Artis Marissa Nasution belum lama ini menceritakan pengalamannya yang pernah mengalami Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS), seperti yang dialami oleh bayi kembar Irish Bella.
Melalui akun Youtube pribadinya, Marissa menceritakan bagaimana perjuangannya untuk tetap melahirkan kedua buah hatinya, meskipun pada akhirnya salah satu bayi kembarnya tidak selamat.
“Aku waktu itu awalnya hamil kembar bersama Allie, cuma dibulan keempat kita kehilangan adiknya Allie karena ada sebuah komplikasi. Dan selama kehamilan sampai Allie akhirnya lahir itu juga sebuah perjuangan,” ungkap Marissa.
Tentu saja saat itu menjadi waktu yang berat untuk Marissa dan suami. Tapi saat ini ia merasa ingin sharing untuk para perempuan di luar sana yang juga mengalami hal yang sama dengannya.
View this post on Instagram
A post shared by MARISSA L NASUTION (@marissaln) on
Cerita artis Marissa Nasution pernah mengalami TTTS
Serupa dengan yang dialami Irish Bella beberapa waktu lalu, Marissa juga pernah mengalami kondisi yang termasuk jarang dialami ibu hamil, yaitu TTTS.
“Aku dulu mengalami TTTS atau twin to twin transfusion syndrome. Itu adalah sebuah penyakit plasenta yang cuma bisa terjadi di kehamilan kembar yang identik. Yang artinya mereka berdua akan share satu plasenta,” kata Marissa.
Mulanya, kehamilan Marissa baik-baik saja bahkan ia sempat pergi baby moon ke New Zealand bersama sang suami. Namun pada usia kandungan 17 minggu, ia merasakan keanehan pada kondisi kandungannya.
“Waktu itu saya di diagnosis TTTS di bulan keempat, sudah sekitar 16-17 minggu kalau tidak salah. Kita sempat babymoon ke New Zealand dan sepulang dari babymoon itu saya merasa kok perut saya besar sekali. Itu salah satu gejala pertama dimana saya merasa ada sesuatu yang salah,” ucap Marissa.
View this post on Instagram
Marissa tidak ingin menunggu lama untuk memeriksakan diri saat itu. Sampai akhirnya dokter mengatakan ada kemungkinan bayi kembar Marissa Nasution mengalami TTTS. Karena di Indonesia tidak memiliki opsi untuk mengatasi hal ini, dokter menyarankan untuk ke luar negeri.
“Suami ingat ada teman yang mengalami hal sama, mereka sarankan satu dokter di Singapura. Kita berangkat ke Singapura dan langsung check up, dokter langsung memanggil dokter spesialis lain. Karena ini kasus yang sangat jarang,” jelas Marissa.
Setelah melalui beberapa pemeriksaan, dokter membenarkan TTTS dialami oleh kedua bayi kembar Marissa. Berat badan twin B jauh lebih rendah dari berat badan twin A. Dokter langsung menyarankan Marissa untuk melakukan operasi laser ablation.
“Opsi terbaik yaitu melakukan laser ablation ini untuk memutuskan koneksi diantara twin A dan twin B, jadi aku langsung dioperasi. Setelah dioperasi besoknya di cek untuk melihat seperti apa keadaan bayinya,” ungkap Marissa.
Marissa sering melakukan cek USG untuk memeriksa detak jantung masing-masing janin paska operasi pemisahan plasenta. Sampai suatu ketika dokter mengatakan twin B tidak ditemukan detak jantungnya.
“Kita sangat kaget, setelah operasi dokter menjelaskan kepada kita kalau twin B tidak punya detak jantung lagi. Berarti pembagian plasentanya lebih banyak ke twin A dan twin B tidak cukup mendapatkan nutrisi untuk berkembang,” kata Marissa.
