Terpapar Covid-19 setelah Dikunjungi Keluarga, Bayi Beverly Meninggal di Usia 29 Hari

Setelah sebelumnya sempat menerima kunjungan dari keluarga besar, Beverly Alezha Marhein terpapar COVID-19 di usia belum genap sebulan. Seperti apa kronologisnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi termasuk dalam kelompok yang rentan akan paparan COVID-19 karena daya tahan tubuhnya belum terbentuk dengan sempurna. Oleh karena itu, jika Parents memiliki bayi di tengah pandemi seperti sekarang ini hendaknya lebih waspada lagi agar tidak seperti bayi Beverly yang meninggal dunia setelah terpapar COVID-19.

Beverly Alezha Marhein adalah salah seorang bayi yang menderita COVID-19. Ketika lahir, ia sehat dan tidak kekurangan suatu apapun. Namun, ia terpapar COVID-19 di usianya yang baru menginjak 29 hari. Ia baru saja dikabarkan telah meninggal dunia pada hari Rabu, 7 Juli 2021 lalu.

Artikel Terkait: Bayi Satu Tahun Tertular COVID-19 Setelah Ayahnya Berbelanja ke Supermarket

5 Fakta Bayi Beverly Meninggal Dunia Setelah Terpapar COVID-19

Sumber: Kitabisa

Kehilangan bayi yang baru beberapa minggu dilahirkannya tentu menjadi pukulan yang berat bagi ibu Beverly, Tirsa Corche Roshard. Tirsa pun berharap kejadian yang menimpa anaknya bisa menjadi pembelajaran terlebih untuk para orangtua.

Berikut adalah kronologis kejadian meninggalnya Beverly setelah terpapar COVID-19 yang dikutip dari Kompas.

1. Lahir Dalam Keadaan Sehat

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Kitabisa

Beverly Alezha Marhein lahir pada tanggal 8 Juni 2021 dalam keadaan yang sehat. Sang ibu juga telah melakukan tes COVID-19 dan terkonfirmasi negatif. Beverly juga diketahui tak memiliki penyakit apapun yang merupakan bawaan dari lahir.

Kedua orangtuanya pun membawa Beverly pulang ke kediamannya di Cengkareng, Jakarta Barat.

2. Dikunjungi Keluarga

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Penyebab Beverly dapat terpapar COVID-19 di usia yang sangat belia dimulai dari kunjungan keluarga besar yang bermaksud ingin menengok. Saat itu Beverly masih berusia 2 hari dan dikunjungi oleh keluarga besarnya yang tinggal tak jauh dari rumahnya.

Tirsa menjelaskan bahwa seminggu setelah kunjungan tersebut, ada dua orang anggota keluarga intinya yang menunjukkan gejala COVID-19, salah satunya adalah sang suami. Keluarga Tissa pun melakukan tes PCR.

Diketahui dari keluarga besar yang pernah berkunjung untuk menengok Beverly ada pula yang terkonfirmasi. Tirsa, kakak dari Beverly, serta Beverly sendiri dikonfirmasi positif pada tanggal 22 Juni 2021.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Panduan IMD Ibu Positif COVID-19, Begini Cara Melakukannya!

3. Isolasi Mandiri

Sumber: Kitabisa

Karena Beverly tidak menunjukkan gejala apapun, maka keluarga memutuskan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah setelah berkonsultasi dengan dokter. Namun belakangan Beverly menunjukkan gejala berupa sesak nafas.

“Awalnya Beverly Alezha Marlein mengalami gejala sesak nafas selama kurang lebih 2 hari. Dan sudah dikonsultasikan ke dokter melalui WA serta diberikan oksigen di rumah,” tulis Satriana Aprilia Tobing, tante dari Beverly seperti dikutip dari Kitabisa.com.

4. Kritis Setelah Kondisi Menurun

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Karena kondisinya tak kunjung membaik, keluarga memutuskan untuk memeriksakan bayi perempuan itu ke dokter anak pada tanggal 27 Juni. Sayangnya, pada hari itu dokter tidak praktik.

Baru pada tanggal 29 Juni Beverly mendapatkan penanganan. Kala itu, diketahui paru-parunya sudah terinfeksi dan Beverly pun dirujuk ke NICU.

“Keluhan terberat yang Beverly rasakan adalah sulit bernafas dan tingkat asam basa dalam tubuh tidak normal. Harus segera dilakukan tindakan intubasi agar penyakit ini tidak semakin parah,” ungkap Aprilia.

Sayangnya, NICU di beberapa rumah sakit sudah penuh. Akhirnya ada salah satu rumah sakit di Tangerang yang bersedia merawat Beverly. Ia pun menjalani intubasi dengan saturasi oksigen di bawah 69 persen.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Benarkah ASI Ibu Bisa Menjadi Antibodi Pencegah COVID-19 pada Bayi? Cek 4 Fakta Ini!

5. Meninggal Dunia dalam Kondisi Negatif COVID-19

Sumber: Kitabisa

Pada tanggal 30 Juni 2021, kondisi Beverly semakin menurun. Saturasi oksigennya mencapai angka 30 persen dan ia dinyatakan kritis.

Puncaknya, pada tanggal 7 Juli 2021 Beverly meninggal dunia.

Menurut keterangan dari dokter, jantung Beverly diduga berhenti mendadak karena kelelahan. Dilakukan kembali tes COVID-19 dan hasilnya Beverly sudah negatif COVID-19. Ia pun dimakamkan di TPU non COVID-19.

***
Bercermin pada apa yang menimpa bayinya, Tirsa berpesan agar masyarakat lebih waspada lagi terutama lebih protektif terhadap kesehatan bayi.

“Yang punya bayi agar menjaga bayinya. Enggak usah ada kerumunan atau dikunjungi,” ungkapnya.

Parents, kejadian bayi Beverly terpapar COVID-19 ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Meskipun masih keluarga, kita tetap tidak tahu apakah yang berkunjung ke rumah kita sehat atau tidak. Sebaiknya hindari berkunjung ke rumah kerabat jika tidak mendesak di tengah pandemi ini.

Baca Juga:

3 Alternatif Pemberian ASI bagi Busui Positif COVID-19, Cegah Bayi dari Paparan Virus

Kabar Gembira! POGI Izinkan Ibu Hamil Divaksinasi COVID-19, Ini Syaratnya!