Bayi ini lahir dengan tanduk di kepala seperti unicorn, apa penyebabnya?

Kondisi ini termasuk cacat lahir pada bayi dan tergolong kasus yang langka.

Angel Puerto dan Ronel Prado, keduanya berusia 20 tahun, menyambut kelahiran seorang bayi laki-laki pada akhir Januari 2018. Namun, mereka tertegun setelah mengetahui kondisi buah hati mereka seperti bayi unicorn, memiliki semacam tanduk di kepala.

Pada awalnya tanduk tersebut adalah benjolan berbentuk telur yang kemudian tumbuh dengan cepat. Kondisi ini dikenal sebagai encephalocele.

Sekarang, orangtua sang bayi berharap bisa mengumpulkan cukup dana untuk operasi menyelamatkan nyawa bayi mereka. Saat ini, mereka merawat bayi dengan menutup benjolan berisi cairan dengan perban untuk mencegah cedera dan pendarahan.

Artikel terkait: Yang Harus Dilakukan Jika Bayi Lahir dengan Cacat Lahir (Birth Defect)

Bayi unicorn di Filipina

Karena kondisinya yang tidak biasa, bayi laki-laki bernama Jhon Nhel ini menjadi pemberitaan di seluruh dunia.

“Kami belum pernah melihat bayi seperti ini sebelumnya. Jadi kami mencoba melihatnya seperti berkah, seolah-olah ia adalah bayi unicorn kecil yang istimewa,” ujar Angel, ibu sang bayi, dalam sebuah wawancara.

“Kami hanya perlu mencari tahu setelah operasi selesai, tetapi untuk saat ini prioritas kami adalah untuk opeerasinya.”

Tim theAsianparent Filipina telah menghubungi kedua orangtua sang bayi dan akan memperbaharui artikel ini.

Apa itu encephalocele?

Encephalocele adalah cacat lahir yang langka. Kondisi ini terjadi ketika jaringan menjorok keluar dan menembus bukaan tengkorak kemudian membentuk kantung yang tertutup kulit.

Selain cairan encephalocele dapat mengandung pembuluh darah, jaringan otak, dan membran sistem saraf. Encephalocele dapat dideteksi sedini mungkin melalui USG ketika janin masih dalam kandungan.

Kondisi lain yang terkait dengan ini adalah hidrosefalus, mikrosefali, dan kelumpuhan.

Pembedahan adalah satu-satunya cara untuk mengobati encephalocele. Selama operasi, ahli bedah akan mengangkat kantung dan menambal pembukaan di tengkorak untuk menyegelnya.

Namun, dalam beberapa kasus di mana kulit menutupi kantung, dokter akan menunda operasi hingga bayinya cukup besar.

Ahli bedah juga dapat memilih prosedur minimal invasif yang dikenal sebagai Endoscopic Endonasal Approach (EEA).

Penyebab encephalocele

Tidak ada penyebab yang jelas mengapa enchephalocele terjadi. Tetapi yang jelas, cacat lahir ini tidak terkait dengan kesehatan ibu maupun gaya hidupnya selama kehamilan.

Komponen genetik mungkin berpengaruh terhadap kondisi ini. Kondisi ini sering terjadi pada anak dari keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan kelainan tabung saraf seperti, spina bifida dan anencephaly.

Spina bifida adalah kelainan sejak lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan sumsum tulang belakang tidak terbentuk secara tepat. Sementara itu, anencephaly adalah kondisi saat bayi lahir dengan otak kurang berkembang dan tengkorak tidak lengkap.

Artikel terkait: Yang Harus Dilakukan Jika Bayi Lahir dengan Cacat Lahir (Birth Defect)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) bekerja dengan banyak peneliti lain untuk mempelajari faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko dan dampak encephalocele.

Berikut ini adalah contoh yang ditemukan oleh peneliti CDC:

  • Beberapa faktor menyebabkan tingkat kelangsungan hidup bayi dengan encephalocele lebih rendah, termasuk kelahiran prematur (awal), berat badan lahir rendah, memiliki beberapa cacat lahir, atau berkulit hitam (Afrika-Amerika).
  • CDC terus mempelajari cara mencegah encephalocele. Misalnya, mengonsumsi 400 mikrogram vitamin B, asam folat, setiap hari sebelum dan selama awal kehamilan dapat membantu mencegah beberapa cacat lahir utama pada otak dan tulang belakang bayi, seperti encephalocele.

Jika Anda sedang hamil atau berpikir untuk hamil, bicaralah dengan dokter tentang cara-cara untuk memiliki bayi yang sehat.

Pengobatan encephalocele

Encephalocele dapat diobati dengan pembedahan untuk menempatkan bagian otak yang menonjol dan selaput yang menutupnya kembali ke tengkorak.

Namun, masalah neurologis yang disebabkan oleh encephalocele akan tetap ada setelah pembedahan. Beberapa operasi juga mungkin diperlukan, tergantung pada lokasi encephalocele.

Sayangnya, setelah operasi pengangkatan tanduk bayi unicorn, perjuangan masih belum selesai. Anak-anak dengan riwayat encephalocele berisiko mengalami gejala berikut:

  • Keterlambatan perkembangan
  • Cacat intelektual
  • Masalah penglihatan
  • Retardasi pertumbuhan
  • Hydrocephalus
  • Lumpuh lengan dan kaki
  • Ukuran kepala lebih kecil dari rata-rata
  • Koordinasi motorik yang buruk dan gerakan yang tidak stabil
  • Kejang-kejang atau epilepsi

Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Parents!

*Artikel disadur dari theAsianparent Filipina.

Baca juga:

5 Cacat lahir pada bayi yang sering terjadi di Indonesia