seseorang memiliki jerawat di penis adalah sebagai berikut:
- Warna benjolan mirip dengan warna kulit di sekitarnya
- Tidak terasa sakit ketika disentuh, tetapi mungkin sedikit sensitif
- Tidak berubah bentuk, tetapi semakin besar seiring waktu
Jika pecah, area di sekitar jerawat bisa menjadi sakit atau terinfeksi. Jerawat tidak perlu diobati dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Jerawat terjadi ketika minyak atau kotoran terperangkap di pori-pori kulit sehingga menyebabkan nanah dan bakteri menumpuk.
2. Rambut Tumbuh ke dalam
Rambut yang tumbuh ke dalam terjadi ketika rambut pendek (sering kali baru saja dicukur) melengkung kembali ke folikelnya saat tumbuh. Beberapa gejala umum meliputi:
- Bintik hitam tempat rambut berada
- Berisi cairan atau nanah
- Gatal atau iritasi
Rambut yang tumbuh ke dalam biasanya tidak memerlukan perawatan dan akan hilang dalam beberapa minggu atau kurang. Namun, rambut tumbuh ke dalam dapat menyebabkan infeksi dan memerlukan antibiotik untuk mengobatinya. Selain itu, Anda juga dapat menghilangkan rambut yang tumbuh ke dalam dengan pinset.
3. Tahi Lalat
Tahi lalat pada dasarnya juga bisa tumbuh di mana saja, termasuk penis Anda. Kondisi ini disebut nevus, yakni tahi lalat yang disebabkan oleh sel-sel kulit yang memproduksi terlalu banyak melanin. Melanin merupakan pigmen yang membentuk warna kulit. Tahi lalat tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.
Anda bahkan mungkin mendapatkan 10 hingga 40 tahi lalat di tubuh Anda sepanjang hidup, sebagian besar di wajah, lengan, kaki, dan area lain yang mendapat banyak paparan sinar matahari. Namun, Anda perlu waspada apabila tahi lalat tumbuh lebih besar, lebih bergerigi, atau menjadi kasar saat disentuh – ini bisa menjadi kanker.
Tahi lalat tidak perlu dihilangkan. Jangan mencoba menghilangkannya sendiri di rumah karena banyak perawatan tahi lalat di rumah sebenarnya bisa berbahaya. Temui dokter kulit Anda untuk memotong tahi lalat dengan aman (dipotong) atau dicukur dengan pisau kecil.
4. Papula Penis Mutiara
Papula penis mutiara atau pearly penile papules adalah benjolan kecil pada penis Anda yang memiliki warna sama dengan kulit di daerah itu. Tidak jelas apa penyebabnya, tetapi mereka tidak berbahaya. Mereka biasanya muncul di sekitar kepala penis dan meskipun mereka cenderung terlihat seperti jerawat kecil, mereka tidak gatal atau menghasilkan cairan apa pun. Mereka juga cenderung terlihat kurang menonjol atau hilang sama sekali seiring bertambahnya usia. Berikut adalah tanda-tanda papula penis mutiara:
- terlihat dan terasa halus
- terlihat sangat kecil seperti benang
- biasanya berukuran 1 hingga 4 milimeter
- bentuk dalam barisan di sekitar kepala penis
Papula ini tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan, tetapi Anda dapat berbicara dengan dokter tentang pilihan untuk menghilangkannya.
Artikel terkait: 4 Penyebab Sariawan pada Penis, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
5. Bintik Fordyce
Bintik Fordyce adalah benjolan kecil yang dapat muncul di penis Anda atau jaringan di sekitarnya, seperti skrotum. Tidak seperti papula penis mutiara, bintik Fordyce cenderung berwarna kekuningan. Mereka mungkin terbentuk dalam kelompok. Hampir setiap orang dilahirkan dengan bintik Fordyce (sekitar 70 hingga 80 persen orang dewasa), tetapi mereka menjadi lebih besar dan lebih terlihat saat melewati masa pubertas. Bintik Fordyce tidak perlu diobati, dan biasanya akan hilang seiring waktu. Namun, opsi penghapusan, seperti terapi laser tersedia.
6.Angiokeratoma
Angiokeratoma adalah benjolan kecil berwarna merah cerah yang muncul dalam kelompok kecil ketika pembuluh darah di dekat kulit membesar atau melebar. Benjolan di penis ini kasar saat disentuh dan mungkin menjadi lebih tebal dari waktu ke waktu. Tidak jelas apa sebenarnya yang menyebabkan kondisi ini, tetapi kemungkinan penyebab paling umum adalah hipertensi (tekanan darah tinggi) atau kondisi yang memengaruhi pembuluh darah di dekat penis, seperti wasir atau varikokel (pelebaran pembuluh darah di skrotum).
Angiokeratoma biasanya tidak hilang dan cenderung tidak berbahaya. Namun, kondisi ini bisa menjadi gejala dari kondisi fungsi sel seperti penyakit Fabry, terutama jika muncul bersamaan dengan gejala seperti berdarah. Konsultasikan dengan dokter apabila hal ini terjadi.
