Kadar kolesterol dalam tubuh menjadi hal yang penting untuk diperhatikan selama kehamilan. Batas normal kolesterol ibu hamil sebaiknya dipantau secara berkala agar tidak kelebihan maupun kekurangan.
Kenaikan kolesterol saat hamil wajar adanya karena berbabagi faktor. Pada kadar yang tepat, ini juga penting untuk perkembangan janin lho, Bun.
Namun sebaliknya, bila berlebihan akan menimbulkan risiko komplikasi yang berbahaya.
Manfaat kolesterol saat hamil
Selama kehamilan, kolesterol penting untuk pembentukkan hormon estrogen dan progestron. Perkembangan janin pun dipengaruhi oleh komponen satu ini.
Ini bisa memicu pertumbuhan janin dan plasenta yang cepat, Bun. Selain itu, ini bisa berpengaruh pada pambentukkan Air Susu Ibu (ASI).
Artikel terkait : Waspada, Bumil tidak boleh sembarangan minum obat penurun kolesterol!
Batas normal kolesterol ibu hamil
Secara umum, kadar kolesterol yang disarankan, antara lain :
- Tingkat kolesterol total : Sebaiknya kurang dari 200 mg/dL, tergantung pada tingkat HDL dan LDL.
- Kadar kolesterol LDL : Kurang dari 130 mg/dL adalah yang terbaik, tetapi ini tergantung pada risiko Anda untuk penyakit jantung.
- Kadar kolesterol HDL : Sebaiknya pada kisaran 60 mg/dL atau lebih tinggi untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
- Trigliserida : Kurang dari 150 mg/dL adalah yang terbaik.
Normalnya, saat hamil kolesterol akan meningkat dari kondisi normal. Jadi bila Bunda mengalami kondisi kolesterol yang tinggi, kemungkinan saat hamil angkanya akan lebih tinggi.
Selama hamil, khususnya pada trimester kedua atau ketiga, kadar kolesterol dalam darah ini bisa meningkat sekitar 20-50%. Kadar kolesterol bumil ini bisa mencapai lebih dari 200 mg/dL.
Nah, Bunda sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan bila kadar kolesterol dalam darah sudah melebihi 240 mg/dL, baik saat hamil maupun melahirkan.
Artikel terkait : Ingin kolesterol turun, Bun? Coba 7 makanan ini, yuk!
Dampak kolesterol tinggi dan rendah saat hamil
Konsultasikanlah pada dokter secara teratur bila Bunda memiliki kolesterol yang terlalu rendah maupun tinggi selama kehamilan. Kedua kondisi ini sama-sama berbahaya dengan dampak yang berbeda pada Bunda sendiri maupun janin.
Kolesterol rendah selama kehamilan diketahui dapat menyebabkan persalinan prematur dan berat lahir rendah. Namun pada banyak kasus, lebih banyak bumil yang mengalami kolesterol tinggi dibanding kolesterol rendah.
Di sisi lain, kolesterol tinggi dapat menyebabkan hipertensi dan dapat mengancam kehidupan ibu dan anak. Untuk jangka panjang, kondisi kolesterol tinggi saat hamil bisa memengaruhi kesehatan jangka panjang anak. Anak-anak yang ibunya memiliki kolesterol tinggi sebelum hamil lima kali lebih mungkin memiliki kolesterol tinggi seiring bertambah usia.
Mencegah kolesterol tinggi saat hamil
Dibandingkan kondisi kolesterol yang rendah, kasus ibu hamil yang mengalami kolesterol tinggi lebih umum terjadi. Untuk mencegah maupun mengatasi kondisi ini, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan setiap ibu.
Beberapa kebiasaan sederhana untuk mencegah dan mengelola kolesterol, antara lain :
1. Mengontrol asupan lemak
Makanan menjadi faktor penting dalam pengelolaan kolesterol dalam tubuh selama kehamilan. Oleh karena itu, sebaiknya Bunda lebih selektif lagi dalam memilih, khususnya untuk pangan yang kaya lemak jenuh.
Cobalah untuk lebih sering mengonsumsi kacang-kacangan dan ikan dibandingkan dengan fast food, gorengan, maupun makanan dengan kandungan lemak jenuh lainnya.
2. Yuk, konsumsi serat
Asupan serat menjadi hal yang penting selama masa kehamilan. Serat terbukti bisa menurunkan kadar kolesterol pada ibu hamil maupun yang tidak sedang hamil.
Jadi, perbanyak makan sayur, buah, dan biji-bijian ya, Bun.
3. Jaga batas normal kolesterol ibu hamil dengan rajin minum air putih
Asupan air yang cukup sangat membantu tubuh untuk tetap terhidrasi dengan baik. Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa berdampak fatal pada kadar kolesterol kita.
Dehidrasi bisa menyebabkan peningkatan lipoprotein dalam tubuh. Selain memperbanyak asupan air putih, sebaiknya hindari dulu konsumsi gula dan kafein karena bisa juga memengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh.
4. Aktivitas fisik teratur
Saat hamil pastikan untuk tetap aktif berolahraga dalam intensitas yang pas. Latihan ringan saat hamil menurut penelitian bisa memengaruhi kadar kolesterol menjadi lebih normal.
Dibandingkan ibu hamil yang pasif, ternyata ibu hamil yang beraktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki, berkebun, dan sebagainya bisa memiliki kolesterol yang lebih baik.
5. Hindari alkohol dan merokok
Saat hamil, hindarilah sepenuhnya konsumsi alkohol dan rokok, Bun. Sudah terbukti bahwa ibu hamil yang tidak mengubah gaya hidup bisa meningkatkan risiko komplikasi.
Selain itu, tetaplah hindari kebiasaan buruk lainnya seperti stres dengan mencoba mengelola emosi, meditasi, dan melakukan yoga.
Jangan lupa untuk selalu melakukan pemeriksaan menyeluruh selama kehamilan ya, Bun!
Sumber : familydoctor.org, Parents.com,
Baca Juga :
Rachel Vennya alami kolesterol tinggi saat hamil, apa efeknya untuk janin?