Ramai kasus hepatitis misterius yang meluas membuka kemungkinan Pemprov DKI menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah sebagai bentuk pencegahan penularan yang bisa terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.
Hal ini menyusul adanya temuan 21 kasus dugaan hepatitis misterius yang dilaporkan. WHO bahkan sudah menggolongkan kasus ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Rencana Pemprov DKI Hentikan Pembelajaran Tatap Muka
Saat ditemui di Balai Kota Jakarta, wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menyebutkan soal kemungkinan penghentian pembelajaran tatap muka yang selama ini mulai berlangsung pulih pasca pandemi Covid-19 namun harus kembali dibatasi bahkan dihentikan akibat adanya kasus hepatitis misterius yang meluas ini.
Ia bahkan menyebutkan perihal kembali ke sistem pembelajaran selama pandemi sebelumnya yaitu penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah daring agar anak anak tetap mendapat pendidikan yang sesuai.
Selain itu, karena WHO yang sudah menetapkan hepatitis misterius ini sebagai kejadian luar biasa, maka pihak Pemprov DKI masih menanti kebijakan dari pemerintah pusat.
Artikel Terkait: 5 Hal yang Parents Wajib Tahu tentang Virus Hepatitis A
WHO Tetapkan Kejadian Hepatitis Misterius Ini Sebagai KLB
“Memang kasus ini menurut WHO (World Health Organization) sudah menjadi KLB, kejadian luar biasa. Nanti Indonesia, Jakarta menunggu kebijakan pemerintah pusat,” ujar Riza menambahkan.
Tak lupa, Riza juga meminta seluruh masyarakat untuk waspada akan penularan penyakit hepatitis misterius yang makin meluas ini. Ia juga menambahkan agar masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dimanapun sebagaimana yang telah dilakukan selama dua tahun terakhir saat menghadapi pandemi Covid-19.
Kemudian Politikus partai Gerindra ini juga menghimbau para orang tua untuk tidak mengajak anak-anak bermain atau keluar ke tempat umum guna mencegah penularan.
“Ditunda dulu bermain di tempat-tempat umum seperti kolam renang bersama, kegiatan anak-anak kan suka bermain di tempat-tempat segala macam,” pesan Wakil Gubernur yang menggatikan Sandiaga Uno ini.
Sementara itu terkait temuan kasus baru yang kini sudah semakin banyak, Riza turut membeberkan perkembangan kasus terbaru yakni ditemukan adanya 21 kasus dugaan hepatitis akut misterius. Kasus yang ditemukan ini lingkupnya berada di wilayah Ibu Kota dan belum termasuk dari kota lainnya.
Namun demikian, temuan 21 kasus ini masih harus dilakukan penyelidikan terlebih dahulu guna memastikan kebenaran perihal kasus hepatitis misterius ini. Jadi hal tersebut masih dalam proses penyelidikan secara epidemiologi.
“Data sementara ada 21 kasus yang diduga terkait hepatitis akut. Namun demikian ini masih dalam proses penyelidikan epidemiologi,” jelas Riza kepada awak media seperti di kutip dari CNN.
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Hepatitis Misterius Meluas, DKI Buka Opsi Setop Sekolah Tatap Muka www.cnnindonesia.com/nasional/20220511170758-20-795605/hepatitis-misterius-meluas-dki-buka-opsi-setop-sekolah-tatap-muka