Orangtua biasanya memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi ketika melihat anaknya menangis. Namun tingkat toleransi ini belum tentu dimiliki oleh orang lain. Seperti kisah empat orang remaja asal Malaysia yang tega aniaya bayi berusia 20 bulan karena tidak berhenti menangis.
Aniaya bayi karena tidak berhenti menangis
Seorang ibu muda di Semporna, Sabah, Malaysia baru saja mengalami hal traumatis dalam hidupnya. Ibu berusia 23 tahun itu harus menerima kenyataan bahwa putranya meninggal karena penganiayaan yang dilakukan oleh teman-temannya sendiri.
Putra malangnya yang bernama Muhammad Al Suhaimi Alsarif telah dianiaya oleh teman-teman yang tinggal di rumah ibu tersebut. Keempat orang remaja itu diketahui berusia antara 16 dan 19 tahun.
Menurut laporan media setempat, Muhammad telah dilemparkan ke kasur, ditarik, dipukul ke ranjang besi, dan diinjak-injak. Hal ini menyebabkan bayi malang itu mengalami cedera parah hingga tak mampu bertahan hidup.
Setelah kejadian itu, polisi menangkap keempat orang remaja tersebut. Kepala Kepolisian Semporna, Supt Sabarudin Rahmat, mengatakan bayi malang tersebut langsung dibawa oleh ibunya ke Bangsal Darurat Rumah Sakit Semporna untuk dirawat.
Namun sayangnya kondisi Muhammad kritis dan dia kemudian meninggal dunia,
Mirisnya, setelah diselidiki kasus penganiayaan tersebut terjadi hanya karena para pelaku kesal dengan tangisan si bayi yang tak kunjung berhenti.
Artikel terkait: Kesal karena rewel, pengasuh gigit balita 2,5 tahun, ini kata KPAI
Mengajarkan pengasuh dan teman yang menginap untuk menghadapi tangisan bayi
Kasus bayi malang di atas tentunya bisa dihindari jika sang ibu bisa melihat gelagat teman-temannya yang tidak sabar menghadapi tangisan bayi.
Cegah terjadinya penganiayaan anak yang dilakukan pengasuh atau teman yang menginap dengan cara berikut ini:
1. Pastikan pengasuh memahami bahwa bayi menangis adalah hal normal untuk hindari penganiayaan anak
Mendengar bayi menangis terus menerus memang bisa membuat frustasi, dan kadang-kadang menjengkelkan. Untuk itu penting untuk mengatahui apakah pengasuh Anda tahu bahwa hal itu normal dilakukan bayi. Karena saat bayi menangis, itu artinya bayi mencoba mengatakan sesuatu.
Jadi, pastikan pengasuh Anda dapat tetap tenang dan tidak frustrasi atau kesal jika bayi Anda mulai menangis.
2. Beri tahu pengasuh tempat ‘tempat aman’ untuk bayi Anda
Bayi memiliki area aman, tempat yang membuat mereka merasa nyaman. Ini bisa berupa tempat tidur bayi, tempat tidur Anda, atau di lantai beralaskan karpet.
Jika pengasuh bayi mulai frustrasi, mereka dapat mencoba meninggalkan si kecil di ruang aman mereka sementara pengasuh mencoba untuk tenang dan rileks, karena cara ini sangat efektif untuk membuat siap merawat bayi.
Namun, pastikan juga bayi berada di tempat yang tidak membuat rentan cedera atau alami SIDS, sebelum pengasuh meninggalkannya.
3. Berikan informasi penting terkait anak yang perlu diketahui pengasuh
Jangan lupa, tuliskan hal-hal atau informasi penting, seperti apakah bayi Anda memiliki alergi makanan, apa yang disukai bayi Anda, atau tidak suka, dan hal lainnya.
Dengan memberikan informasi semecam ini tentu saja bisa mempermudah pengasuh atau pembantu untuk merawat bayi.
4. Cara menenangkan bayi
Salah satu yang tidak kalah penting untuk mencegah penganiayaan anak, pastikan pengasuh memahami cara menenangkan bayi. Ingat, bayi mudah terganggu, oleh karenanya pengasuh perlu belajar cara tepat untuk membuat bayi berhenti menangis.
5. Sediakan mainan yang medukung bayi menjadi tenang
Kunci lain agar bayi lebih tenang tentu saja dengan cara membuatnya lebih nyaman dan bahagia! Dengan melakukan permainan bersama dapat membantu bayi rileks, tentunya juga membantu ikatan pengasuh dengan anak.
Jika pengasuh bisa melakukannya, ini merupakan cara tepat untuk melihat dan memastikan bahwa si kecil dirawat oleh orang yang tepat.
6. Latih pengasuh untuk perhatikan jam tidur anak
Bayi bisa menjadi rewel jika mereka tidak cukup tidur. Jadi, pastikan bahwa sang pengasuh mengikuti jadwal tidur bayi untuk menghindari masalah, misalnya membuat anak jadi rewel.
7. Pastikan pengasuh mengetahui nomor telepon Anda
Terakhir, ada baiknya meninggalkan nomor Anda pada pengasuh anak. Dengan begitu, jika sesuatu terjadi, atau jika mereka terlalu stres, mereka dapat dengan mudah menghubungi Anda.
Artikel ini disadur dari tulisan Beto Rahman dari theAsianparent Malaysia
Baca juga:
Bayi kembar yang disiksa ibunya telah diselamatkan! Alasan sang ibu melakukannya sungguh menyedihkan