Carmine Martino, seorang ayah berusia 20 tahun, tidak menyadari bahwa ia akan mengalami sebuah tragedi setelah menghabiskan hari yang menyenangkan bersama keluarganya. Lebih mengkhawatirkan lagi, peristiwa bayi meninggal karena ayah tertidur bisa menimpa siapa saja yang memiliki bayi.
Kejadian ini menjadi pengingat yang memilukan mengapa Parents tidak boleh membiarkan bayi tertidur di dada Anda.
Bayi meninggal karena ayah tertidur
Pada tanggal 26 November 2017, Lucas John Martino yang berusia dua bulan baru saja menghabiskan hari yang sempurna bersama orangtuanya, Carmine dan Hayley Gavrilis. Orangtua Lucas merasa kelelahan sehingga mereka memutuskan untuk beristirahat.
Setelah bangun, Hayley melihat Carmine tertidur di sofa dan pergi mengecek putra mereka di tempat tidurnya. Ia mulai panik setelah melihat bahwa Lucas tidak ada di boksnya.
Hayley pun membangunkan suaminya. Mereka ngeri ketika menemukan Lucas tergeletak di sofa. Hayley dan Carmine berusaha sekuat tenaga untuk membangunkan Lucas namun bayi dua bulan itu dinyatakan meninggal oleh petugas medis yang tiba kemudian.
Apa yang terjadi adalah Carmine ketiduran dengan Lucas tidur di dadanya. Entah bagaimana, saat Carmine tidur, ia tanpa sengaja membuat sang bayi tidak bisa bernapas sehingga menyebabkan kematian.
Orangtua berpisah setelah insiden bayi meninggal karena ayah tertidur
Tak lama setelah Lucas meninggal, Carmine dan Hayley berpisah. Namun, mereka masih dihantui oleh insiden yang menimpa putra mereka.
Carmine mengatakan, “Tentu saja ada banyak yang bisa disalahkan, dan tentu saja saya menyalahkan diri sendiri. Sebagai seorang ayah, sudah tugas saya melindungi keluarga, anak, dan pasangan saya. Ternyata saya gagal melakukannya. Saya benar-benar marah pada diri saya sendiri.”
“Saya mencoba untuk melanjutkan hidup. Namun bagaimana mungkin saya hidup dengan rasa bersalah seperti ini. Bayang-bayang ketika saya melakukan CPR pada putra saya akan terus menghantui selamanya,” lanjut Carmine.
Hayley mengatakan bahwa ia didiagnosis dengan PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dan hingga saat ini ia terus mengalami serangan panik karena insiden yang menimpa putranya.
“Ada banyak orang di luar sana yang tidak memahami tentang hal ini. Benar-benar menakutkan! Jika itu terjadi pada putra saya, maka itu bisa terjadi pada banyak bayi lainnya,” tambah Hayley.
Tidur bersama bayi bisa menjadi berbahaya
Tidur bersama bayi (co-sleeping) memang cara terbaik untuk membangun ikatan dengan bayi Anda. Sayangnya, hal tersebut sangat berbahaya.
Berbagi kasur bisa meningkatkan risiko SIDS atau sindrom kematian bayi mendadak.
Kematian tragis bayi Lucas disebabkan secara tidak sengaja oleh ayahnya yang ketiduran dengan Lucas berada di dadanya. Insiden ini bisa dihindari dengan mengikuti aturan sederhana untuk tidak tidur seranjang dengan anak, termasuk tidak membiarkan anak tidur di dada kita untuk waktu yang lama.
Cara terbaik adalah dengan meletakkan anak untuk tidur di boks bayinya tanpa bantal dan selimut untuk mencegah anak sesak napas karena tercekik.
Bagi Bunda dan Ayah yang masih ingin tidur bersama bayi, salah satu caranya adalah dengan menempatkan boks bayi di kamar yang sama dengan Anda. Meski tidak tidur seranjang, Parents tetap bisa sekamar dengan anak sekaligus mengurangi risiko SIDS.
*Artikel disadur dari theAsianparent Singapura.
Baca juga:
Ranjang Bayi atau Tidur Bersama Orang Tua? Ini Kelebihan dan Kekurangannya