Gendongan bayi adalah alat yang membantu Parents membawa si kecil kemana-mana agar tak cepat merasa lelah. Salah satu yang paling sering dipakai adalah gendongan bayi depan, baik dari kain maupun yang sudah dimodifikasi hingga menjadi modern.
Tetapi, baru-baru ini terungkap bahwa gendongan bayi depan tidak selamanya aman. Bahkan berisiko tinggi bagi bayi, terutama bayi laki-laki.
Seorang ibu bernama Maryati Sumarni, membagikan pengalaman para ibu yang anaknya harus menjalani operasi, karena testis atau buah zakar rusak akibat penggunaan gendongan bayi depan.
Peringatan akan bahaya gendongan bayi depan
Dalam status bertanggal 12 Juni 2018 tersebut, Maryati menulis:
Peringatan bagi ibu-ibu yang punya bayi, hati-hatilah dalam memilih gendongan bayi, jangan sampai menyesal belakangan.
Dear mama-mama sejagat maya
Ini mohon diperhatikan ya, biar anak-anak kita tidak jadi korban selanjutnya.
Kemarin, dalam sebuah diskusi, ada ibu yang berbagi tentang pengalamannya memakai gendongan bayi depan untuk anaknya. Konon, dia membeli gendongan sembarangan dan tidak sesuai standar aman yang dianjurkan.
Kalau diperhatikan, memang gendongannya model menggantung. Berpotensi besar membuat testis bayi jadi tertekan. Akibat terlalu lama mengalami tekanan, akhirnya testis bayi mengalami penggumpalan pembuluh darah, dan mau tidak mau harus dioperasi untuk mengangkatnya.
Jujur, sejak baca diskusi ini, saya yang tiap saat istighfar. Kebayang rasanya punya anak laki-laki dan alat vitalnya harus diangkat, rasanya malah saya yang ingin nangis.
Saya bagikan di sini dengan maksud agar kita semua sama-sama waspada. Gunakan gendongan yang baik untuk anak-anak kita, agar tidak menyesal kemudian.
Dalam status tersebut, Maryati juga menyertakan screenshot percakapan yang memuat curhatan para Bunda, menceritakan pengalaman pahit saat buah hatinya harus menjalani operasi pengangkatan testis akibat terjadi penggumpalan darah. Dan semua itu terjadi karena memakai gendongan bayi depan yang tidak berstandar SNI.
Artikel terkait: Usia Berapa Bayi Boleh digendong Mengangkang atau Posisi M?
Tips memilih gendongan bayi yang aman, Bunda wajib tahu!
- Pastikan keamanan gendongan bayi. Pilih gendongan dengan tali yang tebal agar bisa menopang berat bayi secara merata di seluruh punggung Bunda.
- Pilih gendongan yang mudah digunakan. Hal ini penting agar Bunda bisa memasang dan melepasnya tanpa harus meminta bantuan orang lain, terutama saat Bunda sedang sendirian.
- Penyangga yang lebar. Pilihlah gendongan yang memiliki penyangga lebar, sehingga bayi bisa duduk dengan nyaman dan tidak mengalami terlalu banyak tekanan di bagian bawah tubuhnya. Sehingga tumbuh kembang si kecil tidak terganggu, dan juga posisinya tidak menggantung.
- Pilih gendongan dengan bahan lembut dan menyerap keringat agar bayi merasa nyaman.
- Cermat melihat harga. Sebelum membeli, lakukan riset kecil-kecilan mengenai berbagai merek gendongan bayi, dan cara pemakaiannya. Ingat, ada harga ada kualitas. Jangan terkecoh harga murah, namun tidak aman bagi bayi. Bila gendongan yang Anda inginkan belum terjangkau, menabunglah lebih dulu. Atau, Parents juga bisa menyewa di tempat sewa perlengkapan bayi. Sehingga tidak takut gendongan tersebut menjadi sia-sia ketika tidak digunakan lagi.
Ingat ya, Bunda. Cermatlah dalam memilih gendongan untuk buah hati Anda. Jangan tergoda harga murah, sedangkan akibatnya bisa sangat parah bagi bayi kita. Lebih baik membeli mahal daripada menyesal nanti, atau Anda juga bisa menyewa jika belum mampu membeli.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
[Video] Penting! Begini cara tepat menggendong bayi baru lahir
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.