Selalu tampak bahagia dan ceria di layar kaca, tetapi siapa sangka bila Ariel Tatum ternyata mengalami masalah kesehatan mental Borderline personality disorder (BPD). Akibat kondisinya tersebut, aktris sekaligus model cantik itu bahkan mengaku beberapa kali sempat mencoba bunuh diri.
Berikut ini kisah selengkapnya untuk Anda.
Ariel Tatum mengaku BPD dan pernah mencoba bunuh diri
Beberapa waktu lalu, Arie Tatum diketahui sempat menghilang dari dunia hiburan Tanah Air. Rupanya, aktris berusia 22 tahun itu sedang memfokuskan diri memperbaiki kesehatan mentalnya.
Ariel menderita Borderline Personality Disorder (BPD) atau kepribadian ambang akut. Kondisi itu membuatnya sulit untuk melakukan kegiatan sehari-hari dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Ia bahkan sempat ingin mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Kejadian itu bermula saat ia masih berusia 13 tahun.
“Waktu umur 13 tahun pertama kali mulainya. Habis itu kayak beberapa kali. Jadi depresi itu kan ada episode-episodenya ya. Jadi beberapa kali sampai dua tahun yang lalu-lah masih (depresi),” ujar Ariel, dilansir dari Kompas.com, Senin (21/10/2019).
Merasa sudah tak wajar, Ariel pun memberanikan diri untuk mencari bantuan dan menemui seorang psikolog.
“Mulainya (ketemu psikolog) karena menurut aku sudah mulai nggak wajar. Kayak aku enggak bisa tidur, mengganggu produktivitas, jadi akhirnya aku memutuskan untuk mencari bantuan profesional,” ungkapnya.
Saat pertama kali menemui psikolog, Ariel mengaku diam-diam dan hanya mengandalkan uang tabungannya. Meskipun terlihat selalu ceria di depan umum tetapi dia adalah orang yang tertutup akan masalah itu.
Ibunya adalah orang yang pertama kali mengetahui percobaan bunuh dirinya. Melihat hal itu, sang ibu kaget dan tidak menyangka.
“Aku orangnya enggak seperti itu. Selalu ceria, heboh banget. Makanya kita jangan judge orang sembarangan,” tegas Ariel.
Ariel kemudian menuturkan bahwa ia tidak menuntut orang untuk mengerti perasaannya. Sebab orang dengan BPD sepertinya juga tidak mengetahui apa yang dialami dan dirasakan.
Namun kini ia bersyukur karena orang lebih terbuka untuk membahas tentang kesehatan mental. Untuk itu, dia berani mengungkapkan pengalamannya tersebut pada publik.
“Karena di satu sisi, aku bangga melihat perubahan generasi aku sekarang lebih terbuka bahas tentang kesehatan mentalnya,” ujar Ariel.
“Aku tersentuh, kayaknya sudah saatnya cerita what I’ve been through, pengalaman aku sendiri, and do something about it,” tambahnya.
Artikel terkait: Tak tahan dimarahi sang ibu, remaja ini memilih bunuh diri
Mengenal Borderline Personality Disorder (BPD) yang dialami Ariel Tatum
Dilansir dari Mayo Clinic, Borderline Personality Disorder atau BPD adalah ganguan kesehatan mental yang berdampak pada cara seseorang berpikir tentang dirinya dan orang lain. Ini dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti masalah citra diri, kesulitan mengelola emosi dan perilaku, dan pola hubungan yang tidak stabil.
Orang dengan BPD cenderung memiliki ketakutan yang kuat akan pengabaian atau ketidakstablian. Kemarahan yang meledak-ledak, impulsif, dan perubahan suasana hati yang dialami oleh orang dengan BPD seringkali membuat orang lain menjauh.
Umumnya, kondisi ini dialami oleh orang-orang di awal masa dewasa. Namun ini juga bisa dialami sejak masa muda dan membaik secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Untuk itu, bila Anda juga mengalami kondisi ini, Anda tidak perlu berkecil hati. Banyak orang dengan gangguan ini yang dapat menjadi lebih baik dari waktu ke waktu setelah mendapatkan perawatan yang tepat.
Gejala BPD
Borderline Personality Disorder dapat mempengaruhi perasaan seseorang tentang dirinya sendiri, bagaimana cara dia berhubungan dengan orang lain, dan bagaimana cara dia bersikap.
Berikut ini beberapa tanda dan gejala BPD:
- Ketakutan yang kuat akan pengabaian. Bahkan bisa melakukan tindakan ekstrim untuk menghindari perpisahan atau penolakan yang nyata atau yang dibayangkan
- Pola hubungan intens yang tidak stabil, seperti mengidolakan seseorang pada suatu saat dan kemudian tiba-tiba percaya bahwa orang itu tidak cukup peduli atau kejam
- Perubahan cepat dalam identitas diri dan citra diri yang mencakup pergeseran tujuan dan nilai-nilai. Melihat diri buruk atau seolah-olah tidak ada sama sekali
- Periode paranoia yang berhubungan dengan stres dan hilangnya kontak dengan kenyataan, berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam
- Perilaku impulsif dan berisiko, seperti perjudian, mengemudi sembrono, hubungan seks yang tidak aman, menghabiskan waktu, makan berlebihan, atau penyalahgunaan narkoba. Bisa juga tiba-tiba berhenti dari pekerjaan yang baik atau mengakhiri hubungan yang positif
- Ancaman atau perilaku bunuh diri atau cedera diri, sering kali sebagai respons terhadap rasa takut akan perpisahan atau penolakan
- Perubahan suasana hati yang berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari, yang dapat mencakup kebahagiaan yang intens, lekas marah, malu atau cemas
- Perasaan kosong yang berkelanjutan
- Kemarahan yang tidak beralasan dan intens, seperti sering kehilangan kesabaran, bersikap sarkastik atau pahit, atau bertengkar fisik
Bila mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan mental. BPD bisa disembuhkan dengan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi: Kompas.com, Mayo Clinic
Baca juga