Tidak semua anak usia 4 tahun punya ekspresi yang selalu lucu. Sebagian dari mereka justru sedang menghadapi hal berat. Misalnya, seperti anak yang sedang melawan kanker Neuroblastoma stadium akhir ini.
Bagi Andy Whelan, apa yang ia potret adalah realitas yang harus disadari oleh kita semua. Kanker Neuroblastoma bisa mengincar siapa saja tanpa pandang bulu.
Ia menyatakan bahwa dirinya sudah jenuh dengan media yang sering menggambarkan potret pasien kanker anak yang berkepala botak dan tersenyum.
“Ini adalah potret sebenarnya dari pasien kanker Neuroblastoma pada anak. Perasaan hati yang hancur saat melihat anak kesakitan itu begitu nyata,” tuturnya.
“Aku mengalami banyak dilema sebelum memotret dan membagikannya di Facebook. Dari berbagai komentar yang masuk, aku tahu bahwa aku telah melakukan hal yang benar.”
Andy mengakui bahwa sebagai fotografer, ini adalah pengambilan foto paling berat dan emosional yang pernah dilakukannya. Namun, ia tahu bahwa tugas seorang fotografer sekaligus ayah adalah mengabarkan yang sebenarnya.
Saatnya mengikhlaskan
Tubuh putrinya yang semakin lemah mulai menolak semua bentuk perawatan yang diusahakan oleh rumah sakit.
Setelah divonis kanker 13 bulan lalu dan mengusahakan semua jenis pengobatan yang bisa dilakukan, ia sadar bahwa sekarang saatnya untuk mengikhlaskan anaknya pergi. Apalagi, Jessica sudah tidak merespon pengobatan MRI lagi.
Ia dan istrinya Nicku Prendergast berharap, penangguhan perawatan yang saat ini diberikan dokter memberikan waktu bagi keluarganya untuk menikmati sisa waktu yang ada.
Lewat laman facebooknya, orangtua Jessica bercerita bahwa mereka menggelar pesta perpisahan untuknya. Jessica memakai baju yang indah, tersenyum, dan ada banyak kerabat datang menyalaminya.
Mereka semua sadar bahwa kanker Neuroblastoma menyebabkan waktu yang tersisa bersama Jessica tidak banyak. Mereka ingin menggunakan sebaik-baiknya untuk membahagiakannya.
“Pembuluh darah putriku sangat menonjol seperti keluar dari kulitnya. Tangis kesedihan sering mengalir di pipinya, tubuhnya serasa disengat, dan wajahnya menggambarkan perlawanan terhadap rasa sakit yang sedang ia rasakan,” ujarnya, seperti dikutip dari Kidsspot.
Berbagai media nasional dan internasional menghubunginya untuk wawancara. Ia dan keluarganya sangat senang bahwa ini adalah langkah baik untuk menyebarkan kesadaran dampak kanker pada anak.
Melalui laman GoFundMe Whelan menggalang dana yang akan digunakan untuk membuat Jessica bahagia di hari-hari terakhirnya.
Yang lebih mengejutkannya lagi, bahkan salah satu personal grup One Direction Harry Styles meneleponnya langsung dari Amerika ke Australia untuk mengutarakan keinginannya melakukan video call dengan Jessica.
“Aku bilang padanya bahwa akan lebih bermanfaat jika ia merekam videonya untuk Jessica daripada melalu satu video call. Ia setuju dan akan segera mengirimkan video tersebut kepada kami lewat email.” Tulisnya lewat laman facebook khusus Jessica.
Dengan foto tersebut, ia tidak bermaksud membuat orang merasa terganggu atau marah melihat fotonya.
Ia hanya berharap orang-orang, tenaga medis, dan pemerintah lebih memberi perhatian pada pasien kanker anak, sehingga tidak ada lagi anak yang harus menderita karena kanker seperti anaknya.
Jessica telah tiada
Pada hari Minggu tanggal 20 November, Jessica telah tiada. Ayahnya menulis status facebook mengharukan untuk mengabarkan pada dunia tentang kepergian putrinya.
Dalam postingan tersebut, james menulis:
Terbanglah tinggi putrku yang cantik… Lihatlah mama dan James. Kendarai kuda di surga dan nikmati kebersamaan dengan orang yang kau cintai. Kini kau telah terbebas dari rasa sakit. Aku tidak akan pernah melupakanmu. Sebuah kehormatan bagiku karna bisa memanggilmu putriku. Aku mencintaimu lebih dari yang pernah kau tahu. Selamat malam Jessica Mae. Mimpi indah. Beristirahatlah dalam damai…
Ada banyak doa dan harapan agar Jessica tenang di surga. Tuhan mencintaimu nak…
Selamat jalan Jessica Whelan…