Bayi jatuh terbentur kepala adalah hal yang sering terjadi, terutama jika bayi ditinggalkan tanpa pengawasan orang dewasa. Bayi bisa jatuh dari tempat tidur, atau dari gendongan kakaknya yang masih balita. Bahkan, orang dewasa juga bisa menjatuhkan bayi tanpa sengaja ketika dia sedang kelelahan, atau karena lalai.
Video balita 2 tahun berusaha menggendong bayi namun malah jatuh
Di dalam video tersebut, terlihat dua orang bayi sedang bersama kakaknya yang masih berusia dua tahun. Salah satu bayi menangis terus, sang kakak berusaha menenangkan adiknya. Namun tangisan si adik tak kunjung berhenti.
Karena tak tega, balita tersebut berusaha menggendong adiknya. Namun yang terjadi malah ia tak bisa menahan beban si bayi, hingga ia jatuh terduduk. Dan bayi yang digendongnya pun jatuh dengan posisi kepala membentur lantai lebih dulu.
Bayi yang jatuh menangis lebih kencang, sementara kakaknya duduk dengan ekspresi terkejut dan bingung. Kakak yang masih balita terus berusaha menenangkan adiknya. Bahkan hendak mencoba menggendongnya lagi ketika seorang perempuan dewasa datang dan mengambil bayi yang jatuh tersebut.
Semoga adik bayi baik-baik saja, dan si kakak tidak trauma, serta bisa belajar dari kejadian ini.
Risiko yang bisa terjadi jika bayi ditinggal sendiri
Kasus bayi jatuh, baik dari gendongan maupun dari tempat tidur cukup sering terjadi. Tentu saja ini bukan berarti orangtua lalai dalam menjaga bayinya. Namun, Bunda kurang mendapat bantuan untuk menjaga si kecil saat disibukkan dengan tugas rumah tangga lain.
Bunda mungkin berpikir tidak apa-apa jika bayi ditinggal sebentar, akan tetapi kejadian ini bisa menimpa siapa saja tanpa pandang bulu. Karena itu penting sekali untuk tidak membiarkan bayi sendirian tanpa penjagaan.
Hindari membiarkan anak balita menjaga bayi, karena hal buruk bisa terjadi, meski tanpa disengaja. Usahakan selalu ada babysitter atau kerabat yang menjaga bayi Anda selagi Bunda melakukan hal lain.
Ketika kasus bayi jatuh terbentur kepala terjadi, ada kemungkinan dia bisa mengalami pembuluh darah pecah, hingga menyebabkan perdarahan dalam otak. Bahkan meski tidak ada perdarahan, lokasi terbentur bisa bengkak, dan memberi tekanan pada otak.
Hal terburuk yang bisa terjadi, bayi bisa mengalami gegar otak, yang bisa memengaruhi proses tumbuh kembangnya.
Artikel terkait: Pertolongan Pertama Saat Bayi Jatuh
Bayi jatuh terbentur kepala, kapan harus dibawa ke dokter?
Apabila buah hati Anda yang masih bayi mengalami gejala kejang, tampak mengantuk, muntah-muntah, atau bahkan pingsan. Maka sebaiknya segera bawa si kecil ke rumah sakit. Apalagi jika Bunda melihat adanya memar atau bengkak di kepala bayi, atau gejala lebih parah seperti mimisan, dan keluar darah dari telinga dan mulut anak.
Hindari panik berlebihan saat melihat bayi Anda jatuh, baik dari gendongan, maupun tak sengaja dijatuhkan oleh orang lain. Jika bayi terlihat tenang setelah beberapa menit, atau ia tampak responsif, tersenyum dan berperilaku normal, tandanya ia baik-baik saja.
Periksa kondisinya dengan seksama, lihatlah apakah ada memar, bengkak, atau perdarahan. Gerakkan kedua tangan dan kakinya.
Bila ia jatuh dari jarak yang tidak terlalu tinggi, seharusnya tidak ada masalah. Tetapi bila khawatir, Bunda bisa membawa si kecil ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
***
Semoga bermanfaat.
Disadur dari artikel Rosanna Chio di theAsianparent Singapura
Baca juga:
Tulang bayi retak karena jatuh dari tempat tidur, ibu ini peringatkan semua orangtua