Bocah 1,5 tahun alami luka bakar setelah terkena lem super, peringatan untuk Parents
Akibat ditinggal seorang diri di dalam sebuah ruangan, seorang bayi harus menderita luka bakar dan berisiko mengalami cacat seumur hidup.
Kondisi tragis menimpa seorang bocah laki-laki yang masih berusia 19 bulan, setelah secara tidak sengaja tubuhnya tersiram lem superglue. Bahaya lem super ini membuatnya menderita luka bakar kimia tingkat tiga.
Kejadian ini bermula saat Torben Manners, bocah laki-laki itu, dibiarkan sendiri tanpa pengawasan orang dewasa di dalam sebuah kamar. Sementara di waktu yang sama, orangtua Torben justru sedang mengunjungi kerabatnya untuk merayakan Natal.
Kala itu, ibunda Torben menerima telpon dari seseorang yang memberi tahu bahwa Torben mengalami kecelakaan. Mereka pun kaget saat menemui Torben, karena tubuhnya sudah berlumuran lem superglue.
Artikel terkait : Bapak ini beri tanggapan terhadap kasus anak ditendang di playground. Bagaimana pendapat Parents?
Bahan kimia lem tersebut bereaksi di pakaian Torben, yang langsung menembus baju dan membakar kulitnya. Akibatnya, Torben mengalami luka bakar di bagian leher, punggung, bahu, dada, kaki dan lengan.
Torben pun membutuhkan penanganan medis serius untuk mengatasi luka bakar yang dialaminya.
Bahaya lem super membuat Torben kesakitan dan alami sesak napas
Kejadian ini membuat Torben harus menjalani operasi di Inggris, sementara saat itu ia dan keluarga tinggal di Brasil. Mereka baru tinggal di Brasil selama 6 bulan bersama keluarga sang ayah.
“Ketika kami sampai di rumah, kami melihat Torben terbungkus selembar kain. Kami tidak bisa melihat tubuhnya, hanya melihat lem di seluruh wajahnya dan sekitar matanya,” ujar Jodie selaku ibu dari Torben.
“Lem tersebut sudah mengeras di sekitar giginya, semua di bawah lidahnya dan di sekitar bagian bawah mulutnya. Yang terlihat hanya gumpalan besar lem. Dia tidak bisa bicara dan hanya terus menangis, tidak bisa mengatakan apa-apa,” imbuh ibunda Torben.
Cedera yang dialami Torben semakin memburuk karena dia pun menderita reaksi alergi terhadap lem tersebut. Sehingga selain luka bakar, Torben juga mengalami kesulitan bernapas.
“Wajahya bengkak dan tubuhnya tertutupi oleh bercak-bercak luka ini karena reaksi eksim dari bahan kimia dalam lem. Matanya bengkak, mulut bengkak, napasnya sesak,” ungkap Jodie menjelaskan kondisi Torben saat itu.
“Kondisi Torben sangat mengerikan. Jadi, jelas saya hanya menangis melihatnya,” kenang Jodie.
Torben harus menjalankan operasi cangkok kulit
Lem superglue merupakan jenis lem yang menyebabkan reaksi eksotermis ketika bersentuhan dengan kapas, bahkan dapat membuat kain terbakar. Itu pula yang terjadi pada si kecil Torbens.
Untuk melepas lemnya pun cukup rumit, karena harus menggunakan cairan soda. Pada kasus Torben, setelah sampai di rumah sakit, pihak medis di sana memakai minuman cola untuk melepaskan lem dari tubuh Torben.
Setelah dilakukan, akhirnya kulit Torben pun berhenti terbakar, tapi area luka bakarnya yang sudah mencapai tingkat tiga tetap butuh perawatan. Torben membutuhkan cangkok kulit untuk memperbaiki kondisinya, karena kulitnya tidak akan pernah bisa sembuh sendiri.
Hal tersebut kembali membuat pihak keluarga kaget. Sebab, luka bakar tingkat tiga juga memiliki kemungkinan membuat Torben mengalami cacat seumur hidup.
“Saya tidak tahu bahwa luka bakar tingkat ketiga berarti harus cangkok. Selain itu, cangkokan berarti punya kemungkinan cacat seumur hidup. Saya tidak tahu hal-hal itu,” kata Jodie pilu.
Artikel terkait : Kejam! Balita 1 tahun 6 bulan dicabuli tetangganya di depan anak-anak lain
Bahaya Lem Super : Torben mendapat bantuan dana untuk perawatan setelah terkena lem superglue
Saat ini, Torben tengah menunggu hasil cangkok kulit pertamanya. Sebelum Jodie membawanya untuk melakukan perawatan di Royal Hospital for Sick Children yang berada di Inggris.
Sejauh ini sudah ada dana sekitar £ 5.000 atau sekitar Rp. 91.430.000 dari targetnya £ 8.500 atau sekitar Rp. 155.430.000. Dana tersebut terkumpul dari orang-orang di seluruh dunia yang menyumbang untuk perawatan Torben.
Orangtua Torben mengaku sangat menyesal, karena telah meninggalkan Torben seorang diri tanpa pengawasan dan meninggalkan lem di sekitarnya. Penyesalan pun berlanjut karena Torben dilarikan ke rumah sakit oleh orang lain, bukan oleh mereka.
“Torben hanya bersama seorang petugas penitipan anak di rumah sakit selama lebih dari satu jam. Aku tidak tahu apakah dia merasa ditinggalkan oleh kami,” ucap Jodie.
“Dia dibawa ke rumah sakit ini dan melepas pakaiannya, kemudian menarik kulitnya dan sebagainya, tanpa kami di sana. Ia melalui semua itu sendirian, ini membuatnya jauh lebih buruk,” lanjutnya berucap dengan penuh rasa sesal.
Sungguh sangat disayangkan kejadian ini bisa terjadi pada si kecil Torben, semoga setelah ini tidak ada lagi kasus serupa. Dari kejadian ini pun, diharapkan Parents jadi tahu apa bahaya lem super jika terkena kain, di mana itu bisa membakarnya.
Pelajaran lainnya yang juga bisa diambil, sebagai orangtua kita tetap harus jeli mengawasi si kecil ya, Parents. Hindari berbagai benda-benda yang berisiko membahayakan dari jangkauan si kecil.