Kehilangan buah hati adalah hal paling berat yang bisa dirasakan oleh orangtua. Namun ketika kita dua balita jatuh dan meninggal di depan mata orangtuanya, ini adalah mimpi buruk seumur hidup yang takkan bisa diobati oleh apapun.
Hal ini dialami oleh sepasang orangtua di Tianjin, Cina. Awalnya mereka berniat menyenangkan kedua buah hati mereka dengan jalan-jalan ke mal. Namun rekreasi tersebut segera berubah menjadi mimpi buruk yang mengubah hidup mereka selamanya.
Dua balita jatuh dan meninggal saat terlepas dari gendongan orangtuanya
Dua balita jatuh dan meninggal disaksikan kedua orangtuanya. Seperti dilansir dari laman Shanghaiist, pada bulan Februari 2017 lalu, sebuah keluarga beranggotakan 4 orang sedang berada di lantai 4 Joy City Mall di distrik Nankai.
Mereka berdiri di depan pagar pembatas lantai 4, dan salah seorang dari orangtua menggendong dua balita yang berusia 2 dan 3 tahun.
Salah seorang balita terlepas dari gendongan dan jatuh ke bawah. Dan, dalam usahanya menyelamatkan balita yang jatuh, balita yang masih ada di gendongan malah ikut terlepas dari tangannya.
Tanpa bisa berbuat apapun, kedua orangtua balita tersebut hanya bisa terpaku dan histeris melihat kedua anaknya jatuh ke lantai bawah hingga menemui ajal.
Sebuah video yang menampilkan kedua orangtua balita tersebut menangisi jenazah anak-anaknya tersebar di media sosial. Warganet terbagi menjadi dua saat menyaksikan video ini, ada yang bersimpati, adapula yang mengatakan ini semua terjadi karena kelalaian orangtua balita tersebut.
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kecelakaan saat berada di mal?
Kasus dua balita jatuh dan meninggal ini tentunya menjadi peringatan bagi semua orangtua untuk selalu berhati-hati saat membawa anak jalan-jalan di mal.
Orangtua harus selalu waspada setiap saat dan memastikan anak terhindar dari bahaya apapun.
- Selalu waspada terhadap lingkungan, dan waspada terhadap apa yang dilakukan oleh anak.
- Hindari pinggiran pagar pembatas, saat sedang menggendong anak. Awasi anak saat sedang bermain-main di sekitar pagar pembatas.
- Saat berada di eskalator, ajarkan anak untuk lebih hati-hati saat berada di eskalator. Jangan biarkan anak lari-larian di eskalator.
- Ingat, bayi kerap kali menggeliat atau meronta saat menangis, sehingga bisa dengan mudah terlepas dari lengan dalam hitungan detik jika Anda lengah dan tidak memeluknya dengan erat. Sehingga Anda harus ekstra waspada.
- JANGAN izinkan anak-anak bermain dekat eskalator, atau lift.
- Jangan memainkan ponsel saat sedang berada di eskalator. Karena orang yang terburu-buru dari belakang rentan menabrak Anda dan sebabkan ragam risiko lainnya .
- Bila ada dua anak balita, berbagilah beban dengan pasangan, sehingga masing-masing menggendong satu anak. Atau gendong satu anak dan lainnya berjalan sambil dipegangi. Agar risiko anak terlepas dari gendongan karena tangan yang kelelahan bisa dihindari.
- Jika Anda berada di mal dengan anak-anak yang usianya sudah lebih besar, ajarkan mereka tentang apa yang harus dilakukan jika tersesat. Ajarkan anak untuk segera mencari petugas keamanan atau pusat informasi. Latih agar anak bisa menghapal nomor telepon genggam milik Anda.
Disadur dari artikel Christina Morales di theAsianparent Singapura
Baca juga:
Gara-gara selfie di eskalator, anak jatuh 3 lantai dari gendongan ibunya