7. Limfokel
Limfokel terjadi ketika benjolan di penis muncul setelah berhubungan seks atau masturbasi. Limfokel merupakan hasil dari penyumbatan di saluran getah bening yang membawa cairan getah bening ke seluruh tubuh untuk membantu sistem kekebalan tubuh. Benjolan ini biasanya hilang segera setelah muncul dan tidak perlu diobati. Limfokel merupakan efek samping yang umum dari menjalani operasi untuk kondisi prostat, seperti prostat removal (prostatektomi). Hal ini dapat menyebabkan saluran getah bening tersumbat dan dapat menyebabkan gejala lain, seperti infeksi saluran kemih (ISK) dan nyeri panggul.
8. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan benjolan di penis Anda atau kulit di sekitarnya jika Anda melakukan hubungan seks oral, anal, atau genital tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi. Beberapa IMS tersebut antara lain:
- Herpes genital: infeksi virus yang menyebabkan gatal, lepuh terinfeksi oleh virus herpes simpleks, yang dapat diobati dengan obat antivirus untuk mengurangi gejala.
- Sifilis: infeksi bakteri yang dapat menyebabkan ruam dan luka menyakitkan yang dapat diobati dengan antibiotik atau suntikan penisilin untuk sifilis tahap awal.
- Kutil kelamin: benjolan seperti kembang kol yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) dapat diobati dengan antibiotik topikal atau operasi pengangkatan.
- Molluscum contagiosum: infeksi kulit virus yang menyebabkan benjolan kecil, halus, mengkilap berisi zat seperti lilin, dapat diobati dengan operasi pengangkatan.
9. Lichen Planus
Lichen planus adalah jenis ruam yang dihasilkan dari sistem kekebalan yang menyerang sel-sel kulit Anda sendiri. Gejala umum lichen planus meliputi:
- benjolan keunguan, bagian atasnya datar yang menyebar hanya beberapa minggu atau bulan setelah muncul
- rasa gatal
- lepuh berisi cairan yang pecah dan berkeropeng
- gatal di tempat ruam
- lesi putih berenda di mulut, yang mungkin menyakitkan atau menyebabkan sensasi terbakar
- lecet yang pecah dan menjadi kudis
- garis putih tipis di atas ruam
Lichen planus tidak selalu mengkhawatirkan meskipun dapat membuat kulit gatal dan tidak nyaman. Untuk kasus yang lebih serius, dokter mungkin merekomendasikan perawatan, seperti retinoid, kortikosteroid, dan antihistamin, antara lain.
Artikel terkait: Benarkah Daun Bungkus Papua Efektif Besarkan Penis? Ini Faktanya!
10. Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie terjadi ketika jaringan parut, atau plak, terbentuk di batang penis dan menyebabkan benjolan keras atau pita jaringan. Ini dikenal sebagai “waisting” atau “bottlenecking.” Tidak pasti berapa banyak orang yang memiliki kondisi ini, tetapi 1 dari 11 pria mungkin mengalami kelengkungan penis terkait dengan penyakit Peyronie.
Jaringan parut ini biasanya terdapat di bagian atas penis, tetapi bisa juga muncul di bagian samping atau bawah penis. Seiring waktu, jaringan cenderung mengeras karena penumpukan kalsium, membuat ereksi melengkung ke atas atau ke satu sisi dan sering kali menyakitkan. Ini bisa membuat seks menjadi sulit dan bahkan bisa mengecilkan penis.
11. Kanker
Kanker penis adalah jenis kanker langka pada jaringan dan kulit penis. Hanya sekitar 2.080 kasus baru yang dilaporkan pada tahun 2018. Dengan kanker penis, benjolan berupa tumor berkembang dari pertumbuhan sel-sel sehat yang sebelumnya menjadi kanker. Gejala yang paling menonjol dari kanker penis adalah benjolan di penis yang abnormal. Pada awalnya, mungkin hanya terlihat seperti benjolan biasa, tetapi dapat tumbuh jauh lebih besar dan mulai terlihat merah, iritasi, atau terinfeksi. Gejala lain mungkin termasuk:
- rasa gatal
- sensasi terbakar pada kulit atau saat Anda buang air kecil
- kulit penis memerah atau beruban
- penebalan kulit penis
- berdarah
- ruam atau iritasi
- pembengkakan di sekitar penis di kelenjar getah bening Anda
Perawatan untuk kanker penis tergantung pada pengaruhnya terhadap kulit. Kanker ini bisa bersifat invasif, bisa juga bersifat non-invasif. Perawatan non-invasif mungkin termasuk pengangkatan kulup (sunat), kemoterapi untuk menghancurkan sel kanker, atau cryosurgery untuk membekukan dan menghancurkan tumor. Sementara itu, perawatan invasif mungkin termasuk operasi pengangkatan jaringan penis kanker atau seluruh penis (penektomi ) dan jaringan di sekitarnya.
***
Demikian penjelasan mengenai benjolan di penis, Parents. Pada dasarnya, banyak kemungkinan yang terjadi ketika seseorang memiliki benjolan di penis. Lebih baik, segera konsultasikan ke dokter apabila menemukan benjolan di penis yang tak wajar. Dokter pasti akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Penis Lembek Bikin Ereksi Tidak Maksimal? Ternyata Ini Penyebabnya