Bagi Anda yang menggunakan Facebook, pastinya sering melihat postingan yang meminta like dan menyuruh kita menuliskan amin di kolom komentar. Tapi, tahukah Anda bahwa adanya bahaya bilang amin di postingan tersebut?
Setiap kali ada musibah, tragedi atau kejadian mengerikan, atau sekedar postingan bernada agamis, hingga kondisi menyedihkan orangtua atau rakyat miskin di jalanan, ada saja postingan disertai foto dengan caption minta like dan komentar amin.
Banyak yang tidak sadar bahaya bilang amin pada postingan yang menggelitik rasa iba, atau menggugah rasa kemanusiaan, maupun perasaan religius.
Biasanya postingan yang meminta bilang amin di kolom komentar disertai foto menyedihkan, sehingga warganet tertarik untuk memberi like dan menulis amin. Apalagi jika diberi embel-embel ‘barangsiapa bilang amin di kolom komentar, maka akan masuk surga’ dan lain-lain.
Laman Brightside menuturkan, bahaya bilang amin di kolom komentar postingan Facebook seringkali diabaikan. Jika Anda mau berpikir sejenak, dengan memberikan jempol dan bilang amin, tidak akan mengubah nasib siapa pun, apalagi menjamin seseorang masuk surga.
Yang tidak Anda ketahui, ada orang-orang di balik postingan meminta like dan amin tersebut yang mengambil keuntungan dari gambar-gambar menyedihkan dengan menyebarkannya dan membuat hati warganet tergugah.
Postingan-postingan manipulatif yang mendorong orang memberi like, membagikan kiriman tersebut, hingga menuliskan amin di kolom komentar, akan meningkatkan jumlah pengikut dari akun atau halaman Facebook tersebut.
Baca juga: Postingan Akun Dagelan di Instagram Berpotensi Buat Anak Jadi Pelaku Bullying
Pembuat akun/halaman itu akan menyebarkan virus, penipuan, publisitas buruk, dan sebagainya. Dengan berinteraksi dengan akun mereka, data dari akun media sosial Anda seperti tempat tinggal, tanggal lahir, dan email akan masuk ke basis data mereka.
Data tersebut bisa digunakan untuk meretas akun Anda, kemudian disalahgunakan untuk menipu teman-teman Anda. Ketika Anda membagikan kiriman mereka, popularitas akun/halaman itu menjadi naik.
Naiknya popularitas tersebut juga menambah jumlah uang yang masuk ke kantong mereka, dengan menggunakan foto-foto dan informasi curian dari hewan atau orang yang tampak menyedihkan, sedangkan objek foto sendiri tidak tahu sama sekali bahwa foto mereka telah digunakan.
Parents, mulai sekarang berpikirlah dua kali sebelum mengetuk tombol like dan mengetik amin di dalam sebuah postingan Facebook. Karena bahaya bilang amin di postingan itu jauh lebih banyak dibanding manfaatnya.
Ingatlah, berapa pun ucapan amin di media sosial, berapa pun banyaknya likes di sebuah postingan, tidak akan membawa manfaat bagi orang yang sedang membutuhkan bantuan, apalagi menjamin seseorang masuk surga.
Jangan terpedaya dengan janji masuk surga atau berkumpul dengan orang pilihan jika menulis amin di sebuah postingan. Bila ingin memberi bantuan, santunilah fakir miskin dan anak yatim secara langsung.
Bila ingin mendoakan seseorang, doakan mereka dalam sholat Anda, karena doa itu yang akan menembus ruang dan waktu, hingga sampai kepada Tuhan, dan pastinya memiliki peluang lebih besar dikabulkan, dibanding hanya menulis amin di kolom komentar.
Sejak dulu kita diajarkan, bahwa peluang masuk surga hanya bisa dicapai dengan rajin ibadah dan bersedekah. Meskipun niat Anda baik, namun sebaiknya hentikan kebiasaan membagikan atau memberi like pada postingan seperti itu.
Karena Anda hanya akan semakin menyuburkan para lintah dan penipu di media sosial. Jika Anda sering mengalami akun media sosial diretas atau menjadi korban penipuan, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah kebiasaan bilang amin di postingan Facebook.
Menjadi muslim yang baik tidak ditentukan dengan banyaknya komentar amin yang Anda bagikan di sosia media. Tapi dengan rajin ibadah dan membantu orang lain.
Jika sholat dan puasa saja jarang, apakah pantas mengharap surga hanya dengan mengetik kata ‘amin’ di media sosial ? Coba pikirkanlah. Bijak menggunakan internet, jangan terbawa tren ataupun terpengaruh postingan provokatif.
Semoga bermanfaat.
Baca juga: