Siapa di antara Parents yang masih sering membiarkan si kecil melihat gadget saat sedang menikmati MPASI? Atau, justru mengajak bermain di luar rumah? Hati-hati, jika menerapkan aturan makan anak yang tidak tepat, nyatanya bisa sangat berisiko pada tumbuh kembangnya!
Para pakar kesehatan, seperti dokter anak selalu mengingatkan bahwa keluhan anak picky eater atau melakukan aksi gerakan tutup mulut, sebenarnya dipicu oleh kesalahan dalam menerapkan aturan makan anak.
Oleh karena itu, Penting bagi Parents memahami apa saja aturan makan anak yang perlu diperhatikan.
Aturan Makan Anak
1. Aturan makan anak yang utama, higienis dan aman
Parents tidak ingin anak sakit bukan? Termasuk mengalami diare setelah menikmati MPASI. Untuk itu, pastikan jika makanan yang diberikan aman dan higienis. Perhatikan kebersihan peralatan makan yang digunakan. Baik saat menyiapkan ataupun menyajikan MPASI. Termasuk kebersihan tangan, ya.
2. Tidak lebih dari 30 menit
Batas anak makan hanya 30 menit saja. Tidak perlu khawatir jika makanannya belum habis. Dengan begitu, si kecil pun bisa belajar untuk mengenal rasa lapar. Dengan begitu, pada jam makan berikutnya ia pun bisa menikmati makan lebih lahap. Batasan waktu ini juga untuk mencegah si kecil kehilangan selera makan yang bisa berujung GTM dan mencegah masalah kesehatan gigi dan mulut.
3. Jadwal yang rutin
Rutinitas dan konsistensi dari Parents saat menerapkan aturan makan anak sangatlah penting. Selain 3 kali makan besar, si kecil juga perlu jadwal snack time setidaknya 2 kali sehari. Biasanya diberikan di antara pukul 10 pagi, dan pukul 3-4 sore.
Pemilihan snack time ini pun perlu lebih hati-hati. Perhatikan kandungan nutrisinya, pilihannya bisa buah-buahan, puding, biskuit, yogurt, atau susu seperti PediaSure. Sebagai susu pertumbuhan, PediaSure membantu memaksimalkan nutrisi yang mendukung tumbuh kembang anak maksimal.
PediaSure mengandung 0,8kcal/ml, 12 vitamin & 8 mineral, 3 sumber bahan protein, Tinggi kalsium, serta LA, ALA & DHA untuk mendukung pertumbuhannya yang optimal dan dapat menjaga daya tahan tubuhnya. Tersedia dengan rasa madu dan cokelat yang sangat lezat dan disukai anak-anak.
4. Jangan paksa anak untuk tetap makan
Coba perhatikan, bagaimana pengalaman si kecil selama menikmati MPASI? Apakah ia kerap dipaksa untuk menghabiskannya. Jika ya, hal ini tentu saja perlu diubah. Faktor penting yang tak kalah penting adalah memastikan si kecil untuk memiliki pengalaman makan yang menyenangkan.
5. Diberikan secara responsif
Pemberian makan padat atau MPASI perlu diberikan secara jadwal waktu yang tepat. Prinsipnya, pemberian makan responsif ini diberikan saat si kecil merasa lapar dan sesuai yang dibutuhkan. Dalam pemberian makanan responsif, Parents pun perlu belajar mengetahui kapan anak lapar, kenyang, sehingga bisa meresponsnya dengan tepat.
Aturan makan anak ini tentu saja perlu dilakukan secara konsisten. Namun, hal lain yang tak kalah penting untuk memastikan tumbuh kembang si kecil bisa maksimal, tentu saja terkait dengan asupan nutrisinya.
Ya, jika kebiasaan aturan makan anak tidak dimbangi dengan pemilihan makanan yang tepat. Saat si kecil sudah memasuki tahapan MPASI, dan dikenalkan makanan padat, artinya makanan yang diberikan juga harus memenuhi kebutuhan nutrisi agar tumbuh kembangnya bisa lebih maksimal.
Artinya, kebutuhan makronutrien dan mikronutrien harus tercukupi. Dengan begitu, Parents bisa membantu memaksimalkan tumbuh kembang anak dan membantu anak mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Pasalnya, dengan memberikan nutrisi yang tepat, maka proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak juga dipengaruhi oleh nutrisi sehari-hari.
