Seringkali kita mendengar, bayi yang menangis kencang begitu dilahirkan menandakan bayinya sehat. Dan jika bayi tidak menangis saat lahir, maka semua orang merasa khawatir.
Benarkah demikian? Apa kata pakar tentang hal ini?
Penyebab bayi tidak menangis saat lahir
Dr. Yvonne Bohn, seorang ahli kandungan di California mengatakan, “Bayi tidak menangis saat lahir bisa saja terjadi. Biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat kadar oksigen pada bayi berkurang. Seperti obat bius penghilang rasa sakit yang diterima ibu, tali pusat yang melilit leher, atau proses persalinan yang terlalu lama sehingga ibu terlalu lama mengejan.”
“Kadang, bayi butuh waktu untuk transisi dari rahim ibu ke dunia di luar rahim ibu. Selama bayi memiliki detak jantung yang bagus, bentuk otot kuat, dan warna kulitnya bagus, tidak biru atau semacamnya, tangisan tersebut mungkin hanya tertunda,” tambahnya.
Dr. Bohn juga menjelaskan, dokter atau bidan yang mendampingi persalinan mungkin akan berusaha merangsang tangisan bayi. Caaranya dengan menggosok punggungnya, mengusap tubuhnya hingga kering, atau menghisap cairan dari mulut dan hidung bayi.
Pakar OB/GYN bernama Dr. Allison Hill mengungkapkan, penyebab bayi tidak menangis saat lahir ialah karena mereka terpapar udara dingin ruang bersalin, dan sensasi asing berada di luar rahim. Menangis pada bayi baru lahir berfungsi melebarkan paru-paru bayi, juga mengeluarkan lendir dan cairan ketuban dari tubuh bayi.
Sementara itu, Carley Mendes, seorang pengajar persalinan, menyatakan penyebab bayi tidak menangis saat lahir adalah hasil dari pilihan unik sang bayi.
“Bayi yang bisa segera mendapatkan perawatan skin-to-skin dengan sang ibu, cenderung menangis lebih sedikit, dibandingkan bayi yang dipisahkan dari ibunya sejak lahir untuk dimandikan, diukur dan dimonitor oleh petugas medis,” jelasnya.
Artikel terkait: Perawatan Skin to Skin mengurangi angka kematian bayi hingga 36%
“Suhu udara, seberapa terang cahaya di ruangan, juga volume suara-suara yang ada, bisa memengaruhi respon bayi baru lahir. Dengan meletakkan bayi pada sebuah ruangan yang hangat, dengan cahaya redup dan lebih sedikit suara, akan membuat masa transisinya dari rahim ke dunia luar lebih bersahabat.”
Umumnya, bayi baru lahir akan menangis selama dua jam setiap hari. Namun, hingga usianya 6 minggu, dia akan menangis selama 3 jam per hari. Hal ini juga membantu Parents untuk memahami apa makna dari tangisannya dan mulai terbiasa dengan kebutuhan bayi.
Tetapi, menangis terlalu sering atau terlalu sedikit bisa menjadi indikasi masalah kesehatan. Bayi juga perlu dibangunkan secara rutin, jika sudah waktunya untuk menyusu, karena jika tidak dia bisa mengalami dehidrasi.
Pada dasarnya, tangisan pada bayi adalah hal yang normal. Jika si kecil tidak menangis ketika lahir, anggap saja bahwa ia butuh waktu untuk beradaptasi dengan dunia di luar rahim.
Apalagi jika pemeriksaan kesehatan menandakan semua kondisinya normal. Jadi, tak perlu khawatir lagi ya Bunda.