Perlukah kursus untuk anak? Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya hidup sukses dan sejahtera saat dewasa? Meski definisi sukses pun masih diperdebatkan, tapi tak ada salahnya kita membekali anak dengan berbagai keahlian yang dapat membantunya menjalani tantangan hidup yang lebih sulit dibanding saat ini.
Maka tak ada salahnya kita mengajak si kecil belajar mengembangkan minat dan bakatnya dengan mengikuti kursus untuk anak yang saat ini sedang menjamur di berbagai kota di Tanah Air.
Sayangnya, tak semua kursus benar-benar bermanfaat untuk anak. Hanya kursus yang disukai anak dan sesuai dengan minat dan bakatnyalah berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan dan skill mereka.
Lalu bagaimanakah caranya agar kita tidak salah memilihkan kursus untuk anak? Simak dalam tips memilih kursus untuk anak berikut ini.
1. Kenali karakter anak
Anak dengan karakter penakut sebaiknya didaftarkan kursus yang dapat meningkatkan keberanian dalam dirinya, misalnya beladiri.
Sedangkan kursus untuk anak di bidang kesenian dapat meningkatkan kepekaan sosial pada anak yang cenderung egois dan kurang peka terhadap keadaan sekitar.
Jika anak Anda pemalu, maka kursus yang melibatkan kerja sama tim seperti teater dan sepak bola adalah pilihan yang tepat, karena dapat membuatnya berinteraksi dengan lebih banyak orang.
Begitu juga kalau anak Anda berkarakter agresif. Anak dengan karakter ini biasanya sangat percaya diri, sehingga ia tak akan menemukan kesulitan saat mengikuti segala jenis kursus.
2. Reputasi lembaga kursus
Lakukan investigasi kecil-kecilan tentang suatu lembaga kursus untuk anak sebelum Anda memutuskan untuk memilihnya. Coba tanyakan prestasi apa saja yang pernah diraih siswa atau mantan siswa lembaga kursus, latar belakang tenaga pengajar, metode belajar, pendiri atau pemilik lembaga kursus, dll.
Atau coba Anda tanyakan saja pada Kakek Google jika Anda sedang tak punya waktu mendatangi tempat kursus.
3. Tanamkan kesetiaan
Jika si kecil tiba-tiba mogok untuk kursus, segera cari tahu apa penyebabnya. Kalau ternyata dia hanya malas, bujuklah dengan berbagai cara agar ia datang untuk kursus di hari dan jam yang sama.
Tetap tampakkan wajah ceria, meski Anda sedang sangat lelah untuk mengantarnya pergi kursus. Bagaimana si kecil bisa bersemangat kalau Anda loyo?
4. Waktu kursus
Meskipun kursus berguna sebagai tambahan pengetahuan dan ketrampilan di masa depan, jangan sampai jam belajar anak menjadi terganggu karena terlalu sibuk ikut kursus. Pilihlah lembaga kursus yang memulai kegiatannya di sore atau siang hari dan bersedia memberikan libur saat si kecil menjalani UAS atau UTS.
Berikut 4 kursus rekomendasi The Asian Parents
- Memasak
Semenjak menonton acara Junior Master Chef, banyak anak bercita-cita jadi koki cilik. Bila anak senang membantu di dapur, coba daftarkan ia ke kursus memasak untuk anak-anak.
Tak sekedar menjadi handal dalam memasak, kursus ini sekaligus dapat melatih motorik dan mengasah kepandaian anak. Berbeda dengan kursus masak untuk dewasa, pada kursus anak tujuannya bukan hanya menghasilkan makanan yang enak.
Anak juga harus dapat menikmati proses memasak yang disesuaikan dengan usianya. Misalnya, untuk anak usia 5 tahun, kegiatan memasak tidak akan banyak melibatkan pisau dan api.
2. Musik
Banyak orang tua ingin mengenalkan musik pada anak sejak dini. Apalagi jika dilihat, anak ternyata senang bermain musik.
Ada bermacam-macam jenis alat musik yang bisa diperkenalkan pada anak. Kuncinya sebelum mendaftar di tempat kursus, ajak anak ikut trial class dan perhatikan bagaimana reaksinya.
3. Wall Climbing
Anak Anda sangat aktif dan senang dengan kegiatan yang memacu adrenalin? Wah, kursus yang satu ini sangat cocok untuknya!
Meski banyak yang beranggapan bahwa wall climbing termasuk olahraga ekstrem, tetapi sebenarnya olahraga ini cukup aman dan menyenangkan untuk dilakukan, lho!
4. Tari Tradisional
Mengenalkan budaya Indonesia yang kaya dan beragam pada anak dapat dilakukan dengan mengajaknya mengikuti kursus tari tradisional. Dengan belajar menari, koordinasi motorik kasar dan halus anak akan semakin terasah. Meski gerakan tari tradisional terkesan lambat, namun ternyata belajar menari dapat membuat sehat tubuh dan jiwa anak.
Nah, selamat mengantar anak pergi kursus, Bunda.
Baca juga artikel menarik lainnya:
Step by Step Mengenal Bakat Anak
Jangan Terlalu Mengeksploitasi Bakat Anak