Selesainya masa berkabung selama 10 hari, pemakaman Yang Mulia Elizabeth II digelar pada Senin (19/9). Dalam prosesinya, ada sejumlah aturan berbusana pemakaman Ratu Elizabeth II yang wajib dipatuhi seluruh anggota Kerajaan Inggris.
Baik saat prosesi pemakaman dan berkabung sebelumnya, kerajaan menerapkan protokol ketat baik untuk perempuan dan laki-laki. Apa saja aturan yang diterapkan? Parents, yuk intip aturan berbusananya berikut.
Aturan Berbusana Saat Proses Pemakaman Ratu Elizabeth II
-
Gaun Hitam Selutut
Dari laman Debrett, dituliskan bahwa para bangsawan yang menghadiri pemakaman Sang Ratu diwajibkan mengenakan gaun hitam selutut. Hitam telah jadi warna mutlak yang harus dikenakan, tak hanya busana tetapi aksesori lainnya seperti sepatu hingga tas.
Selama masa berkabung, baik Putri Kate Middleton, Meghan Markle, serta permaisuri Camilla Parker menghadiri berbagai acara dalam balutan gaun midi hitam yang sederhana.
Tak hanya mereka yang sedang bertugas saja, melansir Metro.co.uk, anggota keluarga perempuan lainnya juga diwajibkan memakai pakaian serba hitam selutut.
-
Memakai Perhiasan Mutiara
Penggunaan perhiasan berupa anting, bros atau kalung mutiara juga telah jadi tradisi berbusana turun temurun sejak zaman Renaissance, Ratu Elizabeth I. Penggunaan mutiara ini tidak hanya menunjukkan kebangsawanan, akan tetapi mutiara juga erat diasosiasikan dengan kesucian.
Pada tahun 1982, Putri Diana juga mengenakan kalung dan anting mutiara untuk menghadiri pemakaman Putri Grace dari Monako yang tewas karena kecelakaan mobil.
Putri Kate Middleton memakai mutiara milik Sang Ratu beserta bros Diamond Leaf selama masa berkabung di Westminster Hall pada 14 September 2022, sementara Meghan Markle dengan anting mutiara dan berlian pemberian sang ratu.
Artikel terkait: Rangkaian Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II, Disaksikan di Seluruh Dunia
-
Mengenakan Veil atau Topi
Aksesori lain yang wajib dikenakan selagi prosesi pemakaman adalah topi atau veil yang menutupi wajah. Kaum bangsawan Inggris dikenal gemar mengenakan topi maupun headpiece kala menghadiri acara formal.
Tentu saja, topi atau veil harus berwarna senada dengan busana mereka yakni hitam.
Melansir dari independent.uk, “tudung berduka” merupakan simbolisasi bahwa pemakainya sedang berduka, namun ini juga menjadi elemen yang memungkinkan pemakainya bisa mendapatkan privasi lebih untuk berkabung selama mengenakannya.
-
Seragam Militer bagi Laki-laki
Sementara itu, bagi bangsawan laki-laki diwajibkan mengenakan seragam militer, bisa pula mantel hitam lengkap dengan medali.
Busana ini pernah dikenakan oleh Pangeran Harry kala menghadiri pemakaman Pangeran Philip pada 2021 karena sudah dibebas tugaskan dari Kerajaan Inggris.
Sama halnya dengan Pangeran Andrew yang dilarang mengenakan seragam militer karena kasus pelecehan seksual, namun perwakilan Kerajaan Inggris akhirnya mengizinkan dirinya dan Harry mengenakan seragam militer saat prosesi penjagaan peti sebagai bentuk tanda hormat.
Tradisi Berbusana Sejak Ratusan Tahun
Penggunaan gaun berkabung serba hitam ini dipopulerkan oleh Ratu Victoria setelah kematian sang suami Pangeran Albert pada 1861. Busana hitam terus dikenakannya sampai ajal menjemputnya. Sejak itulah, warna hitam jadi aturan ketat busana berkabung di kerajaan.
“Gaun berkabung telah menjadi bagian dari budaya kerajaan Eropa selama berabad-abad, tetapi mencapai puncaknya pada abad ke-19 dengan pengaruh Ratu Victoria, yang menetapkan standar untuk masyarakat lainnya mengikuti,” tutur sejarawan Matthew Storey, mengutip CNN.
Saking ketatnya aturan ini, semua anggota keluarga bahkan harus sedia pakaian hitam dalam koper mereka tiap kali bepergian, dengan begitu walau sedang berada di luar negeri mereka dapat mengenakan busana hitam saat ada anggota keluarga yang meninggal.
***
Wah, ternyata dalam hal pemakaman pun Kerajaan Inggris tetap menerapkan tradisi turun temurunnya dengan ketat, ya. Bagaimana pendapat Parents dengan aturan ini?
Baca juga:
Negara yang Diundang dan Tidak Diundang ke Pemakaman Ratu Elizabeth
Dampak Meninggalnya Ratu Elizabeth II, dari Operation London Bridge hingga Raja Inggris Baru