Bayi muntah saat tidur, cegah risikonya dengan cara ini

Berikut cara mencegah risiko bayi muntah saat tidur!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah memberi makan atau menyusui bayi, mungkin Anda akan berpikir untuk menidurkannya. Tetapi, Anda perlu berhati-hati ya Bun! Bisa-bisa, bayi muntah saat tidur jika ia terlalu kenyang.

Berikut cara terbaik untuk mencegah risiko bayi muntah saat tidur!

Fakta bayi muntah saat tidur

Bayi yang tidur dalam posisi telentang tentu memiliki risiko lebih rendah mengalami tersedak atau muntah saat tidur, dibanding bayi yang ditidurkan telungkup atau menyamping.

Faktanya, tidur dalam posisi telentang juga membantu melindungi jalan napas bayi. Selain menghindari bayi muntah saat tidur, tidur dalam posisi telentang juga memberi ruang pada saluran napas bagian atas yang terletak di atas esofagus. Esofagus adalah saluran makanan yang membawa makanan dari mulut ke dalam lambung.

Selain itu, bayi yang tidur telentang juga dapat dengan bebas menggerakkan kepala mereka dan menjaga saluran udara jika bayi muntah saat tidur.

Bayi tidur telentang kemungkinan juga bisa mengurangi risiko lebih besar mengalami masalah pernapasan dan pencernaan jika dibandingkan dengan bayi yang tidur dalam posisi telungkup.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengingat, cairan akan lebih sulit melawan gravitasi dan memasuki saluran pernapasan dalam posisi tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya biarkan bayi Anda tidur telentang untuk meminimalkan risiko tersedak dan bayi muntah saat tidur.

Ketika bayi tidur dalam kondisi miring atau telungkup

Namun, pada bayi yang tidur dalam posisi telungkup, posisi esofagus ada di atas saluran udara mereka. Selain itu, bayi cenderung tidur lebih nyenyak saat tertidur dalam posisi telungkup dan lebih jarang menelan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi yang memuntahkan susu atau cairan bisa berisiko mengalami pengumpulan cairan di pintu saluran napas. Hal itu membuat bayi lebih berisiko menghirup cairan ke paru-parunya.

Bayi yang tidur dalam posisi menyamping juga memiliki risiko masalah serupa. Posisi tidur ini meningkatkan risiko bayi menghirup cairan ke dalam saluran napas dan paru-paru mereka.

Masalah tidur telentang yang merupakan mitos

Parents mungkin juga banyak yang sudah mengetahui tentang kelebihan posisi tidur telentang pada bayi, termasuk dapat mencegah sindrom kematian bayi mendadak atau SIDS.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun faktanya, mungkin masih banyak yang merasa khawatir tentang bahaya yang mungkin mengintai si kecil ketika membiarkan bayi tidur dalam posisi telentang. Padahal, hal itu belum tentu benar.

Berikut hal yang biasanya menyebabkan orangtua khawatir:

  1. Kepala peyang

Struktur kepala bayi memang belum kuat terbentuk sepenuhnya. Posisi tidurnya diduga ikut memengaruhi bagaimana bentuk kepalanya. Namun, kepala peyang seharusnya bukan menjadi masalah utama bagi bayi yang tidur dalam posisi telentang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Salah satu hal yang bisa Anda lakukan dalam mengatasi kepala peyang adalah sering-sering  memutar arah kepala si kecil ketika mereka berbaring telentang, baik saat bayi tidur maupun ketika ia terjaga.

  1. Perkembangan yang tertunda

Beberapa orangtua berpendapat bahwa tidur dengan posisi terlentang dikaitkan dengan perkembangan motorik yang tertunda. Khususnya, kemampuan untuk berguling pertama kalinya. Namun, itu tidak sepenuhnya benar.

Jika ingin membuat otot bayi Anda lebih kuat atau mengurangi kemungkinan bayi mengalami kepala peyang, dapat dengan mudah dicapai dengan cara meluangkan waktu untuk si kecil merangkak saat terjaga, ketika bayi sudah cukup usia tentunya. 

Artikel terkait: Langkah-langkah Pertolongan Pertama Mengatasi Bayi Tersedak 

Kesimpulannya, biarkan si kecil tidur dalam posisi telentang. Selain mengurangi risiko bayi muntah saat tidur, posisi telentang juga dinilai paling aman dan meminimalkan risiko tersedak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Dilansir dari artikel Kevin Wijaya Oey di theAsianparent Singapura
Baca juga:

https://id.theasianparent.com/makanan-yang-membuat-anak-tersedak

Penulis

Aulia Trisna