Adapun kelompok makanan yang penting untuk tumbuh kembang anak yang telah direkomendasikan oleh WHO. Mulai dari karbohidrat, protein hewani, protein nabati, telur, produk susu dan turunannya seperti keju dan yoghurt, serta sayur dan buah-buahan.
Tak hanya memerhatikan aturan makan anak, pemilihan nutrisi pun harus terpenuhi.
6 Asupan yang Harus Diberikan Agar Tumbuh Kembang Anak Maksimal
1. Karbohidrat
Asupan penting agar tumbuh kembang anak maksimal adalah karbohidrat. Pasalnya dengan zat gizi makro ini, memberikan energi yang mendukung seluruh kerja berbagai organ dan jaringan tubuh. Tak hanya nasi, Parents bisa mencukupi kebutuhan si kecil dengan memberikan kentang, umbi-umbian, dan jagung, roti ataupun pasta.
2. Lemak
Jangan takut untuk memberikan lemak pada si kecil. Nyatanya kebutuhan lemak perlu diberikan karena memang diperlukan oleh sumber energi yang penting untuk tumbuh kembang anak. Lemak dapat diperoleh dari produk susu, minyak goreng, daging, ikan, dan kacang-kacangan.
Lemak di sini tentu saja termasuk dengan asam lemak esensial omega 3 & 6. Berbagai penelitian menyebutkan kalau asam lemak esensial omega 3 & 6 dibutukan tubuh si kecil sebagai sumber energi tumbuh kembangnya. Tercukupinya kebutuhan asam lemak esensial akan membuat pembentukan dinding sel neuron di otak berlangsung normal. Dengan begitu, otak si kecil berkembang.
Tak hanya itu saja, asam lemak esensial omega 3 & 6 juga berfungsi sebagai anti-inflamasi atau anti-penggumpalan darah yang penting bagi kelancaran aliran darah dan fungsi sendi. Maka, tak mengherankan jika kedua asam lemak esensial perlu tercukupi sejak si kecil masih di dalam kandungan.
3. Protein
Jangan lupa penuhi kebutuhan protein dengan memberikan ikan, daging merah, ataupun unggas. Selain protein protein hewani, lengkapi dengan nabati seperti tahu dan tempe ataupun kacang-kacangan. Protein ini membantu membentuk sel, melawan infeksi, dan mengubah makanan menjadi energi.
4. Kalsium
Tak hanya dibutuhkan untuk membentuk tulang dan gigi yang kuat, kalsium juga penting untuk membantu pembekuan darah jika si kecil mengalami luka. Sumbernya bisa didapatkan dari sayuran hijau seperti brokoli dan bayam. Termasuk susu seperti yogurt, es krim, dan keju.
5. Vitamin
Jangan sepelekan vitamin yang berfungsi untuk menjaga imunitas tubuh si kecil. Misalnya, Vitamin C yang berguna untuk mencegah flu, memperkuat pembuluh darah, membantu proses penyembuhan luka, juga membentuk tulang dan gigi yang kuat. Beberapa sumber makanan yang mengandung Vitamin C tinggi didapatkan dari buah-buahan seperti jeruk, stroberi, melon, pepaya, dan mangga ataupun sayuran kubis, brokoli, kembang kol, bayam.
6. Zat Besi
Tahukah Parents jika si kecil kekurangan zat besi maka berisiko sebabkan anemia? Padahal anemia pada anak bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan gangguan pada tumbuh kembang anak. Zat besi ini baik bagi perkembangan otak dan pertumbuhan otot bayi. Sumber zat besi yang bisa diberikan pada si kecil pun cukup beragam, mulai dari daging, hati, unggas, kerang, gandum utuh, kacang-kacangan, ataupun sereal.
PediaSure merupakan susu anak untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya sehari-hari. Mengandung 0,8kcal/ml, 12 vitamin & 8 mineral, 3 sumber bahan protein, tinggi kalsium, serta LA, ALA & DHA untuk mendukung pertumbuhannya yang optimal dan dapat menjaga daya tahan tubuhnya. Tersedia dengan rasa Madu dan Cokelat yang sangat lezat dan disukai anak-anak.
10 dari 10 Ibu Home Tester Setuju PediaSure adalah Produk Nutrisi yang Tepat dalam Membantu Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Harian Si Kecil*
*Berdasarkan hasil survey Home Tester Club Indonesia kepada 308 responden setelah mengonsumsi PediaSure selama Desember 2019 – Maret 2020
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.