Bukan Rewel! Tetapi Bayi Berkebutuhan Tinggi, Ini Tanda yang Perlu Dipahami

Bayi berkebutuhan tinggi, apakah Parents pernah mendengar istilah ini?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Istilah bayi berkebutuhan tinggi (high-need babies) ini pertama kali saya temukan dalam buku “The Baby Book” yang ditulis oleh dr. William Sears.

Untuk kemudian penjelasan lengkapnya saya temukan dalam bukunya yang lain yang berjudul “The Fussy Baby Book”. Menemukan kedua buku ini adalah oase yang mendinginkan hati saya yang gersang ketika memulai perjalanan sebagai seorang ibu baru.

Berbagai penjelasan dan tutur dr. Sears yang lembut dalam buku tersebut tidak henti-hentinya membuat saya manggut-manggut dan melegakan berbagai tekanan yang rasanya menghimpit batin saya pada hari-hari awal saya mengasuh anak saya.

Bayi Berkebutuhan Tinggi, Apa Maksudnya?

Mengapa saya bilang penuh tekanan? Karena mengasuh bayi berkebutuhan tinggi benar-benar menguras tenaga, butuh kewarasan, terutama pada tahun-tahun pertamanya.

Jadi, apakah yang dimaksud dengan bayi berkebutuhan tinggi ini? Bayi-bayi ini mungkin seringkali Parents temukan dengan label sebagai bayi “sulit” atau bayi rewel, tetapi sesungguhnya bayi-bayi ini tidak sesederhana label negatifnya tersebut. 

Bayi berkebutuhan tinggi adalah bayi-bayi dengan temperamen yang sangat menuntut dan dengan tuntutan yang lebih banyak ketimbang bayi-bayi dengan temperamen “mudah” atau easy baby.

Bayi-bayi berkebutuhan tinggi adalah bayi-bayi yang akan menangis lebih nyaring dan lebih melengking ketika kebutuhannya tidak ditanggapi dengan segera.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi Berkebutuhan Tinggi = Bayi Rewel?

Lah, benar bayi rewel, dong? Tidak juga, kok.

Bayi berkebutuhan tinggi tidak bisa dilabeli secara sederhana dengan kata “rewel”.

Hal ini karena kerewelannya akan berhenti dengan sendirinya ketika kebutuhannya terpenuhi. Kolik, mungkin? Bayi kolik akan terlihat kesakitan, bayi berkebutuhan tinggi tidak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Contoh pada anak saya, dia akan tenang selagi dia berada dalam dekapan saya atau ayahnya, tetapi ketika dia ditaruh di kasurnya, ‘nyanyian’ merdunya akan terdengar dengan segera. Karena kenegatifan label “sulit”, “rewel”, dan “kolik” ini tidak tepat disematkan pada bayi mungil yang sangat tahu apa yang dia mau inilah yang mendorong dr. Sears untuk menggunakan istilah “berkebutuhan tinggi”.

Ciri-ciri Anak Berkebutuhan Tinggi

Dalam bukunya “The Fussy Baby Book”, dr. Sears mengemukakan beberapa ciri-ciri anak yang memiliki kebutuhan tinggi. Ciri-ciri ini bukanlah suatu klasifikasi baik-buruk dari seorang anak, tetapi hanya digunakan untuk mengidentifikasi anak berkebutuhan tinggi. Tujuannya agar orang tua bisa menggunakannya untuk mengarahkan sifat-sifat ini menjadi kualitas yang bermanfaat untuk hidupnya kelak.

1. Kuat

Bayi  yang  memiliki kebutuhan tinggi adalah bayi-bayi yang menangis dengan tangisan yang sangat keras yang membuat orang yang mendengarnya datang tergopoh-gopoh—berpikir bahwa dia sudah terjungkal dari ranjangnya.

Jika emosi ada volumenya, maka volume anak berkebutuhan tinggi ada pada titik maksimal. Mereka akan menangis paling keras, tertawa terbahak-bahak, makan dengan antusias, dan tentu saja akan menyuarakan protes paling keras ketika kebutuhannya tidak terpenuhi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bayi dengan keinginan kuat ini nantinya juga akan tumbuh menjadi balita dengan motivasi tinggi dalam mengeksplorasi lingkungannya. Anak-anak yang akan membuat orang tuanya lelah karena kelakuannya kadang sangat di luar ekspektasi. Kreativitasnya jika dipupuk di jalan yang benar akan terlihat lebih berkembang pesat daripada anak-anak yang lain.

