Bayi 6 minggu yang malang
Kejadian mengenaskan ini tejadi di Wisconsin, September 2015 lalu. Seorang ibu tak sengaja memberikan bayinya susu formula yang tercampur 60 ml vodka!
New York Post melaporkan, kadar alkohol di dalam darah bayi perempuan itu 0.294, melebihi 3 kali lipat batas legal kadar alkohol dalam darah seorang pengemudi.
Bagaimana susu formula bisa tercampur vodka?
Inilah kronologis kejadiannya menurut Letnan Bradley Hetlet, juru bicara polisi Kenosha.
Natalee Kahl, ibu si bayi, telah mengisi botol dengan air yang akan digunakan untuk membuat susu formula.
Setelah itu Natalee meninggalkan botol itu di meja dapur dan menuju ke ruangan lain.
Saat itulah, Brian Smith, ayah si bayi datang ke dapur. Ia membuang air di dalam botol tersebut, dan menuangkan vodka untuk kemudian akan dibawa ke rumah temannya.
Naasnya, Natalee kembali ke dapur dan membuat susu formula dengan “air” di dalam botol yang telah terganti dengan vokda. Lalu ia pun memberikannya kepada si bayi 6 minggu yang malang itu.
Tak butuh waktu lama baginya untuk mengetahui kesalahan yang terjadi.
Tubuh bayi 6 minggu itu langsung bereaksi. Kelopak matanya menyipit, mata dan jempol kakinya memerah, dan satu kakinya gemetar.
Natalee dan Brian pun saling menyalahkan dan akhirnya bertengkar hebat. Letnan Bradley Hetlet mengatakan Brian mencekik leher Natalee dengan keras hingga Natalee tak dapat bernafas.
Mereka bertengkar dulu tanpa memikirkan keselamatan bayinya.
Letnan Bradley Hetlet mengatakan bahwa investigator percaya bahwa kejadian vodka itu adalah kecelakaan tak disengaja, tak ada pihak yang disalahkan. Namun Brian dituntut karena kekerasan yang ia lakukan.
Setelah dirawat di RS, bayi 6 minggu itu kini sudah membaik. Menurut Letnan Bradley Hetlet, kejadian itu sangat tragis karena pada kadar alkohol 0,3 orang dewasa biasanya pingsan, dan meninggal pada kadar 0,4.
Tips mencegah keracunan
Parents, untuk menghindari kejadian di atas, berikut tips yang bisa kita lakukan:
- Saat menyiapkan minuman atau makanan, ada baiknya kita melakukannya hingga tuntas tanpa interupsi meninggalkan ruangan, menjawab chat di ponsel, ataupun hal lainnya.
- Setiap kali menyiapkan makanan ataupun minum untuk anak, ada baiknya kita periksa dengan teliti setiap bahan yang akan digunakan. Cium aroma air yang akan digunakan, lihat warnanya sebelum menggunakannya. Begitu pula dengan bahan makanan lain, biasakan periksa secara fisik dan baui dulu aromanya.
- Bahkan, cicipi dulu setiap kali makanan atau minuman akan diberikan ke si anak. Kita juga perlu tahu apakah makanan/minuman itu terlalu panas atau dingin untuk si Kecil bukan?
Parents, berita di atas bukan untuk menakut-nakuti, tetapi dapat menjadi peringatan bagi kita agar selalu waspada.
Mengasuh bayi merupakan tanggung jawab besar baik itu bagi Ayah, Bunda, kakak, atau anggota keluarga lain. Menjadi pengasuh yang baik membutuhkan banyak perhatian dan kecerdikan. Anda perlu mengetahui aturannya, bagaimana membuat anak itu terhibur, dan apa yang harus dilakukan ketika keadaan darurat muncul. Healthline menyarankan beberapa hal yang harus diperhatikan saat Anda mendapat tanggung jawab mengasuh bayi.
1. Bersiaplah untuk keadaan darurat
Prioritas nomor satu Anda sebagai pengasuh anak adalah menjaga anak untuk tetap aman. Itu berarti Anda harus mempersiapkan segala sesuatu jika keadaan darurat terjadi. Simpan daftar nomor telepon penting dan anggota keluarga lain yang mudah dihubungi. Anda juga harus paham apa saja alergi anak dan apa yang perlu Anda lakukan jika terjadi reaksi alergi.
2. Selalu waspada
Selalu ada bahaya di dalam dan di luar rumah. Anda juga harus selalu waspada saat menjaga bayi. Usahakan berada pada jarak dekat dengan bayi. Jika Anda sedang berinteraksi dengan bayi, simpan ponsel, jangan menonton televisi, atau bermain game. Sekali Anda mengalihkan pandangan dari anak, bisa jadi bayi itu sudah tersedak, mencoba melompat, atau keluar dari boks.
3. Bersikaplah lembut dan penuh perhatian
Seorang pengasuh anak yang baik adalah empatik dan baik kepada anak yang mereka awasi, bahkan ketika mereka harus tegas. Bersikaplah peduli dan biarkan anak tahu bahwa Anda adalah orang kepercayaan mereka.
4. Aktif dan bersenang-senang
Saat mengasuh anak, sebaiknya Anda melibatkan anak dalam berbagai kegiatan. Jangan sampai anak yang Anda jaga merasa diabaikan dan ditinggalkan karena Anda sibuk dengan kegiatan lain.
Referensi: nypost.com, ph.theasianparent.com, todays.com
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.