Bahaya virus HFMD (Hand, Foot and Mouth Disease) atau flu singapura bukanlah hal yang bisa diremehkan. Baru-baru ini di Malaysia, seorang balita laki-laki berusia 17 bulan meninggal karena terjangkit virus yang menimbulkan ruam di tangan, kaki dan mulut tersebut.
Dr Lee Boon Chye, Menteri Kesehatan Singapura mengatakan, bahwa anak tersebut dirawat di rumah sakit di Penang pada tanggal 3 Juni. Balita itu mengalami kesulitan bernafas, juga memiliki gejala sakit HFMD.
Meskipun sudah diberi penanganan medis, namun kondisinya terus memburuk. Dan 3 hari kemudian, pada tanggal 6 Juni, balita malang itu menghembuskan nafas terakhirnya.
Artikel terkait: Waspada Flu Singapura, Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Bayi 17 bulan meninggal karena HFMD atau flu singapura
Mencegah bahaya flu singapura
Penyakit HFMD (Hand, Foot and Mouth Disease) sangat mudah menular, lewat air liur, atau cairan dari kulit penderita yang melepuh. Virusnya juga bisa terdapat dalam feses penderita beberapa minggu setelah terinfeksi. Itulah sebabnya, tempat penitipan anak harus memiliki regulasi untuk mencegah penyebaran flu singapura.
Masa inkubasi virus HFMD biasanya 3-5 hari, dan penderita akan mulai menunjukkan gejala penyakit ini di hari ketiga atau hari ketujuh setelah terinfeksi virus tersebut.
Gejalanya bisa berlangsung hingga 10 hari, dan pasien harus dijauhkan dari orang lain, karena masa-masa ini dia bisa menularkan HFMD pada orang lain.
Pencegahan flu singapura di daycare
***
Sudah melakukan langkah-langkah pencegahan di atas, Parents? Yuk, mulai rutin melakukannya agar keluarga kita terhindar dari bahaya flu singapura atau HFMD.
Disadur dari artikal Rosanna Chio di theAsianparent Singapura
Baca juga:
Waspada! Flu Singapura pada Bayi bisa menular melalui benda di sekitar kita