Kata “bullying” pasti sudah tidak asing lagi di telinga banyak orang. Namun, tahukah Parents kalau saat ini ternyata juga sudah mulai banyak terjadinya beauty bullying, baik di dunia nyata atau pun di media sosial? Secara tidak sadar, bukan tidak mungkin Parents juga sudah melakukan hal ini atau bahkan menjadi korbannya.
Jadi, apa itu beauty bullying? Berikut ini adalah beberapa fakta dari beauty bullying yang perlu Parents tahun.
Artikel terkait: 11 Drama Korea Angkat Isu Bullying, Menguras Emosi tapi Penuh Pesan Moral!
Fakta Beauty Bullying, Saat Kecantikan Jadi Bahan Ejekan
Merupakan Salah Satu Bentuk dari Bullying
Sebelum mengetahui apa itu beauty bullying, Parents harus tahu dulu arti bullying sebenarnya. Menurut Nuran Abdat, Psikolog Klinis dari Brawijaya Healthcare, bullying adalah tindakan atau perilaku agresif yang dilakukan seseorang dengan memberikan opini ataupun komentar yang membuat orang lain merasa terintimidasi atau terhakimi. Perbuatan bullying ini bisa memberikan dampak negatif bagi orang lain.
Nah, beauty bullying ini adalah salah satu bentuk bullying yang “menyerang” fisik, kecantikan, atau penampilan seseorang. Tindakan buruk ini bisa dilakukan secara verbal ataupun lewat komentar di media sosial.
Biasanya, beauty bullying berbentuk ejekan atau hinaan terhadap bentuk tubuh atau wajah seseorang. Misalnya, “Habis panas-panasan, ya? Wajah kamu hitam banget” atau “Kamu lagi doyan makan, ya? Badannya gemukan, tuh” atau juga “Makeup-nya nggak cocok, kamu jadi kelihatan tua banget”.
Penyebab Beauty Bullying, Kurang Paham Nilai Diri Sendiri
Sekadar informasi, perundungan seperti ini biasanya dilakukan oleh perempuan kepada perempuan lainnya, baik dari keluarga ataupun teman, lo. Jadi, tidak heran jika sesama perempuan saling mengejek soal “standar kecantikan” yang sebenarnya tidak sama untuk setiap orang.
Itulah mengapa menurut Nuran, seperti yang dilansir dari cewekbanget.id, salah satu alasan terbesar beauty bullying adalah karena banyak perempuan dari jaman dahulu yang tidak terbiasa dididik dan diberi pemahaman untuk menilai penampilan dari luarnya saja.
“Hal ini terjadi karena dari dulu perempuan jarang diberikan ruang untuk menempatkan atau mengeluarkan agresi dirinya. Itu mengakibatkan emosi yang terpendam dan membutuhkan wadah untuk menyampaikan. Sehingga terkesan jadi seperti nyinyir. Dari situ, budaya inilah seorang perempuan punya pemikiran tentang cara menilai dirinya yang kurang tepat,” jelasnya.
Padahal, tidak semua nilai diri perempuan bisa disamaratakan. Setiap perempuan pasti memiliki keistimewaan tersendiri yang tidak dimiliki perempuan lain sehingga tidak bisa dibandingkan.
Artikel terkait: Anak Alami Bullying di Sekolah, Ini Cara Menyikapinya
Dampak Negatif dari Beauty Bullying
Namanya saja bullying, tentu saja hal ini bisa memberikan dampak negatif bagi orang yang menerima perlakuan ini. Melansir dari herstory.co.id, berikut ini adalah beberapa dampak negatif dari beauty bullying.
1. Stres dan Depresi
Orang yang menjadi korban dari perundungan jenis ini bisa stres berlebihan karena selalu mendapat komentar negatif yang terus-menurus. Nah, stres yang berkepanjangan juga bisa menimbulkan depresi pada diri seseorang.
2. Menarik Diri dari Pergaulan
Salah satu tanda depresi adalah menarik diri dari pergaulan. Mereka yang sering dirundung umumnya akan mengisolasi diri dari dunia luar dan lebih suka menyendiri. Hal ini karena bullying membuatnya tidak percaya dengan diri sendiri.
3. Selalu Merasa Insecure
Selalu mendapatkan komentar negatif mengenai kecantikan yang dimilikinya, tentu saja membuat seseorang bisa menjadi insecure. Rasa ini lama-kelamaan bisa membuatnya jadi memiliki punya pandangan negatif terhadap dirinya sendiri.
4. Keinginan untuk Bunuh Diri
Ini adalah dampak negatif paling parah dari beauty bullying. Keinginan untuk membunuh diri (atau bahkan sampai berani melakukannya) bisa muncul karena sudah tidak tahan dengan kata-kata ejekan yang menyakitkan.
Artikel terkait: Anak Korban Bullying Berpotensi Jadi Pelaku Bully, Parents Harus Waspada!
Cara Melawan dan Menghentikan Beauty Bullying
Dilansir dari Kompas, berikut adalah cara-cara yang disarankan oleh Nuran untuk melawan dan menghentikan terjadinya beauty bullying.
- Pertama, cobalah untuk mengenali diri sendiri. Pahami kalau setiap karakter orang berbeda-beda. Usahakan untuk tidak terus menerus membandingkan diri dengan orang lain.
- Kedua, lakukan informing. Caranya adalah dengan berbicaralah kepada diri sendiri, beri pemahaman kepada diri kalau perbedaan itu wajar dan definisi cantik bisa berbeda di setiap sudut pandang orang. Dengan begitu, Parents tidak akan selalu menganggap diri kurang karena sebenarnya itu adalah hal yang relatif.
- Ketiga, harus peduli atau mencintai diri sendiri. Banyak cara yang bisa dilakukan, misalnya dengan melakukan perawatan tubuh, mengganti gaya berpakaian, mulai belajar berdandan, atau membuat diri bahagia.
- Keempat, harus selektif dalam bergaul. Jangan takut dianggap pilih-pilih dalam berteman karena lebih baik memilih lingkungan atau komunitas yang positif daripada yang negatif. Lingkungan positif akan memberi diri semangat dan nilai-nilai yang baik, dibandingkan dengan bergaul dengan orang negatif yang penuh kebencian.
Itulah penjelasan mengenai beauty bullying yang makin sering terjadi saat ini. Semoga Parents tidak menjadi salah satu pelakunya atau bahkan menjadi korbannya, ya.
Baca juga:
id.theasianparent.com/fuji-pernah-jadi-korban-bully
id.theasianparent.com/livy-renata-jadi-korban-bullying