Kasus bibir bayi sumbing masih menjadi masalah serius di Indonesia. Tahun 2016 tercatat sekitar 9500 anak menderita bibir sumbing. Anak-anak yang menderita bibir sumbing biasanya membutuhkan bantuan terapis wicara. Perkembangan bahasa anak akan terpengaruh karena bentuk bibir dan langit-langit mulut yang berbeda.
Selain itu, anak dengan bibir sumbing rentan mengalami infeksi telinga tengah. Ia juga butuh bantuan saat makan atau minum susu.
Meski diperlukan perawatan lanjutan, namun bedah bibir sumbing selalu meninggalkan bekas di wajah anak yang membuatnya terlihat berbeda dari anak-anak lain.
Jenis-jenis bayi sumbing
Ada beberapa jenis bibir sumbing: langit-langit mulut, jaringan lunak di belakang mulut, dan bibir atas. Semua tipe tersebut biasanya terbelah ketika awal perkembangan janin dalam rahim.
1. Bayi sumbing bibir atas (cleft lip)
Bayi sumbing biasanya mengalami kondisi di mana bibir atasnya tidak menyatu, dan malah terpisah. Hal ini terjadi karena dua bagian wajah tidak bisa menyatu dengan sempurna dalam proses perkembangan janin.
2. Kekurangan nutrisi yang dibutuhkan saat hamil
3. Merokok saat hamil
4. Efek samping obat-obatan yang dikonsumsi saat hamil
5. Konsumsi alkohol pada orangtua
6. Bayi sumbing karena faktor genetik menimpa sekitar 12-20% pasien. Anak dari hasil pernikahan sedarah sering mengalami bibir sumbing akibat kelainan genetik.
Dampak bayi sumbing
***
Semoga bermanfaat.