Bayi panjat dinding? Anda mungkin tak akan percaya. Ellie Farmer, nama bayi luar biasa ini, telah belajar wall climbing sejak usia 8 bulan. Padahal waktu itu ia belum bisa berjalan lho. Hebatnya lagi, ia tak pakai alat pengaman apapun saat sedang panjat dinding.
Yuk, kita lihat sama-sama aksi bayi panjat dinding yang telah ditonton sekitar 3 juta orang di Facebook.
Baca juga:
4 Sikap Orangtua yang Mempengaruhi Pengembangan Bakat Anak
Setiap anak yang terlahir di dunia telah diberkati dengan kemampuan yang berbeda sejak di dalam kandungan. Dari sekian banyak bakat yang ada, bayi pada video satu ini tampaknya memiliki bakat yang berkaitan dengan kekuatan fisik. Bagaimana tidak, dengan mudahnya bayi ini mampu melakukan olahraga ekstrim seperti panjat tebing yang belum tentu bisa dilakukan oleh para orang dewasa. Penasaran dengan aksinya ? Tonton video dan simak ulasannya.
Bayi Melakukan Olaraga Panjang Tebing
Seakan tak mengenal rasa takut sedikitpun, bayi menggemaskan satu ini sudah memulai perjalanannya sejak video dimainkan. Disana bunda bisa melihat bila kakinya telah menapak kuat di salah satu pondasi pada dinding, sedangkan tangan kanannya mencoba meraih pegangan lainnya untuk memanjat lebih tinggi. Ketika tangan kanannya berhasil menemukan pegangan yang tepat, kini bergantian kaki kanannya yang mencari pijakan tepat.
Apakah Anda menyadari sesuatu hal yang janggal ? Jika diperhatikan lebih teliti, mungkin parents menyadari ada yang kurang dari video satu ini. Ya, anak satu ini memanjat dinding tersebut tanpa adanya bantuan keselamatan seperti tali ataupun pengait sedikitpun. Setelah Anda menyadari hal ini, mungkin Anda akan tercengang mengingat cukup berbahayanya olahraga tersebut bagi anak kecil serta beratnya medan yang harus ditaklukkannya.
Nampaknya rasa khawatir tersebut hanya dirasakan oleh orang yang melihatnya, sebab bayi panjat dinding ini justru terlihat tenang dan menikmati olahraga tersebut. Tak perlu menunggu waktu lama, kaki kirinya sudah mulai mencari pijakan baru sebelum memanjat lebih tinggi. Cengkraman tangan yang kuat, pijakan yang stabil, dan bebatuan yang kokoh sangat membantunya mencapai puncak tebing.
Setelah kaki kirinya mantap mendapatkan pijakan terbaik, kini tangan kirinya mencoba merah bebatuan yang lebih tinggi dan terlihat baik untuk menjadi pegangan. Ternyata pilihannya tersebut sudah tepat, yang membuatnya bisa melaju ke tingkat yang lebih tinggi. Namun permasalahan baru saja muncul, sebab jarak bebatuan untuk mendaki cukup jauh dari dugaan. Tak ingin menyerah, bayi ini pun mengambil langkah besar dan berhasil menggapai pijakannya.
Anda akan semakin dibuat takjub dibuatnya, ketika melihat kaki kirinya menjadi titik tumpu untuk mengangkat tubuh mungilnya memanjat lebih tinggi. Dan benar saja pada detik berikutnya kaki kanannya sudah bisa memijak bebatuan lain yang membuatnya dapat berdiri stabil kembali. Berhasil melakukannya dengan sangat baik, dirinya pun menolehkan pandangannya sebentar ke arah kamera seakan dirinya baik baik saja.
Mungkin Anda akan merasa gemas sekaligus cemas ketika melihat sang anak menoleh ke arah kamera, sebab letak kamera tersebut berada tepat di bagian belakangnya. Untungnya sang anak berbakat ini kemudian mengembalikan pandangannya ke arah samping kirinya. Entah apa yang dilihatnya, namun beberapa detik dirinya hanya berfokus menoleh ke arah samping dan melupakan bahwa dirinya juga harus segera sampai.
Keberhasilan Mencapai Puncak Dinding
Sadar bila dirinya juga masih berada di tengah perjalanan, bayi panjat dinding ini pun kembali fokus melanjutkan aktifitasnya. Memulai dari menjari pijakan untuk kaki kanannya, dan melanjutkan pada kaki kirinya. Tampaknya pijakan bagi kaki kirinya terlalu jauh seperti sebelumnya, sehingga dirinya perlu berhati hati dalam melakukannya. Beruntungnya terdapat satu pijakan berukuran besar, sehingga anak ini pun bisa berpegangan erat disana.
Benar saja, sang anak pun dapat memanjat lebih mudah daripada sebelumnya. Dari sini Anda bisa melihat pundak dari dinding tersebut, yang menandakan bila sang anak sudah hampir menyelesaikan aksinya. Momen ini sungguh mendebarkan, dimana Anda mulai memberikan semangat agar si bayi berbakat ini berhasil melakukannya hingga akhir. Pasalnya anak ini mulai kebingungan memilih pijakan kaki yang tepat, meski menemukan pegangan kuat.
Permasalah tersebut dengan mudah diselesaikannya, dan kini dirinya kembali memulai perjalanannya kembali. Medan yang harus dilalui pun semakin berat daripada sebelumnya, dimana dirinya harus bisa menemukan pijakan yang pas saat berpapasan dengan pegangan berukuran besar tadi. Meski pada awalnya dirinya merasa kesusahan, namun akhirnya berhasil dilewati dengan baik yang membuatnya berhasil sampai di puncak dengan selamat.
Tidak semua orang senang melakukan olaharaga ekstrim seperti panjat tebing, karena resikonya yang cukup tinggi bahkan bisa mengancam jiwa. Namun pemikiran tersebut tidak berlaku pada bayi satu ini, yang terlihat luwes memanjang tebing tanpa adanya kendala berarti. Siapapun yang melihat video satu ini pasti bisa merasakan rasa bangga, meski pada awalnya ada sedikit rasa khawatir terselip di sela selanya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.