Kabar mengenaskan datang dari Cakung, Jakarta Timur. Diketahui seorang bocah berinisial FFP terjatuh dari lantai 11 Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pinus Elok Tower C pada Sabtu (27/8) lalu. Diduga balita berusia 5 tahun itu jatuh setelah berebut HP dengan kakaknya. Berikut informasi selengkapnya!
Jatuh dari Lantai 11 karena Berebut HP
Sumber: Pexels
Saat dijumpai dalam sebuah kesempatan, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS) VII Jakarta, Arja, menjelaskan kronologi kejadian yang menimpa bocah malang tersebut.
Ia mengatakan kejadian itu bermula saat korban berebut telepon genggam dengan kakaknya di kamar unit yang mereka tinggali. Pada saat kejadian, petugas keamanan yang sedang berjaga mendengar suara keras dan langsung mendatangi sumber suara.
“Tiba- tiba mendengar suara gedebug, kiranya sampah. Setelah dicek TKP ternyata anak (balita) diduga jatuh dari atas. Dari keterangan ayah korban, pada saat sebelum kejadian, anak tersebut sedang bermain handphone sama abangnya. Dugaannya (penyebab terjatuh karena) berebut handphone,” kata Arja.
Malang tak dapat disangkal, petugas keamanan menemukan FFP sudah dalam keadaan sudah tak bernyawa dengan luka parah di bagian kepalanya.
Ditinggal Ayahnya Mencuci Pakaian
Sumber: Pexels
Dalam kesempatan berbeda, Kapolsek Cakung, Kompol Syarifah Chaira, juga mengonfirmasi hal yang sama.
Kejadian ini berawal saat korban bermain HP bersama kakak laki-lakinya di ruang tamu, sementara sang ayah sedang mencuci baju di kamar mandi. Sebelum kejadian, diketahui korban merebut HP dari kakaknya dan dibawa lari ke kamar.
Ia lantas mengunci pintu kamar dari dalam. Mengetahui pintunya rusak dan tak bisa dibuka, diduga korban panik dan berusaha keluar dengan memanjat jendela setinggi 1,5 meter menggunakan bantal.
Ayahnya pun keluar dan mengetok pintu kamar namun tak ada jawaban. Ia lantas menengok ke jendela dan melihat kerumunan orang di bawah.
“Ayah korban coba mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban dan melihat dari jendela tapi tidak melihat anaknya. Ayah korban turun ke bawah dan mendapati anaknya telah tewas di lokasi,” pungkas Kapolsek Cakung.
Artikel Terkait: Bisa Kita Contoh Nih Parents! Begini Aturan Bermain Anak-Anak Jepang
Pasca Kejadian Balita Jatuh karena Berebut HP, Ketua RW Himbau Ini pada Warganya
Menanggapi apa yang terjadi, Ketua RW 009 Rusun Pinus Elok Penggilingan, Poiman, pun turut buka suara. Dirinya mengatakan bahwa jenazah korban sudah dimakamkan di TPU Semper, Jakarta Utara.
Dia juga mengatakan pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah peristiwa nahas itu terjadi. Keluarga korban pun tak menuntut siapapun dalam kejadian ini.
“Keluarga korban tidak memperpanjang kejadian tersebut dan menganggap ini musibah dan tidak menuntut pihak manapun,” ujar Poiman.
Agar kejadian tak terulang lagi, Poiman lantas menghimbau seluruh warganya untuk lebih waspada dan selalau mengawasi anak-anaknya saat bermain, terutama yang masih balita.
“Saya sebagai RW berharap semua warga mohon mawas diri untuk menjaga anak-anaknya dan meminta memasang pengaman di unit masing-masing.” himbau Poiman pada seluruh warga RW 009.
Hukuman Bagi Orangtua yang Lalai
Sumber: Pexels
Ini bukan kali pertama kecelakaan yang menewasakan anak kecil terjadi akibat kelalaian orangtua. Sebelumnya ada berita seorang anak meninggal karena terkunci di dalam mobil. Ada juga yang kehilangan nyawa karena ditinggalkan di kamar mandi sendirian.
Sebagai orang dewasa kita semua pasti paham bahwa memang ada banyak hal yang harus dikerjakan, baik itu urusan kantor maupun pekerjaan rumah tangga. Namun, kita juga perlu ingat bahwa kelalaian saat mengawasi anak, apalagi yang masih kecil, bisa fatal akibatnya.
Seperti yang dialami ayah dan bocah berinisial FFP ini. Tentu tak ada yang berharap kejadiaan nahas seperti ini terjadi.
Andai saja orangtua bisa lebih hadir dan membersamai anak-anaknya bermain, kejadian serupa tak perlu terjadi dan terulang lagi.
Kalaupun harus meninggalkan anak bermain sendiri, setidaknya Anda perlu memastikan bahwa lingkungan sekitarnya aman untuk mengurangi resiko atas hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain itu, mengutip pernyataan mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia beberapa tahun silam, Amir Syamsuddin, orangtua yang lalai mengasuh anaknya hingga menimbulkan celaka bisa dipidanakan.
Dasar hukum ini sudah diatur baik dalam hukum perdata maupun hukum pidana.
“Bukan wacana lagi, dalam hukum perdata menyebutkan orangtua harus bertanggung jawab atas anak yang diasuhnya,” jelas Amir.
Pun secara pidana, apabila orangtua diketahui lalai memberikan sarana kepada anaknya dan sejak awal sudah menyadari dan menduga bisa berpotensi menimbulkan celaka, maka orangtua tersebut dianggap melanggar dan bisa dikenai hukuman pidana.
Parents, semoga dengan adanya kejadian ini kita bisa lebih waspada ya saat meninggalkan anak beraktivitas sendirian. Alangkah baiknya kalau kita bisa mendampingi mereka saat bermain. Selain menjamin keamanannya, masih banyak manfaat lain yang bisa didapatkan.
Baca Juga:
Inilah Alasan Orang Tua Tetap Harus Dampingi Anak Saat Bermain
Indonesia Jadi Negara Fatherless Ketiga di Dunia: Ini Peran Penting Ayah dalam Mengawal Tumbuh Kembang Anak!
Kerap Luput, Ajarkan 10 Hal Ini Sejak Dini untuk Jadikan Anak Pria Sejati
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.