Seni akuarium taman yang dikenal dengan istilah aquascape lagi banyak peminatnya nih, Bunda, terutama di masa pandemi ini. Berbeda dari akuarium biasa, katanya membuat aquaspace itu butuh teknik yang lebih canggih dan selera seni yang tinggi. Apa iya?
Sebelum terjun langsung, yuk berkenalan dulu dengan teknik menanam tanaman akuatik melalui artikel ini dulu.
Aquascape, Seni Menata Akuarium Taman di Masa Pandemi
Apa itu Aquascape?
Image: Rumah.com
Dilansir dari sumber Rumah menulis, seni aquascape mulai popular tahun 1930 di Belanda. Metode menanam tanaman akuatik ini merupakan hasil eksplorasi dari pembuatan akuarium dengan tidak menggunakan ikan sama sekali –atau sedikit saja- dan menggantikan peran ikan dengan tanaman hias yang mampu tumbuh di dalam air.
Melansir Tribun Jogja, aquascape dijelaskan sebagai seni mengatur tanaman, air, batu, karang, kayu dan lain sebagainya menggunakan kotak kaca atau acrylic yang menyerupai akuarium.
Sedangkan buku Pesona Aquascape karangan Warisno dan Kres Dahana (2011), melansir Kompas, menjelaskan bahwa seni menata aquascape tidak terlalu berbeda dengan akuarium karena pada dasarnya aquascape memang bagian dari seni akuarium.
Aquascape disebut akuarium taman karena memang lebih menekankan pada hal penataan tanaman air sebagai sebuah taman di dalam akuarium.
Sulitkah Membuatnya?
Image: Dekoruma
Kelihatannya mungkin sederhana, tapi tingkat kesulitan menata dan merawat aquascape jauh lebih tinggi dibandingkan akuarium pada umumnya. Dibutuhkan kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk bisa menghasilkan aquaspace yang bagus. Bagaimana tema dan desain yang Anda buat dinikmati orang lain sebagai sebuah karya seni, itu merupakan tantangan tersendiri.
Membuat akuarium hanya dengan buku petunjuk, mungkin bisa Anda lakukan sebentar saja. Tapi aquascape, butuh waktu lebih panjang untuk memelajarinya serta lebih banyak hal yang harus Anda pelajari. Namun jika Anda merasa tidak tertantang melakukannya sendiri, sekarang sudah banyak kok ahli aquascape yang bisa Anda gunakan jasanya.
Fokus pada Tanaman Air
Image: Rumah.com
Umumnya isi akuarium tentu Anda sudah tahu. Di antaranya ikan hias, tanaman air yang sering kali imitasi, dekorasi seperti karang, lampu, filter dan kadang heater-cooler. Sedangkan pada aquascape, isinya lebih menyerupai kondisi alam yang kita lihat di alam bebas. Dalam ekosistem air aquascape terdapat kombinasi tiga unsur, yaitu air, tanaman, dan hewan.
Untuk bisa menghadirkan keindahan alam dari ketiga unsur tadi, Anda harus mampu menjaga keseimbangan kehidupan ketiganya di dalam tangka. Jadi bagi Anda penggiat aquascape, butuh komitmen tinggi untuk bisa memelajari dan menguasai tekniknya.
Jenis tanaman air yang sering digunakan pada aquascape melansir dari Rumah:
- Anubias Nana
- Pakis Lidah
- Amazon Sword
- Ludwigia Repens
- Jungle Vallisneria
- Giant Hairgrass
- Java Moss
Teknik Pembuatan Aquascape
Pembuatan aquascape dititikberatkan pada tampilan taman akuatiknya. Dibutuhkan kreativitas Anda dalam membuat landscape yang bagus. Ada tiga kelompok pada landscape aquascape, yaitu foreground (tampilan bagian depan), midground (tampilan bagian tengah) dan background (tampilan belakang).
Untuk meningkatkan tampilan landscape diperlukan pencahayaan yang apik agar aquaspace terlihat lebih dramatis. Pencahayaan taman akuatik ini harus memerhatikan tiga hal, lowlight (sedikit pencahayaan), midlight (pencahayaan medium) dan highlight (cahaya tinggi).
Namun di balik fungsi dramatisasi yang dihasilkan cahaya, manfaat pencahayaan sesungguhnya lebih sebagai pengganti peran matahari untuk membantu proses fotosintesa tanaman.
Kelompok Pehobi Aquascape
Seperti ditulis Kompas, ada tiga kelompok pehobi aquaspace dilihat dari kemampuannya dalam membuat akuarium taman, yaitu:
- Kelompok pemula, yaitu orang yang masih berusaha mahir menggabungkan ikan dan tanaman air dalam satu tangki. Mereka baru belajar mengenai jenis tanaman air yang mudah tumbuh dan berkembang. Belajar mana tanaman yang tidak butuh terlalu banyak cahaya (dari lampu) dan injeksi CO2.
