Antibiotik umumnya digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri di dalam tubuh. Meskipun banyak dari kita berpikir antibiotik hanya didapat dari bahan kimia, sebenarnya antibiotik alami juga bisa didapatkan lewat makanan sehari-hari yang kita konsumsi.
Ekstrak nabati tertentu seperti minyak esensial dan bahkan beberapa makanan memiliki sifat antibiotik dan dapat mencegah pertumbuhan bakteri dalam makanan. Bahkan makanan ini bisa membantu mendetoksifikasi tubuh.
Penasaran apa saja makanan yang berperan sebagai antibiotik alami tubuh? Simak di bawah ini, yuk!
Artikel terkait: Resep Obat Herbal untuk Anak
7 Antibiotik alami yang mudah didapatkan
1. Madu
Madu mengandung hidrogen peroksida, yang memiliki beberapa sifat antibakteri. Selain itu madu juga memiliki kandungan gula yang tinggi, yang dapat membantu menghentikan pertumbuhan bakteri tertentu.
Madu memiliki tingkat pH rendah yang berfungsi untuk menarik kelembaban dari bakteri, menyebabkan bakteri mengalami dehidrasi dan mati.
Untuk menggunakan madu sebagai ‘antibiotik’, oleskan langsung ke luka atau daerah yang terinfeksi. Madu dapat membantu membunuh bakteri dan membantu dalam proses penyembuhan.
Bagaimana dengan takaran madunya? Anda atau si kecil dapat mengonsumsi langsung 1 sendok madu. Namub ingat, bayi di bawah usia 1 tahun tidak boleh mengonsumsi madu karena bisa berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, mulai dari kerusakan gigi hingga keracunan serius.
2. Ekstrak bawang putih
Bawang putih sudah lama dikenal dapat dimanfatkan sebagai obat alami untuk melawan bakteri. Penelitian telah menemukan bahwa bawang putih dapat menjadi pengobatan yang efektif terhadap berbagai bentuk bakteri, termasuk Salmonella dan Escherichia coli (E. coli).
Bahkan, bawang putih juga telah dipertimbangkan untuk digunakan melawan tuberkulosis yang kebal terhadap beberapa obat.
3. Jahe
Banyak ahli mengakui jahe sebagai antibiotik alami. Beberapa penilitian telah menunjukkan kemampuan jahe untuk melawan banyak jenis bakteri.
Jahe juga dapat berfungsi untuk menghilangkan mual dan untuk menurunkan kadar gula darah.
4. Minyak cengkeh
Dari Brazilian Journal of Microbiology, minyak cengkeh memiliki sifat antibakteri. Sebab minyak cengkeh ditemukan dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram negatif maupun bakteri gram positif.
Karena memiliki sifat ini, minyak cengkeh pun dapat digunakan sebagai antibiotik alami untuk melawan bakteri. Tak hanya itu, sifat antifungi atau anti jamur dan memiliki komponen antioksidan yang terkandung di dalam minyak cengkeh juga sangat bermanfaat.
5. Minyak oregano
Beberapa percaya bahwa minyak oregano dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan dan memiliki sifat anti-inflamasi. Sayangnya, belum ada bukti penelitian yang membenarkan pernyataan ini. Namun, ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa minyak oregano memiliki sifat seperti obat antibiotik.
Tak hanya itu, minyak oregano diketahui memiliki senyawa bernama carvanol. Peran carvanol sangat penting untuk membantu proses penyembuhan dari infeksi ketika dihirup tubuh. Minyak ini sering digunakan untuk menyembuhkan luka (ulkus) di lambung dan meredakan peradangan.
6. Minyak thyme
Minyak esensial ini telah terbukti sangat membantu melawan bakteri yang kebal antibiotik. Dalam sebuah studi yang dilakukan tahun 2011, para peneliti menguji efektivitas minyak esensial lavender dan thyme.
Kedua minyak diuji dalam kumpulan lebih dari 120 strain bakteri. Para peneliti menemukan minyak esensial thyme lebih efektif membunuh bakteri daripada minyak esensial lavender. Namun perlu diketahui minyak esensial thyme hanya untuk pemakaian luar saja.
Sebelum menerapkan ke daerah yang terkena, pastikan untuk melarutkan minyak esensial dengan minyak pembawa yaitu minyak kelapa dan zaitun. Sebab menerapkannya minyak esensial murni ke kulit dapat menyebabkan peradangan dan iritasi.
Hal penting lainnya yang perlu diingat, orang dengan tekanan darah tinggi atau masalah hipertiroid sebaiknya tidak menggunakan minyak esensial thyme.
7. Propolis
Ini adalah zat yang diproduksi oleh lebah ketika mereka mengumpulkan serbuk sari atau getah dari tanaman dan bunga. Lebah menggunakan propolis untuk menjaga sarang tetap bersih dan higienis, serta melindungi terhadap pengganggu.
Selama ribuan tahun, propolis telah digunakan untuk perlindungan terhadap bakteri dan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, propolis layak mendapat tempat sebagai antibiotik alami yang baik untuk tubuh.
Inilah 7 antibiotik alami yang bisa didapatkan dengan mudah. Namun bila Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, jangan lupa untuk melakukan konsultasi dahulu dengan dokter. Hal ini tentu saja untuk menghindari risiko alergi atau kondisi yang lebih parah. Tak hanya itu, penting untuk diingat antibiotik alami ini tentu saja berbeda dengan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Referensi: Healthline, Medical News Today, Step to health