Sudah menjadi rahasia umum bahwa bahaya virus campak sangat berbahaya, terutama jika dialami ibu hamil di mana bisa sebabkan bayi lahir cacat. Sayangnya, hingga saat ini penyakit yang dikenal dengan rubeola masih mewabah seperti yang baru-baru terjadi di Eropa.
Bahaya campak merenggut puluhan ribu orang di Jerman
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (7/5) mengatakan telah terjadi peningkatan tajam dalam jumlah kasus campak di seluruh Eropa. Anga ini kian meningkat sejak bulan Januari dan Februari tahun 2019. Bahkan jumlahnya sudah mencapai lebih dari 34.000 orang yang terkena penyakit campak.
Jumlah ini tentu saja sangat mengkhawatirkan. Di Jerman, pemerintah setempat di negara bagian Niedersachsen mengatakan kalau ada orang dewasa yang meninggal karena campak, namun tanpa memberikan informasi tentang umur atau jenis kelamin korban.
Artikel terkait: Sempat alami pecah ketuban hijau, begini proses Dea Lestari melahirkan anak kedua
WHO akhirnya mendesak pihak berwenang untuk memastikan jika ada yang rentan terkena campak untuk segera divaksinasi. Langkah ini perlu dilakukan untuk menghindari terjangkitnya campak, mengingat virus ini menyebar begitu cepat.
“Jika respons wabah tidak tepat waktu dan komprehensif, virus akan menemukan jalan ke lebih banyak individu yang rentan dan berpotensi menyebar ke negara-negara lain di dalam dan di luar kawasan,” demikian pernyataan WHO dikutip dari Detik News.
“Setiap kesempatan harus digunakan untuk memvaksinasi anak-anak, remaja dan orang dewasa yang rentan.”
Melihat banyak orang di Eropa yang terkena campak, Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mengusulkan untuk memberi denda kepada orang tua yang tidak memberikan vaksin terhadap anak-anaknya.
Tak main-main, denda ini mencapai € 2.500 atau sekitar setara dengan Rp. 40 juta rupiah.
“Saya ingin memberantas campak. Semua orang tua harus bisa merasa aman dan mengetahui bahwa anak-anak mereka tidak akan terinfeksi dan terancam oleh campak,” kata Jens Spahn kepada harian Bild am Sonntag dikutip dari DW.
Artikel terkait: Hal Penting Seputar Virus Campak yang diderita oleh Bayi hingga Orang Dewasa
Bahaya campak yang perlu orangtua wajib ketahui
Seperti kita tahu, campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang mudah menular. Umumnya ditularkan jika si penderita batuk atau bersin.
Ada beberapa gejala penyakit campak yang wajib diketahui:
- Demam tinggi
- Mata merah
- Mata sensitif terhadap cahaya
- Tanda-danpa seperti pilek (radang tenggorokan, hidung beringus, atau hidung tersumbat)
- Bercak putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan
- Bercak kemerahan pada kulit (rush) disertai batuk dan /atau konjungtivis
Bila gejala di atas muncul namun tidak segera ditangani, akibatnya bisa memicu komplikasi yang lebih parah. Komplikasi ini bahkan bisa mengancam jiwa bila tidak ditangani dengan cepat.
Komplikasi dari bahaya campak yang dapat menyebabkan kematian ialah, Pneumonia (radang paru), ensefalitis (radang otak), diare, dan meningitis.
Artikel terkait: Anak penderita kanker tertular campak, ibunya memohon para orangtua untuk vaksin
Sekitar 1 dari 20 penderita campak akan mengalami komplikasi radang paru dan 1 dari 1.000 penderita akan mengalami komplikasi radang otak.
Selain itu, komplikasi lain adalah infeksi telinga yang berujung tuli (1 dari 10 penderita), diare (1 dari 10 penderita) yang menyebabkan penderita butuh perawatan di RS.
Mengingat penyebaran campak mungkin saja terjadi di Indonesia, para orangtua disarankan untuk memberikan vaksinasi campak pada anak-anaknya. Faktanya, maskipun mengetahui bahaya dan risiko yang didapatkan jika mengalami campak, tidak sedikit orangtua memutuskan untuk tidak memberikan vaksin untuk anak-anaknya.
Atau apakah Pemerintah Indonesia perlu menetapkan denda seperti yang dilakukan Jerman untuk menekan angka terjangkitnya campak?
Baca juga:
Waspadai Rubella (Campak Jerman) Pada Ibu Hamil dan Anak-anak