Perusahaan farmasi global, Johnson & Johnson, mengeluarkan pengumuman resmi bahwa mereka akan menghentikan penjualan produk bedak bayi di seluruh dunia mulai 2023.
Langkah ini mereka tempuh merespons puluhan ribu keluhan pelanggan yang menganggap produk bedak bayi berbahaya. Menyikapi hal ini, IDAI turut buka suara dan memberikan penjelasan soal bahaya bedak bayi. Berikut informasi selengkapnya untuk Anda, Parents!
Mendapat Banyak Keluhan Pelanggan
Johnson & Johnsonn menerima lebih dari 38.000 tuntutan hukum dari konsumen yang menyebut produk bedak bayi berbahaya dan mengandung asbestos. Sebelum akhirnya mengambil langkah ini, Johnson & Johnson sudah menghentikan penjualan bedak bayi di Amerika Serikat dan Kanada.
Sempat Mengelak Produk Bedak Bayi Miliknya Berbahaya
Di sebuah kesempatan Johnson & Johnson sempat mengelak, menjelaskan bahwa produk bayi mereka tidaklah berbahaya. Akibat misinformasi ini, kabarnya penjualan bedak bayi mereka turun drastis.
“Kami berdiri teguh memegang analisis ilmiah independen selama puluhan tahun oleh para ahli medis di seluruh dunia yang menegaskan bedak bayi Johnson & Johnson yang berbasis talc, tidak mengandung asbes, dan tidak menyebabkan kanker,” jelas pihak Johnson & Johnson.
Padahal dalam sebuah investigasi yang dilakukan oleh Reuters, pihak Johnson & Johnson sebenarnya sudah mengetahui adanya kandungan berbahaya pada bedak yang mereka produksi.
Hal ini didukung oleh catatan internal perusahaan, kesaksian persidangan, dan bukti-bukti lain yang mengarah pada fakta sejak tahun 1971-2000-an.
Fakta menunjukkan bedak mentah dan baby powder milik mereka terbukti positif mengandung sejumlah asbes meski dalam kadar kecil. Itu karena bedak bayi yang mereka produksi memang berbasis talc.
Talc merupakan zat yang ditambang dari bumi dan ditemukan di lapisan yang dekat dengan asbes. Disebut-sebut, talc adalah bahan yang menyebabkan kanker.
Artikel Terkait: 5 Hal Penting Seputar Bedak Bayi yang Perlu Diketahui
Dianggap Berbahaya untuk Bayi, J&J Beralih ke Bedak Tepung Jagung
Johnson & Johnson kini harus menghadapi ribuan tuntutan hukum di bidang keselamatan konsumen yang mendorong mereka membuat keputusan ini
“Sebagai bagian dari penilaian portofolio di seluruh dunia, kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke portofolio bedak bayi berbasis cornstarch,” kata perwakilan perusahaan, seraya menjelaskan bahwa bedak bayi berbasis cornstarch sudah dijual di negara-negara di seluruh dunia dan dinyatakan aman.
Namun, keputusan ini baru diambil Johnson & Johnson setelah dua tahun lebih mendapat ribuan gugatan dari konsumen. Termasuk tuntutan dari penyintas kanker yang mengklaim produk J&J memicu kanker akibat adanya kontaminasi asbes dan kandungan karsinogenik lainnya.
Tanggapi Kasus Ini, IDAI Buka Suara
Terlepas dari kasus yang sedang ramai menyoroti Johnson & Johnson, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sudah sejak lama tidak merekomendasikan penggunaan bedak tabur bayi.
Bukan tanpa sebab, IDAI menilai bahwa pemberian bedak tabur pada bayi bisa berisiko menimbulkan alergi atau kondisi dermatitis atopik. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan DOkter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K).
“Kita tidak ada rekomendasi penggunaan bedak tabur karena bisa bikin atopik, alergi pada bayi atau balita,” ujarnya.
Selain itu, dr Piprim menambahkan bedak tabur bisa membuat kulit anak menjadi hipersensitif. Dan kalau terhirup oleh anak-anak, bedak tabur juga bisa menimbulkan bahaya dan gangguan pernapasan.
“Alergi hipersensitif di kulitnya dan dia (bedak tabur) juga bisa terhirup sehingga berbahaya bagi pernapasan anak,” pungkasnya.
Lantas, Bagaimana Perawatan Kulit Bayi yang Benar?
Melansir dari laman WebMD, perawatan kulit bayi, khusunya bayi baru lahir, adalah hal sensitif. Di masa awal kehidupannya, sistem kekebalan tubuh bayi masih dalam tahap perkembangan. Itu sebabnya orangtua harus ekstra hati-hati memilih produk perawatan untuk bayi, termasuk bedak.
Berikut adalah beberapa hal yang harus Parents perhatikan saat akan membeli produk-produk perwatan untuk bayi:
- Baca label dengan cermat dan pastikan produk yang Anda pilih tidak mengandung pewarna, pewangi, dan bahan kimia dapat mengiritasi kulit dan pernapasan bayi.
- Pilih produk perawatan kulit bayi yang alami dan aman. Tapi dalam hal ini Anda pun juga perlu lebih hati-hati karena kulit bayi Anda yang baru lahir mungkin juga sensitif terhadap kandungan herbal dalam produk tersebut.
- Pastikan bahwa produk tersebut bebas paraben dan ftalat pasalnya bahan kimia tersebut berbahaya bagi bayi.
- Hati-hati terhadap label “hipoalergenik” karena ini bisa menyesatkan. Istilah hipoalergenik berarti bahwa produk tersebut cenderung tidak menyebabkan reaksi alergi, tetapi bukan berarti produk tersebut lebih lembut dan aman di kulit daripada produk lainnya.
Parents, itu tadi informasi soal kabar terbaru dari Johnson & Johnson yang menarik produk bedak taburnya dari pasar global. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda, ya!
Baca Juga:
Inilah Manfaat Bedak Bayi Jika Digunakan Secara Tepat
17 Manfaat Bedak Bayi dalam Kehidupan Sehari-hari
6 Cara Menghilangkan Bruntusan Bayi karena ASI, Perlukah Diberi Bedak?