Menyusui sangat penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi. Namun, tantangan berbeda akan diraskan bagi Anda yang menjalani peran ganda sebagai ibu dan wanita karir sekaligus. Tak hanya harus piawai membagi waktu, kebutuhan si kecil di rumah akan susu menanti. Jangan khawatir, ASI perah bisa menjadi solusi untuk ibu bekerja. Berikut ini rangkaian tips yang bisa dilakukan:
ASI perah untuk ibu yang bekerja, ini hal yang sebaiknya jangan dilupakan!
#1 Pilih pompa ASI yang tepat
Zaman semakin mudah, kini beragam jenis dan merk pompa asi tersedia di pasaran. Pilihlah sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya, pertimbangkan apakah Bunda membutuhkan pompa manual atau elektrik? Jika pompa elektrik menjadi pilihan, apakah sebaiknya memilih pompa dengan satu atau dua tabung sehingga bisa memompa dari dua payudara dalam satu waktu?
Setiap pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pastikan Anda memikirkan pilihan dengan berbagai aspek; misalnya efektivitas waktu, jumlah asi yang mampu ditampung dan lainnya.
#2 Komunikasi yang baik dengan perusahaan
Menjadi ibu baru akan mengubah banyak hal, termasuk di dunia pekerjaan. Pasca cuti melahirkan usai, komunikasikan pada atasan Anda di kantor bahwa setiap hari dibutuhkan waktu untuk memompa ASI. Jika atasan Bunda juga seorang ibu, tentu ia akan mengerti.
Yakinkan bahwa perminttan ini akan selaras dan Bunda tetap mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Idealnya, ibu membutuhkan waktu sekiranya 15 menit untuk memompa susu dari payudara kira-kira 2-3 kali sehari untuk mencukupi kebutuhan susu.
#3 Pilih waktu yang sesuai
Pilih waktu pumping yang tepat, misalnya saat asi berada dalam kondisi melimpah. Hal ini akan membuat waktu lebih efisien dan hasilnya lebih optimal. Jika sedang tidak sibuk, Anda dapat memompa lebih sering sehingga memiliki ekstra persediaan ASI perah.
Artikel Terkait: 3 Merk Pompa ASI Hospital Grade, Optimalkan Pumping!
#4 Hindari stres
Rileks menjadi kunci utama seorang ibu, baik saat menyusui maupun memompa ASI. Jangan memenuhi pikiran mengenai pekerjaan saat sedang memompa. Sebaliknya, Bunda bisa memanfaatkan waktu pumping ini untuk beristirahat sejenak dari tumpukan pekerjaan yang menyita pikiran dan kerap menimbulkan stres. Sebagian ibu bahkan memompa sambil melihat foto bayinya sehingga produksi ASI meningkat.
#5 Gunakan nursing pad
Bawalah dan gunakan selalu nursing pad yakni alat untuk menampung ASI yang tanpa sengaja bocor saat payudara sudah penuh. Bunda juga bisa menyediakan blazer, rompi dan sepotong baju di kantor untuk menutupi dada yang basah atau mengganti baju jika perlu.
#6 Jangan lupakan label ASI perah
Satu hal penting yaitu menempelkan label berisi tanggal dan jam di wadah ASI perah agar bisa menggunakan dengan tepat. Dalam kondisi suhu ruangan, ASI perah dapat bertahan hingga 6 jam. Selain itu, tidak disarankan untuk memasukkannya ke lemari es atau freezer agar lebih tahan lama.
Tempatkan ASI perah di bagian terdingin lemari es atau freezer, biasanya di pojok bawah. Saat tiba waktunya membawa pulang stok ASI, taruh di dalam cool box berukuran kecil atau kotak makanan berinsulasi agar tetap dingin selama perjalanan.
#7 Pakaian yang nyaman
Agar pumping berjalan optimal, kenakan pakaian yang praktis untuk memudahkan. Kemeja atau blus dengan kancing di bagian depan menjadi pilihan terbaik.
Nah Bunda, jadi jangan khawatir lagi untuk menyimpan stok ASI demi si kecil ya.