Pemakaian tali masker kini tengah populer. Meski begitu, Satgas COVID-19 ungkap bahaya tali masker dan tidak menganjurkan masyarakat untuk menggunakannya.
Lantas, apa saja alasan yang mendasari penggunaan tali masker tidak dianjurkan? Melansir berbagai sumber, berikut penjelasan selengkapnya!
Artikel terkait: Pakai Masker Seharian Bisa Sebabkan Mask Acne, Ini 3 Cara Mencegahnya
Bahaya Penggunaan Tali Masker yang Perlu Diwaspadai
Tali masker sedang menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama anak muda. Ini merupakan sebuah tali pengait yang fungsinya mirip dengan rantai kacamata. Tali tersebut diikat pada kedua sisi masker. Kemudian, tali dikalungkan ke leher agar masker tetap berada di dekat wajah dan memermudah seseorang untuk memakai dan melepas benda tersebut.
Dikatakan praktis, nyatanya pemakaian tali masker saat ini menjadi perhatian Satgas COVID-19. Penggunaan tali masker cenderung berbahaya karena malah berpotensi lebih menyebarkan virus.
Hal itu pun dijelaskan langsung oleh Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Brigjen TNI (Purn) dokter Alexander K Ginting, SpP (K).
“Misalnya, kalau kita pakai tali, lalu pengaitnya dibuka sampai bawah, maka masker akan kena baju atau hijab. Sedangkan bagian dalam masker itu tidak boleh kontak dengan barang selain bagian tubuh. Tapi dengan menggantungan masker menggunakan pengait, itu malah berpotensi bagian dalam masker jadi terekspos ke luar,” ungkapnya seperti yang dikutip dari konferensi BNPB via laman Detik Health.
Artikel terkait: Kemenkes Larang Penggunaan Masker Scuba dan Buff, Ini Alasannya
Lebih lanjut, Alex juga menjelaskan tentang cara kerja masker. Ia berkata, bagian luar masker berfungsi untuk menyaring virus dan bakteri dari luar agar tidak masuk ke saluran napas. Sedangkan bagian dalam, berfungsi untuk menghambat droplet dari mulut pemakai agar tidak keluar saat berbicara.
Penggunaan tali masker dikhawatirkan dapat menularkan Virus Corona karena saat masker dilepas, tali pengait membuat posisi masker menggantung di pakaian pengguna. Hal itu membuat masker terekspos dan kebersihannya menjadi tidak terjaga.
“Terlebih, kalau tangan pas melepasnya menyentuh bagian luar masker, kemudian tak sengaja jadi menyentuh bagian dalam juga. Nah, naik-turunnya masker itu yang kami khawatirkan,” pungkasnya.
Ada pun bagian luar masker sebenarnya memang tidak boleh disentuh sama sekali oleh tangan. Pasalnya, bagian luar sudah terkontaminasi oleh virus dan bakteri, sehingga akan meningkatkan potensi infeksi Virus Corona apabila disentuh. Terutama apabila setelah menyentuh bagian luar, kita menyentuh bagian dalam masker atau bahkan anggota tubuh seperti mulut dan hidung.
Tali Masker Berpotensi Membuat Iritasi
Sementara itu, Nabeel Chaudhary, M.D, dokter penyakit dalam dan perawatan primer bersertifikat dari Manhattan Gastroenterology, mengungkap bahwa memang ada beberapa manfaat penggunaan tali masker.
Menurutnya, penggunaan tali pengait pada masker dapat membantu orang untuk lebih praktis membuka dan memakai masker saat berkegiatan. Namun, bahan yang digunakan sebagai tali masker juga bisa berpengaruh pada kenyamanan pemakai.
Nabeel memaparkan, “Merupakan inovasi yang praktis, terutama bagi mereka yang sering lupa atau mudah kehilangan maskernya selama berkegiatan. Namun, beberapa tali masker kini juga beragam menyesuaikan fesyen.
Ada yang terbuat dari kain, ada pula yang menggunakan material berat seperti manik-manik dan perhiasan. Hal tersebut juga perlu diperhatian, beberapa bahan mungkin akan membuat pemakainya menjadi tidak nyaman karena terlalu berat atau bahkan menimbulkan iritasi,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman Health.
Tak hanya itu, kebersihan masker juga menjadi tidak terjamin. Pasalnya, masker yang menggunakan tali pengait yang sudah dilepas dan dipakai berulang kali, dinilai sudah tidak steril lagi. Terlebih jika jenis masker yang digunakan adalah masker medis yang aturan penggunaannya hanya sekali pakai.
Gunakan Alternatif Lain
Meski modis, tetapi penggunaan tali masker sebaiknya dihindari. Alih-alih menggunakan pengait agar tidak hilang, ada baiknya jika masyakarakat membawa cadangan masker lebih saat berkegiatan. Mengganti masker secara rutin dinilai lebih aman sebagai upaya pencegahan Virus Corona.
Hal ini pun disampaikan oleh Erlang Samoedro, dokter spesialis paru dari Siloam Hospitals Jakarta.
Erlang menjelaskan, “Daripada menggantung masker lalu memakainya kembali, sebaiknya ganti saja dengan yang baru. Masker yang sudah basah tidak bisa berfungsi dengan baik. Selain itu, masker juga sebaiknya dipakai tidak lebih dari delapan jam.
Jadi, kalau sudah lebih dari delapan jam atau bahkan ketika masker sudah basah, sebaiknya langsung diganti,” pungkasnya seperti yang dikutip dari laman CNN Indonesia.
Artikel terkait: Penting! 6 Tips Membujuk Anak Mau Menggunakan Masker saat Keluar Rumah
Itulah beberapa bahaya penggunaan tali masker yang perlu diwaspadai. Memang, tali pengait masker memiliki fungsi praktis dan menjadi tren tersendiri di saat pandemi. Namun, penggunaan tali tersebut tidak dianjurkan karena dapat membuat masker tidak higienis dan malah berpotensi menularkan Virus Corona.
***
Baca juga:
Mungkinkah Terinfeksi COVID-19 Setelah Divaksin? 4 Penyebab Ini Perlu Dipahami