Stop merebus botol susu bayi! Waspadai bahayanya bagi perkembangan bayi ini

Merebus botol susu biasanya menjadi pilihan banyak ibu untuk mensterilkan peralatan tersebut. Namun, kebiasaan ini bisa sangat berbahaya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Merebus botol susu bayi masih sering dilakukan oleh banyak Bunda, dengan maksud untuk mensterilkannya. Akan tetapi, penelitian terbaru menyebut ada bahaya yang tersimpan dari kebiasaan merebus botol susu bayi untuk mensterilkannya.

Bahaya merebus botol susu bayi yang harus diwaspadai

Bahaya merebus botol susu bayi yang harus diwaspadai.

Menurut studi ini, air panas meningkatkan level bahan kimia berbahaya dari botol plastik. Ilmuwan menemukan bahwa botol plastik dari bahan polycarbonate mengeluarkan zat kimia bersifat polutif untuk lingkungan. Zat kimia polutif ini dilepaskan 55 kali lebih cepat saat botolnya diisi dengan air mendidih.

Polycarbonate adalah bahan kimia yang sering digunakan untuk membuat CD (compact disc), dan botol susu bayi. Plastiknya dibuat dari bisphenol A (BPA), yakni zat kimia yang diproduksi secara besar-besaran di seluruh dunia. Lama kelamaan, plastiknya akan larut dalam bahan mentahnya.

David Santillo, ilmuwan senior di Laboratoriuam Riset Greenpeace di Exeter mengatakan, “Banyak yang cemas dengan kandungan BPA, karena sifatnya yang menganggu keseimbangan hormon, bahkan sistem hormon dalam tubuh hewan juga terpengaruh oleh BPA.”

Penelitian tentang bahaya merebus botol susu bayi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menggosok botol bayi berulangkali juga berisiko mengeluarkan BPA.

Scott Belcher dari University of Cincinnati College of Medicine, melakukan sebuah percobaan untuk melihat bagaimana BPA keluar dari plastik berbahan polycarbonate. Juga pengaruh suhu dan cairan yang disimpan dalam botol tersebut.

“Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengungkap bahwa mencuci botol bayi bisa membuat zat kimia BPA keluar. Karena proses menggosok botol, mencuci dan merebus botol bayi yang mengandung polycarbonate.”

“Kami ingin mengetahui apakah penggunaan botol secara normal bisa meningkatkan pengeluaran BPA. Juga mengidentifikasi faktor penting dan apa yang memengaruhi pengeluarannya.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Scott mengambil botol air minum isi ulang, dan mengujinya selama tujuh hari. Dengan cara memasukkan air biasa (suhu ruang), kemudian diganti dengan air mendidih. Dia juga melakukan simulasi penggunaan botol air minum tersebut dalam kegiatan mendaki gunung, dan kegiatan outdoor lainnya.

Air mendidih mengeluarkan BPA dari botol 55 kali lebih cepat

Merebus botol susu bayi bisa mengeluarkan zat kimia berbahaya dari botol tersebut.

Percobaan yang dilakukan Scott ini mengungkap, bisphenol A dikeluarkan dari botol plastik 55 kali lebih cepat jika diisi dengan air mendidih. Dibandingkan dengan air biasa. Hal ini juga berlaku pada botol yang direbus.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hasil percobaan yang diterbitkan di jurnal  Toxicology Letters, menyatakan bahwa air dengan suhu ruangan mengeluarkan BPA dengan kisaran 0,2 – 0,8 nanogram per botol setiap jam. Sedangkan paparan air mendidih, membuat kisaran ini meningkat menjadi 8-32 nanogram per jam.

David Santillo mengatakan, meski 1 nanogram dianggap jumlah yang kecil, namun beberapa hormon bekerja dalam jumlah yang lebih rendah dari itu. Sehingga tetap harus diwaspadai bahayanya. Untuk itulah, perlu adanya alternatif bahan lain yang lebih aman untuk bayi.

“Bayi berada dalam fase yang sangat sensitif dalam tumbuh kembangnya, karena itu sebisa mungkin hindari paparan zat kimia yang bisa membuat hormon pertumbuhannya terganggu,” tegas David.

Sebelum bahan baru untuk pembuatan botol bayi ini ditemukan, ada baiknya Bunda melakukan tindak pencegahan dengan cara tidak merebus botol susu bayi. Dan cukup mencucinya dengan air hangat, serta membersihkan dengan sabun dan spons yang lembut.

Semoga bermanfaat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Referensi: The Guardian

Baca juga:

Panduan lengkap mencuci botol susu bayi agar bersih dan steril

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Fitriyani