Pandemi Covid-19 yang tengah menyerang dunia membuat semua orang menerapkan upaya terbaik untuk memutus rantai penyebaran virus. Langkah pencegahan juga dilakukan pada mereka yang rentan terhadap penyakit, seperti bayi baru lahir. Salah satu contoh nyata, rumah sakit di Thailand membagikan potret bayi memakai pelindung wajah mini sebagai upaya pencegahan virus korona.
Artikel terkait: Lahir saat pandemi COVID-19, anak kembar ini diberi nama Corona dan Covid
Potret bayi memakai pelindung wajah untuk mencegah virus korona
Rumah Sakit Paolo di provinsi Samutprakarn, Thailand baru-baru ini mengunggah foto beberapa bayi baru lahir di ruang bersalin. Sontak, potret tersebut pun menarik banyak perhatian dari warganet dunia. Pasalnya, semua bayi yang ada di sana tampak memakai pelindung wajah mini yang biasa dipakai oleh tenaga medis.
“Kami memiliki perlindungan ekstra untuk teman-teman bayi yang baru lahir ini. Maka dari itu, kami memasangkan mereka pelindung wajah mini ini. Sangat menggemaskan! Selamat untuk para bunda dan ayah!” tulis pihak rumah sakit dalam unggahan yang dibagikan di akun Facebook resmi tersebut.
Hingga saat ini, sebanyak hampir 4 ribu warganet di Facebook menyukai unggahan tersebut. Potret bayi-bayi mungil ini juga telah dibagikan ulang sebanyak 4,5 ribu kali dan mendapat sekitar 300 komentar dari warganet.
Dipakaikan pelindung untuk mencegah virus korona
Seluruh bayi di ruang bersalin tersebut menggunakan pelindung wajah mini. Mereka tampak terlelap di dalam boks bayi masing-masing. Tentunya, pemakaian pelindung wajah ini dilakukan untuk mencegah para bayi tersebut agar tidak terpapar virus korona penyebab Covid-19.
Sementara itu, pelindung wajah yang dipakai bayi juga dinilai aman dan sama sekali tidak mengusik kenyaman mereka. Pasalnya, masih ada ventilasi di antara pelindung wajah plastik untuk ruang bernapas bayi.
Para bayi baru lahir tersebut juga tetap tertidur dengan nyenyak dan tampak tidak terganggu sama sekali dengan pelindung wajah yang ada di kepala mereka.
Hingga berita ini ditulis, seperti yang dilansir dari laman Worldometer, kasus paparan Covid-19 di Thailand sudah mencapai 2,369 yang dinyatakan positif terinfeksi. Dari jumlah tersebut, 888 pasien dinyatakan sembuh dan 30 lainnya meninggal dunia.
Pemerintah setempat telah menerapkan sistem karantina wilayah per 26 Maret – 30 April guna mencegah penyebaran virus korona. Selama kebijakan tersebut berlangsung, aktivitas masyarakat dibatasi dan akses keluar-masuk negara telah ditutup.
Melindungi bayi dari virus korona
Selama ini, beberapa penelitian terkait Covid-19 memang memaparkan bahwa penyakit ini rentan di alami oleh orang dewasa atau mereka yang memiliki komplikasi kesehatan lain.
Meski tingkat risikonya rendah, tidak dapat dipungkiri bahwa virus korona juga bisa menyerang anak-anak dan bayi. Terbukti dari beberapa kasus terkait Covid-19 yang menginfeksi. Amerika Serikat juga telah melaporkan kasus kematian bayi pertama yang terjangkit jenis virus tersebut.
Oleh karena itu, risiko infeksi virus korona pada anak-anak termasuk bayi juga tidak boleh diremehkan. Dilansir dari laman Alodokter, gejala infeksi virus korona pada bayi sedikit berbeda dengan gejala yang muncul pada orang dewasa. Gejala Covid-19 pada bayi biasanya berupa:
- Demam
- Sering batuk
- Sesak napas. Biasanya bayi akan rewel dan menangis apabila kesulitan bernapas.
- Enggan menyusu
- Kurang aktif dan terlihat lemas
- Mengalami diare
Artikel terkait: Kabar duka, seorang bayi meninggal akibat Covid-19, seperti apa gejalanya?
Upaya pencegahan
Ada beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan Parents agar si kecil tidak terinfeksi virus korona. Upaya pencegahan tersebut, di antaranya adalah:
- Apabila tidak mendesak, upayakan untuk tidak membawa bayi ke luar rumah atau bahkan mengunjungi kerumunan. Terapkan swakarantina dan physical distancing.
- Rutin berikan bayi ASI, mengingat ASI mengandung banyak nutrisi dan antibodi yang bisa melindungi bayi dari infeksi virus maupun bakteri.
- Selalu cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh, menggendong, menyusui, atau pun menyuapi makan bayi.
- Terapkan etika batuk dan bersin yang benar saat berada di sekitar bayi maupun ruang umum.
- Gunakan masker, terutama ketika Parents sedang sakit.
- Jangan biarkan bayi digendong, disentuh, atau pun berada di dekat orang yang sedang sakit.
Artikel terkait: Kasus corona pada anak lebih sedikit dengan gejala ringan, apa alasannya?
Apabila Parents merasa si kecil mengalami gejala yang mengarah pada Covid-19, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Agar lebih aman, Anda bisa berkonsultasi secara online, kemudian atasi permasalahan si kecil tanpa panik sesuai arahan dokter.
Parents juga bisa langsung membawa si kecil ke dokter apabila gejala yang ditunjukan sudah membuat si kecil tidak nyaman. Terlebih, jika si kecil memiliki riwayat bepergian atau kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.
Semoga bermanfaat!
***
Referensi: Facebook, Mashable SE Asia, Alodokter
Baca juga:
Risiko virus corona bagi ibu hamil dan anak, benarkah sangat berbahaya?