Yang dilakukan Artis Marissa Nasution setelah salah satu bayi kembarnya dinyatakan meninggal dalam kandungan
“Aku bertanya pada dokter apa yang harus aku lakukan. Apa aku langsung melahirkan twin B atau aku langsung operasi untuk mengeluarkan twin B. Tapi dokter mengatakan twin B tetap dalam kandungan, dan nanti akan dilahirkan bersamaan dengan twin A,” ungkap Marissa.
Artis Marissa Nasution dan sang suami merasa terpukul dan bersedih akan kehilangan salah satu bayi mereka. Namun mereka berusaha untuk kuat dan memperjuangkan salah satu bayinya yang masih bertahan.
Akhirnya pada usia kandungan 38 minggu, Marissa disarankan untuk melahirkan agar tidak terjadi komplikasi lain pada janin yang masih bertahan.
Alaia Moana pun lahir dengan selamat pada 28 mei 2018 lalu. Gadis kecil yang akrab disapa Allie ini sejak dalam kandungan telah berjuang untuk bertahan hidup, pastinya dia akan tumbuh menjadi wanita yang kuat dan penuh tekad.
Apa itu twin to twin transfusion syndrome alias TTTS?
Menurut situs TTTS foundation, TTTS adalah penyakit langka pada plasenta yang memengaruhi kehamilan kembar identik, di mana bayi saling berbagi plasenta monokorionik. TTTS juga bisa terjadi kapan saja, di usia kehamilan berapapun.
Sebagai contoh, misalnya twin A yang menjadi recipient atau penerima, twin B yang menjadi donor. Twin B memberikan nutrisi dan semua yang dibutuhkan kepada kembarannya. Bisa diartikan twin B mengalami kekurangan nutrisi (karena sudah dibagi pada twin A) sedangkan twin B justru mengalami penambahan nutrisi yang sangat banyak.
Bila demikian, twin A bisa mengalami masalah seperti pada detak jantung yang meningkat, terlalu banyak asupan darah dan nutrisi suplai. Sedangkan twin B kekurangan, jadi tidak seimbang. Sampai saat ini pun, penyebabnya belum diketahui.
Dr. Fakriantini Jaya Putri Sp.OG dari RS. Puri Cinere juga mengatakan bahwa kondisi ini tidak bisa dicegah, karena merupakan proses seleksi alam. Namun, ia mengingatkan bahwa risiko kematian pada salah satu janin bayi kembar bisa dilihat apabila saat pemeriksaan diketahui ada salah satu janin yang memang tidak berkembang.
“Biasanya, yang meninggal itu adalah janin yang jauh lebih kecil dari yang satunya,” tandasnya.
Beberapa ciri-ciri twin to twin transfusion syndrome
Sebenarnya gejala TTTS bisa berbeda pada setiap kehamilan. Penyedia layanan kesehatan mungkin mencurigai kelainan ini jika salah satu dari hal berikut ini terlihat selama USG. Berikut ini cirinya seperti dikutip dari American Pregnancy:
- Perbedaan nyata dalam ukuran janin dengan jenis kelamin yang sama
- Perbedaan ukuran antara dua kantung ketuban
- Ukuran tali pusat juga berbeda
- Satu plasenta
- Bukti cairan menumpuk di kulit kedua janin
- Temuan gagal jantung kongestif pada kembar penerima
- Polihidramnion (kelebihan cairan ketuban) pada kembar penerima
- Oligohidramnion (berkurang atau terlalu sedikit cairan ketuban) pada donor kembar
Seorang ibu yang memiliki anak kembar TTTS mungkin mengalami:
- Sensasi pertumbuhan rahim yang cepat
- Rahim yang berukuran besar
- Nyeri perut, sesak, atau kontraksi
- Tiba-tiba terjadi peningkatan berat badan
- Pembengkakan di tangan dan kaki pada awal kehamilan
Itulah sedikit cerita dari Marissa Nasution dan mengenai TTTS yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil kembar identik. Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Baca Juga:
Dicibir saat berikan susu lewat botol, ini reaksi Marissa Nasution
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.