2. Hiperaktif

Hiperaktif di sini maksudnya bukan seperti gangguan pada spektrum autisme atau semacamnya, ya. Hiperaktif ini maksudnya lebih ke antusiasme dan tingkat aktivitasnya yang sangat tinggi. Penuh semangat dan energi mungkin lebih pas untuk mendeskripsikannya. Dia akan selalu punya ide untuk mengeksplorasi lingkungannya, membuat orang tuanya tidak berhenti berteriak, "Jangan!".

3. Menguras Tenaga

Karena kebutuhannya yang sangat banyak, dan caranya meminta yang sangat memaksa, mempunyai bayi berkebutuhan tinggi sangat menguras tenaga, terutama di bulan-bulan awal kehidupannya. Banyak sekali ibu-ibu lain yang memiliki anak berkebutuhan tinggi mengeluhkan hal yang serupa dengan yang saya keluhkan: kami lelah!

4. Menyusu Tanpa Henti

Salah satu ciri yang sangat gampang dikenali dari bayi berkebutuhan tinggi adalah kecanduannya pada payudara ibunya. Mereka akan menyusu lebih sering dan lebih lama. Teori bayi minta susu hanya setiap dua jam? Hah, tidak berlaku bagi mereka!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Tanda Bayi berkebutuhan Tinggi, Banyak Menuntut

Bayi berkebutuhan tinggi tidak pernah meminta, mereka menuntut! Mereka tidak akan menangis dengan rengekan kecil yang mengiba, tetapi mereka akan mengeluarkan lengkingan layaknya penyanyi rock. Mereka akan menangis seolah-olah dijatuhkan dari Puncak Jaya ketika ibunya terlambat datang ‘menyelamatkan’.

Makanya, penting bagi orang tua dalam tahun-tahun awal kehidupannya untuk membangun rasa percaya, agar anak mampu belajar menyampaikan tuntutannya dengan cara yang lebih beradab dan minim risiko.

6. Sering Terbangun

Ini adalah penyebab utama ke-zombie-an yang terjadi pada saya dan suami. Dia sangat sulit ditidurkan dan sangat gampang terbangun, bahkan hanya dengan saya bernapas!

7. Tidak Puas dan Tidak dapat Diprediksi

Akan selalu ada perubahan kebutuhan yang tidak disangka. Hal yang sukses meredakan kerewelannya hari ini tidak akan berlaku esoknya! Hari ini sebuah ayunan dan lagu sederhana bisa menenangkannya, besoknya hal itu bisa tidak berlaku.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dia bisa saja sangat manis hari ini ketika bertamu dan di hari lain seperti kembang api yang meletup-letup. Sulitnya anak berkebutuhan tinggi untuk diprediksi membuat hari-hari bersamanya tidak pernah sama dan menuntut kreativitas tanpa henti dari orang tuanya.

8. Sangat Peka, Jadi Ciri Bayi berkebutuhan tinggi

Level kepekaan ini akan sampai pada taraf yang sangat mengganggu. Seperti pada kasus anak saya, setelah melewati ‘ritual’ panjang untuk menidurkannya, dia akan terbangun hanya karena ayahnya terbatuk di dekatnya!

Bayi-bayi berkebutuhan tinggi ini juga sangat sensitif terhadap orang asing. Mereka sangat waspada pada orang-orang yang tidak masuk pada radarnya. Tidak pernah ada ceritanya pada awal-awal kehidupan anak saya, dia bisa digendong oleh neneknya tanpa mengeluarkan jeritan yang mengalahkan jeritan Suzanna.

Bayi seperti anak saya akan bereaksi keras pada semua ketidaknyamanan fisik dan emosi yang dia rasakan. Dia akan memastikan orang di sekitarnya tahu dia terganggu dan butuh bantuan—sekarang dalam tempo sesingkat-singkatnya.