- Kelompok medium, yaitu pehobi aquascape lanjutan yang sudah mulai menanam tanaman air dengan tingkat kesulitan lebih tinggi. Mereka sudah tahu dan mampu menanam tanaman air yang butuh cahaya dan CO2 dalam jumlah cukup. Para pehobi ini juga sudah berani bermain dengan peralatan lampu fluorescent, sedikit injeksi CO2, dan penggunaan filter yang lebih baik.
- Kelompok mahir. Nah, kalau yang ini sudah bisa Anda bayangkan seperti apa kemampuan mereka, kan. Mereka sudah bisa menanam semua jenis tanaman air, termasuk mengerti bagaimana kebutuhan cahaya dan CO2 yang tinggi, mana tanaman yang sulit tumbuh dan perlu perawatan ekstra. Teknologi yang digunakan pun jauh lebih tinggi, dengan kemampuan estetika menata aquascape yang lebih mumpuni.
Jenis Ikan Aquascape
Dalam akuarium jenis yang dipertahankan untuk bisa hidup adalah ikan, di mana fokus pemeliharaannya juga melibatkan kondisi air. Sedangkan pada aquascape, fokus pemeliharaannya pada tanaman air, ikan dan air. Dengan fokus pada pemeliharaan dua makhluk hidup (tanaman dan air) tentu tingkat kesulitannya juga jadi lebih tinggi. Apalagi, ikan dan tanaman air memiliki kebutuhan yang berbeda, terutama dalam hal udara, kondisi air, dan makanan.
Soal jenis ikannya, tidak semua jenis ikan bisa Anda pilih untuk dimasukkan dalam aquascape. Anda butuh jenis ikan yang karakternya lebih tenang (bukan ikan kelompok), lebih kecil dan tidak memakan tanaman air. Seperti yang ditulis Kompas, yaitu guppy, cupang (beta), gourami, catfish, platy, swordtail, rasbora, danio, dan mas koki.
Jumlah ikan yang bisa dimasukkan pun cenderung lebih sedikit, demi menjaga keseimbangan antara ikan dengan tanaman air. Dalam hal ini ikan berfungsi sebagai pelengkap saja. Dan tidak harus ikan, terkadang ada juga pehobi aquascape yang memasukkan keong atau udang ke dalam tangkinya.
Tingkat kesulitannya lebih tinggi
Image: Kompas Lifestyle
Seperti penjelasan di atas, tingkat kesulitan pembuatan akuarium taman tentu jauh lebih sulit dibandingkan membuat akuarium biasa, di antaranya:
- Kebutuhan cahaya. Lampu pada aquascape tak sekadar mencerahkan dan memberi keindahan, tapi juga menjadi sumber ‘matahari’ bagi fotosintesis tanaman.
- Butuh media tanam dan substrat sebagai tempat tumbuhnya tanaman air.
- Jenis filter berbeda yang tak hanya mampu menyesuaikan volume air, jenis dan jumlah ikan, tapi juga mampu mempertimbangkan keberadaan tanaman air. Jenis filter yang biasa digunakan pada aquascape adalah under gravel filter (UGF), Canister Filter, dan filter biologis.
- Butuh injeksi CO2 agar tanaman air dapat tetap hidup –bukan untuk ikan.
- Pemberian pupuk untuk tanaman air sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
- Mengatur tingkat keasaman air. Semakin banyak variasi tanaman dan ikan, tingkat keasaman air juga akan meningkat. Perhatikan kadar keasaman air menggunakan alat ukur dan ganti air secara berkala agar tingkat keasamannya terjaga.
- Menjaga tingkat kekerasan air. Rumah menjelaskan, tingkat kekerasan dilihat dari jumlah konsentrasi mineral seperti kalsium dan magnesium dan dihitung berdasarkan tingkat ppm air. Semakin tinggi ppm, maka makin tinggi juga kekerasan air dan menyebabkan tanaman sulit tumbuh sempurna.
Demikianlah hal-hal yang perlu Parents ketahui mengenai aquaspace. Selamat membuat aquascape di rumah!
Baca juga:
5 Tips Memelihara Ikan Hias yang Perlu Diketahui Pemula
6 Fakta Tanaman Hias Janda Bolong yang Mahal, Buahnya Bisa Dimakan!
Dihargai Hingga 100 Juta, Ini Alasan Mengapa Harga Janda Bolong Mahal
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.