Tahukah Bunda bahwa kondisi bayi terlilit tali pusat sangat berisiko menyebabkan stillbirth atau bayi lahir mati?
Hal inilah yang ditegaskan dr. Gorga Udjung, SpOG saat berbincang dengan theAsianparent ID. Oleh karena itu, dokter yang berpraktik di RS. Bunda, Menteng, Jakarta ini mengingatkan penting bagi Bunda untuk lebih mawas diri dengan memerhatikan tendangan janin.
Risiko inilah yang hampir saja dialami oleh seorang Bunda berinisial D. Di laman Aplikasi theAsianparent, dirinya menceritakan proses melahirkan yang membuatnya khawatir.
Pasalnya, bayi terlilit tali pusat hingga ia pun harus mendapatkan penanganan yang cepat. Untungnya, ia maupun sang bayi bisa melewatinya dengan selamat. Bagaimana kisahnya?
Perjuangan melahirkan buah hati
“Sekitar subuh jam 5 mulai ngerasa kontraksi, cuma masih mikir kontraksi palsu, nih, soalnya belum intens. Terus download aplikasi penghitung kontraksi, kok, makin instens ya dan sakitnya itu akhirnya jadi 5 menit sekali. Jam 12 siang ke UGD dan ternyata pembukaan 1 tapi masih sempit banget. Bidan bilang kalau anak pertama belum bisa dipastikan akan nambah atau nggak pembukaannya bahkan bisa sampai berhari-hari pembukaan 1, akhirnya aku dan suami milih pulang.
Artikel Terkait : Sempat terlilit tali pusat, anak kedua Tya Ariestya akhirnya lahir dengan selamat
Sudah pembukaan 4
Sampai di rumah pun aku nngak bisa ngapa-ngapain Bun. Cuma berbaring saja karena kontraksi sudah 5 menit sekali. Sampai akhirnya jam 5 sore aku sudah nggak tahan banget sama sakitnya, suami juga panik. Aku sempet muntah sebelum ke RS lagi, dan ternyata sampe sana sudah pembukaan 4. Ya Allah pikiran udah ke mana-mana, ngak nyangka bakal lahiran hari ini juga, dan nggak ada persiapan apa apa. Hospital bag pun belum sedia Bun hihihi (tipe orang yang nyantai), dan juga aku cuma berdua suami, nggak ada keluarga satu pun karena aku merantau jauh dari keluarga.
Bayi terlilit tali pusat
“Tiap jam pembukaan makin nambah dan rasa sakitnya makin nambah, alhasil lahirlah putri cantik kami jam 21.10. Ternyata terlilit 1 lilitan pusat sehingga jalan lahir harus digunting Bun. Setelah proses lahiran masih ada proses jahit yang harus aku lalui, sekitar 2 jam, luar dalam bahkan klistoris juga harus dijahit. Ya Allah kalau diingat, sih, ngilu-ngilu gimana gitu. Tapi benar kata orang-orang, semua rasa sakit itu terbayar setelah melihat anak yang kita tunggu-tunggu lahir ke dunia. Semoga Bunda-bunda yang sedang menunggu kelahirannya diberi kelancaran persalinan ya, Bun. Aamiin.”
Artikel Terkait : Begini cara merawat tali pusat bayi yang tepat, jangan sampai salah, Parents
Buah hati sudah hadir di tengah-tengah keluarga
“Alhamdulillah akhirnya launching baby girl yang ditunggu tunggu kehadirannya, 11 Desember 2019, usia kehamilan 38 minggu 2 hari, Berat badan 3 kg, panjang 53 cm. Nggak nyangka bisa launching secepat itu, padahal HPL 24 Desember. Aiko Khayranita Syakeela,” tutur sang Bunda menceritakan.
Apa penyebab bayi terlilit tali pusat?
Terkait dengan kondisi ini, sebetulnya kondisi bayi yang terlilit tali pusat ini memang bisa terjadi. Sekitar 35% ibu bisa mengalaminya.
Dalam hal ini dr. Gorga Udjung SpOG menuturkan bahwa tali pusat yang bisa melilit leher bayi disebabkan oleh gerakan sang janin di dalam kandungan. Sayangnya, kondisi ini memang tidak bisa dicegah.
“Namun, yang bisa dilakukan sang ibu adalah memerhatikan tendangan janin. Apakah janin aktif menedang atau tidak, dari sini bisa bisa segera lakukan pemeriksaan jika merasakan janin yang semula aktif jadi cenderung diam,” tegasnya.
Meskipun tidak bisa dicegah, risiko yang bisa menyebabkan bayi terlilit tali pusat juga dikarenakan apabila cairan ketuban Bunda berlebihan, mengandung janin kembar, serta tali pusat yang panjang.
Selain gerakan janin, leher bayi bisa terlilit tali pusar karena cairan ketuban yang berlebihan dan ibu mengandung janin kembar.
Berdasarkan laporan dalam Journal of Obstetrics and Gynaecology of India, tali pusat yang panjang diketahui bisa meningkatkan kemungkinanya.
Biasanya, kondisi ini tidak menimbulkan berbagai gejala tertentu. Kondisi ini bisa pasti didiagnosis melelui pemeriksaan USG oleh tim medis.
Namun, biasanya ibu hamil yang mengalami kondisi ini umumnya merasakan beberapa hal berikut ini :
- Detak jantung janin jadi lebih lambat saat proses persalinan
- Gerakan bayi bisa tiba-tiba, namun bisa bergerak jauh lebih sedikit
- Jumlah tendangan berkurang, biasanya hanya terjadi dua kali sehari
- Bayi bergerak lebih lambat saat minggu-minggu terakhir persalinan
Semoga informasi ini bermanfaat!
Sumber : Aplikasi TheAsianparent
Baca Juga :
6 Kelainan tali pusat janin yang jarang disadari, bumil wajib tahu!