Pemerintahan China terkenal akan aturan ketat yang mengatur setiap penduduknya, yang terbaru ada tambahan aturan untuk influencer dalam membuat konten di sosial medianya.
Sosial media merupakan wadah persebaran informasi yang cepat, tetapi seringkali terjadi misinformasi di dalamnya. Untuk mencegah hal itu terjadi, para pegiat media sosial harus menaati aturan yang dicanangkan. Apa sajakah aturan-aturan yang ditetapkan? Yuk, simak informasinya berikut ini.
Harus Mengantongi Kualifikasi di Bidang Tertentu
Influencer sering menjadi pihak yang membagikan informasi terkini dan mudah dipercaya oleh para pengikutnya. Namun, pemerintah China merilis aturan baru untuk tidak membicarakan topik serius secara sembarangan.
Mengutip Beautynesia.id, baik influencer maupun livestreamer yang membuat konten profesional untuk topik serius seperti finansial, kesehatan, pendidikan, dan hukum mesti mengantongi kualifikasi yang relevan dengan bidang tersebut.
Aturan itu diumumkan oleh pihak Administrasi Radio dan Televisi Nasional China yang memberi izin penyedia konten beserta Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata yang mengawasi budaya internet.
Platform juga diminta turut bertanggung jawab mengecek sertifikasi para influencer dan livestreamer. Presenter virtual juga diwajibkan mengikuti aturan yang diterapkan kepada presenter manusia.
Kebijakan terbaru itu diyakini bisa menangkal misinformasi di masyarakat, apalagi konten yang dibagikan influencer bisa memengatuhi kesehatan dan keputusan finansial seseorang.
Dilarang Pamer Kekayaan dan Mukbang
Konten berisikan pamer kekayaan, gaya hidup jet-set, sampai merendahkan orang kurang mampu jadi hal lumrah yang dilakukan oleh seorang influencer dan livestreamer. Namun, konten seperti ini nanti akan disenggol polisi internet China.
Selain pamer harta, konten mukbang juga dilarang, sebab dinilai membuang-buang makanan dalam kuantitas besar. Pasalnya limbah makanan memang jadi masalah dan China sedang memeranginya.
Artikel terkait: Nahas, Influencer Asal China Dibakar Hidup-hidup Mantan Suami saat Livestream
Pihak pemerintah dan organisasi Cyberspace Administration of China (CAC) pada 2020 lalu telah menutup 13,600 akun berisikan konten mukbang.
Melansir detikfood, situs sharing video juga telah memberi peringatan di kata-kata pencarian terkait ‘mukbang’, ‘competitive eaters‘, dan ‘makan’. Peringatan ini bertujuan supaya orang-orang makan dalam porsi normal dan tidak membuang makanan.
Pemerintah China juga meminta untuk ikut serta mewujudkan nilai-nilai sosialis, melarang mengkritik komunisme gaya China, dan reformasi ekonomi China yang mengarah pada pasar bebas.
Sudah Ada Livestreamer yang Kena
Mengutip dari intechpost, seorang livestreamer kenamaan Austin Li Jiaqi yang terkenal karena berhasil menjual sebanyak 15,000 “lipstick king” itu mengakhiri live pada 3 Juni setelah menampilkan es krim berbentuk tank baja.
Gambar tank sering masuk target sensor pemerintah karena keterkaitannya dengan penumpasan mematikan di Lapangan Tiananmen oleh pasukan negara terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi di Beijing pada 4 Juni 1989.
Akun yang diikuti lebih dari 64 juta pengikut itu menghilang dan tidak ada aktivitas promosi lagi di Taobao Live.
Aturan baru bagi influencer yang ditetapkan pemerintah China ini terdengar bagus demi mengurangi peredaran misinformasi dan konten tak bermanfaat lainnya. Bagaimana pendapat Parents tentang aturan ini?
Baca juga:
Viral Influencer Jual Keringat Payudara Seharga Jutaan Rupiah
Terlambat Sembilan Menit, Influencer Thailand Ini Tewas Tersedak Makanan