Menantikan kehadiran buah hati tentu dirasakan oleh setiap ibu hamil. Namun, bagaimana bila nyatanya saat lahir buah hati meninggal dunia? Tentu, rasa sedih ini bisa dirasakan oleh setiap orangtua. Seperti halnya yang pernah dirasakan oleh Bunda berinisial D yang pernah memiliki bayi meninggal dunia.
Ya, pengalaman menyedihkan ini tentu tak pernah disangka atau diharapkan terjadi. Namun, ia berusaha untuk tetap tegar dan bersyukur atas ketetapan Tuhan pada dirinya.
Karena, kini ia sudah menemukan hikmah atas kejadian yang telah dialami. Kisahnya ini ia ceritakan di Aplikasi TheAsianparent. Begini ungkapan dan curahan hatinya!
Artikel Terkait : Bayi Meninggal dalam Kandungan (Stillbirth) Akibat Dokter Mengabaikan Keluhan Ibu Tentang Rasa Gatal Selama Kehamilan
Kisah salah satu bayi meninggal dunia
Di tengah kesedihan ditinggalkan oleh buah hatinya, ia tetap berterima kasih atas rezeki buah hati yang telah dianugerahkan padanya. Walau singkat, ia pun mengutarakan rasa sayang dan terima kasih pada buah hatinya yang wafat di usia yang masih sangat belia tersebut.
“Alhamdulillah ala kulli hal. Ya rabb, terima kasih atas segala nikmat yang telah engkau berikan, mulai dari keluarga yang sehat hingga rizki yang barokah. Nak, terima kasih sudah menemani mamah walaupun waktu bersama mamah hanya sebentar.
Kamu anak yang hebat Nak, walau dengan keadaan fisik yang kurang sehat engkau tetap bersabar, tak pernah rewel.“
Meski bayi meninggal dunia, si kecil tetap menjadi sumber kekuatan
Sang buah hati diketahui meninggal karena sakit yang dialaminya, Sang Bunda memang tidak menyebutkan secara jelas perihal kondisi kesehatan buah hatinya. Sebelumnya, si kecil memang sempat dirawat secara intensif di rumah sakit.
“Kadang mamah yang nggak sabaran, tapi saat melihat wajahmu yang terbaring lemah, kau berikan sinyal semangat lagi pada mamah. Tiap hari, saat perawat suntikan obat lewat infusan, dirimu hanya menangis sebentar lalu tertidur nyenyak kembali. Mamah salut padamu nak.
Engkau anak spesial buat mamah, mamah tak pernah kecewa punya anak sepertimu, malah mamah bangga dan bersyukur atas karunia ini. Sekarang kamu sudah tenang di sana ya, Nak. Sekarang kamu sudah tidak merasakan sakit lagi ya, Nak. Anak mamah yang baik, tunggu mamah di surga kelak. Aamiinn.,” tuturnya.
Merasakan hikmah atas kejadian yang telah dialami
“Dan juga sekarang kamu sudah menjadi kakak, yang artinya Alhamdulillah adikmu sudah lahir dengan sehat menemani mamah.
Adik, terima kasih juga telah hadir dalam hidup mamah menggantikan kepergian kakakmu satu tahun yang lalu. Hadirmu tak pernah mamah sangka, engkau hadir membawa seribu keberkahan. Untuk anak-anak mamah tercinta, terima kasih sudah hadir dalam lembaran hidup mamah.” Ujarnya.
Selalu merasa bersyukur atas kehadiran buah hatinya
“Terima kasih sudah banyak mengajarkan mamah arti kehidupan untuk mamah dan papah.
Entah berapa ratus ribu ucapan syukur ini ku panjatkan untukmu Ya Rabb. Untukmu Abdul Hayat Annafi semoga kita berkumpul kembali di surgaNya, dan Untukmu Abrisam Syubbani Albana semoga Allah selalu sehatkan.” pungkasnya.
Artikel Terkait : Jangan salah! Keguguran dan stillbirth tidak sama, ini perbedaan dan cara mencegahnya
Bila Bunda kehilangan buah hati
Kehilangan orang tersayang tentu bisa menjadi beban psikologis yang berat, tak terkecuali orangtua yang memiliki bayi meninggal dunia. Terlebih, kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba di usia si kecil yang masih sangat belia.
Untuk dapat melalui masa-masa sulit ini, ada beberapa hal yang sebetulnya bisa dilakukan untuk mencegah trauma psikologis yang berkepanjangan. Beberapa hal tersebut antara lain:
Tidak merasa sendirian dalam menghadapinya
Tetaplah bersatu dan bersama dengan pasangan maupun keluarga dalam kondisi ini. Jangan ragu untuk meminta bantuan dan dukungan moril.
Bagi keluarga, tentu bijaknya bisa selalu memberikan bantuan moril agar ibu merasa nyaman dan aman. Kepedihan yang dirasakan merupakan kesedihan bersama sehingga sebaiknya melaluinya juga dengan bersama-sama.
Mencurahkan perasaan pada pasangan
Memang, ada studi yang menyatakan bahwa kematian anak bisa meningkatkan angka perceraian. Namun, kondisi tersebut tidak akan selalu terjadi.
Pasalnya, mengalami kejadian tersebut bisa saja memperkuat hubungan pernikahan dalam jangka panjang bagi pasangan yang berhasil melaluinya. Oleh karena itu, saling mendengarkan dan mendukung pasangan dalam kondisi ini menjadi hal yang perlu diperhatikan.
Mendatangi profesional
Tingkat stres dan mengelola emosi pada setiap orang bisa beragam. Bila merasa sudah sulit mengatasinya sendiri, tak ada salahnya bagi Bunda dan pasangan untuk meminta bantuan profesional.
Konseling pada ahlinya bisa membantu untuk melewati masa-masa sulit ini.
Menurut Therese Rando, seorang psikolog dan direktur klinis The Institute for the Study and Treatment of Loss, penting untuk berkonsultasi pada ahli. Hal ini karena kematian yang tiba-tiba bisa lebih membuat psikologis seseorang terguncang.
Menemukan support system
Tidak ada salahnya juga bagi Bunda dan pasangan untuk bergabung dalam komunitas atau berbincang dengan sesama orangtua yang pernah memiliki pengalaman serupa. Penting untuk tidak memendam rasa sedih sendirian, support system yang baik bisa membuat Bunda dan pasangan melihat hikmah dibalik kejadian yang baru saja terjadi.
Tak ada seorang pun yang menginginkan kehilangan. Namun saat itu harus terjadi, semoga kita bisa ikhlas dan lebih kuat menghadapinya.
Sumber : verywellhealth
Baca Juga :
5 Penyebab bayi meninggal dalam kandungan dan cara mencegahnya, apa saja?