Apakah Parents termasuk pribadi yang sering menaiki kereta api (KA)? Nah, jika iya, pasti Parents juga pernah melihat semacam kode yang tertera di badan kereta. Penasaran dengan arti kode di badan kereta api? Tepat sekali, artikel ini akan mengulas arti dari kode-kode tersebut.
Yuk, kenali lebih lanjut dan pelajari arti kode di badan kereta api yang ternyata memang tidak mudah untuk diingat. Tetapi, setidaknya sebagai orang tua dan pengguna transportasi publik, mengetahui kode-kode di badan KA tersebut.
Ragam Arti Kode di Badan Kereta Api
1. Badan Lokomotif
Pertama adalah bagian paling terdepan dalam badan sebuah kereta api, yakni lokomotif. Pada dasarnya lokomotif adalah sarana perkeretaapian yang memiliki penggerak sendiri untuk menarik dan atau mendorong kereta gerbong dan peralatan khusus.
Contoh kode yang kerap tertera di lokomotif KA, sebut saja CC 201 8902 DIPO INDUK THB, yang memiliki makna adalah:
– CC: Menggunakan 2 bogie dengan masing-masing 3 roda penggerak,
– 201: Lokomotif diesel elektrik seri tipe 01,
– 89: Mulai dioprerasikan di Indonesia tahun 1989,
– 02: Nomor urut,
Sedangkan untuk DIPO INDUK THB: Merupakan tanda dipo induk tempat kedudukan lokomotif, THB (Tanahabang).
Artikel terkait: Sering Terjadi Mesin Kendaraan Mati di Tengah Rel Kereta, Apa Penyebabnya?
2. Kereta
Selanjutnya ada kode-kode yang ada di badang kereta, seperti kode batas kecepatan dan jenis kereta. Setiap rangkaian mempunyai batas kecepatan, tergantung dengan kelas keretanya. Contohnya saja pada kotak merah dengan tulisan F, 44, 10, maknanya adalah :
44 = Berat total 44 ton.
10 = Jenis bogie.
• A = Kecepatan maksimum 45 KM/jam
• B = Kecepatan maksimum 60 KM/jam
• C = Kecepatan maksimum 75 KM/jam
• D = Kecepatan maksimum 90 KM/jam
• E = Kecepatan maksimum 100 KM/jam
• F = Kecepatan maksimum 120 KM/jam
Selain itu, untuk batas kecepatan kereta ini juga tergantung dengan kelasnya, semakin bagus kelasnya maka akan lebih tinggi batas kecepatan maksimumnya.
Selain batas kecepatan, juga ada jenis kereta yang kodenya juga tertera pada badan kereta. Salah satu contoh rangkaian kereta, berikut ini adalah rangkaian kereta kelas Eksekutif dengan nomor seri K1 0 19 34 YK, yang maknanya adalah :
K1 = Kereta yang dilengkapi dengan fasilitas ruang penumpang
0 = Ditarik oleh lokomotif
19 = Mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 2019
34 = Nomor urut
YK = Singkatan dari Yogyakarta, dengan arti kata rangkain ini berasal dari Dipo Yogyakarta.
Pada faktanya juga, kereta ini juga memiliki kode sesuai dengan kelasnya, yaitu :
K1 = Eksekutif
K2 = Bisnis
K3 = Ekonomi
Artikel terkait: 10 Jalur Kereta Api Terindah di Indonesia yang Memanjakan Mata
3. Kereta Makan atau Restorasi
Untuk kelas eksekutif dengan kode 1:
KM1 = Kereta yang dilengkapi dengan fasilitas ruang penumpang, ruang makan dan dapur.
MP1 = Kereta yang dilengkapi dengan fasilitas ruang makan dan dapur, serta ruang pembangkit listrik.
Untuk kelas bisnis dengan kode 2:
MP2 = Kereta yang dilengkapi dengan ruang makan dan dapur, serta pembangkit listrik.
KMP2 = Kereta yang dilengkapi dengan fasilitas ruang penumpang, ruang makan dan dapur, serta ruang pembangkit listrik.
KMP3 = Kereta yang dilengkapi dengan fasilitas ruang penumpang, ruang makan dan dapur, serta ruang pembangkit listrik.
4. Kereta Pembangkit
Conth kode jenis Pembangkit (Single) yang tidak digabung dengan kereta makan, dengan kode P 0 97 01.
P = Kereta pembangkit listrik.
0 = Ditarik oleh lokomotif.
97 = Mulai beroperasi di Indonesia pada tahun 1997.
01 = Nomor urut.