Parents, sudah tahu belum, berbagai macam publikasi penelitian telah menerangkan akan bahaya membedong bayi dengan cara yang tidak tepat.
Bahaya membedong bayi
Salah satu bahaya membedong bayi, diantaranya dapat menyebabkan hip dysplasia (kondisi kaki tidak simetris pada bayi), meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrom (SIDS) atau kematian mendadak pada bayi, hingga menghambat perkembangan motorik bayi.
Walaupun bayi butuh dibedong dalam kondisi tertentu untuk menjaga suhu tubuhnya, tapi cara bedong yang salah justru dapat membahayakan bayi. Simak apa kata seorang suster dan pengajar ini;
Dari hasil pengamatan saya, bayi itu lebih bahagia kalau bedong dan sarung tangannya dilepas. Mereka lebih bebas dan merdeka, maka kerjaan saya sepagi ini ngebisikin ibu supaya bedong bayinya dilonggarkan saja. Teringat dengan kejadian ketika dinas malam di IGD kemaren, datang seorang perempuan dengan bayi yang belum berusia 2 hari, bayi dibedong dengan cukup rapi. Mengeluh bayinya bernafas merintih dan berbunyi. Bahaya membedong bayi. Ketika kita lepas kain bedongnya, tangan bayinya langsung terangkat dan menunjukan tanda kejang (jari-jarinya kaku dan kejang). Orang tua si bayi tidak tahu kalau bayinya sudah kejang karna tertutup kain bedong yang rapat. Sungguh kasihan. Rasional sekali jika pembedongan bayi tidak lagi disarankan. Ketika di dalam rahim ibu, janin sudah mendapatkan kemerdekaannya, untuk menendang, meninju, berputar, salto, suka-suka dia. Ketika lahir, eh malah dikekang dengan kain. Kalau ingin menjaga suhu tubuh bayi, bisa menggunakan baju yang lebih hangat atau selimut. Menurut saya keluarga yg kekeuh bayinya dibedong rapat cuma khawatir tidak bisa menggendong bayi karna takut tulangnya masih lunak, jadi butuh ditopang dengan bedong. Ya belajar atuh. Ada lagi yang ingin agar kaki bayinya lurus. Beuh, Ballard score justru menunjukan bayi matang normal itu sikap kakinya seperti kodok. Sedangkan penggunaan sarung tangan konon kabarnya akan menghambat stimulus syaraf bayi untuk mengenal tekstur dan pelekatan dengan kulit ibu (karna lagi2 yang dia raba cuma tekstur kain). Sebaiknya kulit tangan bayi skin to skin dengan kulit ibu, terutama ketika menyusui. Perkara bayi suka menggaruk-garuk wajahnya, itu sudah kerjaan dia sejak di rahim sih *bawaan orok. Ya biarin aja, gak usah dihalangi juga. Kebayang ga sih bayi hidungnya gatal tapi tangannya diborgol pakai bedong ga bisa ngedusel2 atau garuk hidungnya sendiri? Gak sejahtera banget tuh bayi. Jaga aja kukunya supaya tidak terlalu tajam, plus jikalau ada luka garukan biasanya pada bayi lebih cepat pulih, kulitnya masih akan cepat berganti.
.
#BayiJamanNow.
.
#catatan dinas hari pertama di Ruang Rawat Postpartum.
-Penggunaan foto bayi sudah dimintai izin kepada Mamahnya.
Artikel terkait: Banyak pro kontra soal membedong bayi, Tya Ariestya tetap melakukannya
Cara membedong bayi yang benar
Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membedong bayi dengan benar. Cara pertama disebut dengan diamond.
Pada cara ini, kain bedong dibentangkan secara diagonal dan bagian ujung tempat kepala bayi ditekuk agar tidak membentuk sudut lancip. Kemudian letakkan bayi di atasnya dan turunkan lengan kirinya.
Lalu kain sebelah kiri tarik ke sisi bagian kanan dan lipat sedikit agar terkunci. Lengan kanannya turunkan lalu kain sebelah kanan tarik ke kiri dan sematkan di punggungnya. Kain bagian kaki rapatkan dan putar putar dan tekuk ke atas.
Cara bedong bayi yang benar kedua disebut square. Bentangkan kain kotak secara horizontal, lalu letakkan bayi di atasnya. Lakukan seperti pada cara pertama sampai dengan menurunkan lengan kanan dan kain kanan disematkan di bagian punggung. Kemudian kain bagian bawah ditekuk ke atas dan sematkan kain yang sisa di kiri kanan ke punggungnya.
Cara ketiga disebut dengan sleepsack swaddle. Bentangkan kain secara horizontal kemudian tekuk kain bagian bawah ke dada. Kemudian turunkan lengan kirinya dan tarik kain ke sisi kanan, sematkan ke punggung. Ulangi cara tersebut untuk sisi bagian kanan. Pastikan kakinya dapat bergerak dengan leluasa.
Menggendong bayi merupakan cara mendekatkan sang bayi dengan orang tuanya. Cara ini dianggap efektif untuk mendekatkan kedekatan emosional, tetapi penting untuk mengetahui cara yang tepat.
Hal ini digunakan untuk menghindarkan bayi dari hip dysplasia yang dapat menghambat proses perkembangan tubuhnya. Jadi, hati-hati ya Parents!
Baca juga
Video Tutorial Cara Bedong Bayi yang Benar Untuk Menghindari Hip Dysplasia