9. “Bau Tangan”

Ketimbang bau tangan, saya lebih suka menyebutnya bau ketiak. Pada awal-awal kehidupannya, anak saya pun tidak bisa lepas dari dekapan saya dan ayahnya. Bahu, dada, lengan, dan ketiak orang tuanya adalah area jajahan miliknya.

Menyusu, buang air besar, buang air kecil, muntah, dan tidur dia lakukan di atas badan saya. Literally di atas badan saya! Bayi-bayi berkebutuhan tinggi pada umumnya sangat haus dengan sentuhan dan kehangatan tubuh orang tuanya.

Baginya, terkoneksi secara fisik dengan orang tuanya adalah suatu keabsolutan yang tidak bisa diganggu gugat. Maka tidur terpisah sungguhlah bukan keputusan yang bijaksana.

10.  Tidak Suka dipeluk

Sementara sebagian besar bayi berkebutuhan tinggi sangat senang digendong, sebagiannya justru sebaliknya. Bayi-bayi ini justru mengalami overstimulasi ketika digendong. Sehingga untuknya bisa beradaptasi dengan sentuhan akan butuh lebih banyak waktu dan kesabaran dari pengasuhnya.

11. Butuh Ditenangkan

Bayi-bayi berkebutuhan tinggi tidak akan terhibur dengan dinginnya benda mati untuk menenangkan mereka. Mereka membutuhkan kehangatan manusia. Mereka akan menuntut untuk diayun, berjalan, atau bahkan menari bersama pengasuhnya untuk dapat menenangkan diri. Berharap dia akan tidur sendiri dengan bantuan boneka ataupun kotak musik hanya ada di dalam harapan pengasuhnya.

13. Sulit Berpisah

Bayi-bayi berkebutuhan tinggi itu seperti mesin diesel. Mereka membutuhkan waktu untuk 'panas' dan memercayai orang di sekitarnya. Makanya, cemas ketika harus berpisah dengan orang-orang yang telah lolos 'seleksi' yang dia buat sendiri tentunya adalah suatu kenormalan bagi mereka.

Dr. Sears juga menyorot kecemasan berpisah ini sebagai suatu kualitas dalam bayi-bayi berkebutuhan tinggi, yakni menunjukkan kapasitasnya untuk menjalin keintiman yang mendalam. Mereka adalah bayi-bayi dengan daya observasi yang tinggi, yang dalam diam maupun tangisannya menilai kredibilitas orang-orang sekitarnya dalam memenuhi kebutuhannya.

Menemukan definisi “berkebutuhan tinggi”  berikut ciri-cirinya ini memberikan saya lebih banyak energi positif untuk terus berusaha memahami kebutuhan anak saya.

Memberikan afirmasi positif bahwa kerewelannya bukanlah karena inkompetensi saya dalam mengasuhnya—bukan kesalahan saya. Dia sudah terlahir sebagai bayi berkebutuhan tinggi.

Definisi tersebut membantu saya untuk menerima kepribadian uniknya, menghargai keistimewaannya, dan menyadari bahwa tugas saya bukanlah untuk membentuk dan mengontrolnya. Namun, tugas saya dan suami adalah membinanya untuk mencapai versi terbaik dari dirinya sendiri—bukan terbaik dari anak-anak lain.

Definisi bayi berkebutuhan tinggi juga membantu saya dan suami agar lebih fokus pada kualitas-kualitasnya yang menyenangkan, alih-alih pada kualitasnya yang membuat hidup kami menjadi seperti zombie.

Nah, bagi Parents yang merasa ciri-ciri di atas familiar, selamat! Parents adalah orang tua istimewa dengan bayi istimewa pula. Persiapkanlah kesabaran seluas samudera dan fokuslah pada potensi-potensi baiknya yang mungkin kini tertutupi oleh tangisan histerisnya.

Percayalah, di balik sudut-sudut kasarnya ia adalah sebuah intan yang akan menjadi berlian yang berkilauan.

 

Ditulis oleh Ariel Febrila, VIPP Member theAsianparent ID

 

 

Artikel Lain yang Ditulis VIPP Member theAsianparent ID

id.theasianparent.com/miliki-anak-berkebutuhan-khusus

id.theasianparent.com/mengoptimalkan-pendidikan-anak-broken-home

id.theasianparent.com/pengalaman-alami-baby-blues