Fakta dan Potret Banjir Bandang yang Melanda Seoul Korea Selatan

Banjir bandang terjadi di ibu kota Korea Selatan, Seoul. Berikut ini kami rangkum beberapa potret dan fakta-faktanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banjir bandang terjadi di ibu kota Korea Selatan, Seoul dan sekitarnya pada Senin (8/8). Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi di negara tersebut, bahkan disebut-sebut sebagai curah hujan tertinggi selama 80 tahun terakhir. Berikut ini beberapa potret dan fakta terkait bencana mengerikan tersebut.

Artikel terkait: Heboh Tespek Positif Dijual di Olshop, Banyak yang Beli Limbah Medis Buat Prank

Akibat Curah Hujan Tinggi

Hujan deras sempat mengguyur Kota Seoul dan sekitarnya, termasuk Incheon dan Gyeonggi. Dilansir dari Yonhap, akibat banjir tersebut, rumah-rumah warga, gedung-gedung institusi, dan stasiun kereta bawah tanah pun sempat terendam air cukup tinggi. Selain itu, dilaporkan bahwa benyak kendaraan yang ikut terendam sehingga ruas jalan pun menjadi lumpuh total. 

Menurut laporan, Seoul diberitakan curah hujannya mencapai 100 milimeter per jam. Di beberapa titik, curah hujan yang terjadi pun melebihi angka tersebut. Di distrik Dongjak, Seoul, curah hujan mencapai 141,5 milimeter per jam. Diperkirakan, curah hujan tersebut akan terus naik hingga mencapai 300 milimeter per jam hingga Kamis (11/8).

Artikel terkait: Pilu, Bayi 6 Bulan Meninggal Setelah Diajak Nonton Bola ke Surabaya

Korban Banjir Bandang di Seoul

Dilansir dari CNN, sedikitnya delapan orang dilaporkan tewas dalam bencana mengerikan tersebut. Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan mengungkapkan bahwa dua korban tewas karena terperangkap di ruang semi bawah tanah yang terendam banjir. Satu korban lain meninggal dunia setelah tersengat listrik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kemudian, satu korban tewas ditemukan tewas setelah banjir menerjang rumahnya di distrik Dongjak-gu. Di Kota Gwangju, Gyeonggi juga dilaporkan satu orang tewas di halte bus. Kemudian, sisanya meninggal dunia akibat tanah longsor.

Di samping itu, sembilan orang lainnya dilaporkan mengalami luka dan tujuh orang lainnya masih dinyatakan hilang. Selain itu, banjir bandang juga telah memutus aliran listrik. Setidaknya, 800 penduduk dievakuasi ke gedung sekolah, gedung pusat kebugaran yang aman, dan beberapa tempat lain yang dirasa aman.

Artikel terkait: Bumi Berputar Lebih Cepat, Apakah Ini Pertanda Kiamat Sudah Dekat?

Laporan KBRI tentang Kondisi WNI

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terkait banjir bandang di Seoul, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Korea Selatan melaporkan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban banjir.

Dilansir dari Tempo.co, dalam keterangannya, Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI per Selasa (9/8) ini, tidak ada WNI yang terdampak. Meski demikian, pihak KBRI tetap melakukan pemantauan secara berkala sembari membuka hotline di nomor +82 10-5394-2546.

"KBRI Seoul telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menghubungi simpul-simpul masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak langsung akibat bencana banjir tersebut," bunyi pernyataan tersebut. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Demikian beberapa potret dan fakta terkait banjir yang terjadi di negeri ginseng tersebut. Sebelum bencana ini terjadi, Administrasi Meteorologi Korea telah memberikan peringatan dini hujan lebat kepada masyarakat di beberapa titik.

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/sosok-pengemis-asal-probolinggo-sawer-biduan

id.theasianparent.com/world-stamp-championship-digelar-di-jakarta

id.theasianparent.com/tidak-mandi-22-tahun

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan