Pengetahuan selalu berkembang. Ada saja penelitian di masa lalu yang kini dikoreksi oleh peneliti lainnya. Kali ini tentang manfaat susu full cream yang mengandung banyak lemak dibanding skim milk alias susu rendah lemak.
Penelitian tentang konsumsi susu pada anak
Pada tahun 2009, lembaga Agency Standar Makanan (FSA/Food Standar Agency) di Amerika meneliti tentang dampak susu full cream terhadap anak-anak. Hasilnya, mereka menyarankan orang tua untuk memberikan susu rendah lemak kepada anak mereka sejak usia 2 tahun.
Hal ini dianggap penting dilakukan agar anak terhindar dari obesitas saat mereka beranjak dewasa. Susu full cream dianggap sebagai biang kerok meningkatnya angka obesitas di kalangan anak-anak.
Konsumsi susu kaya kalori pernah disarankan di musim perang. Anak-anak di Inggris harus rutin minum full cream agar dapat ikut membangun ketertinggalan gizi yang diderita anak-anak saat perang sedang berlangsung.
Sedangkan, FSA menyarankan anak-anak yang bukan korban perang untuk minum susu rendah lemak saja agar tubuh anak-anak yang masih dalam tahap perkembangan tidak dipenuhi oleh lemak.
Namun sekarang penelitian itu dikoreksi. Anak yang minum susu full cream sampai usia 6 tahun justru akan lebih langsing dan sehat daripada anak-anak yang minum susu rendah lemak.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 2700 anak di Kanada. Anak kelompok pertama minum susu full cream, sedangkan kelompok kedua minum berbagai variasi susu rendah lemak.
Hasilnya, anak yang meminum susu full cream cenderung memiliki kecukupan vitamin D, memiliki perlindungan tulang yang memadai, dan sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat.
Artikel terkait: 3 Mitos dan Fakta tentang susu anak yang wajib Parents tahu
Hasil penelitian dari para ahli di Kanada ini dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition (Jurnal Nutrusi Penting Amerika). Penelitian mereka menunjukkan bahwa anak-anak yang minum susu full cream teratur sampai usia 6 tahun justru punya berat badan lebih sehat daripada anak yang hanya minum susu rendah lemak.
Kepala peneliti Dr Jonathon Maguire menyatakan bahwa anak yang minum Susu full cream akan memiliki kualitas vitamin D tiga kali lipat lebih baik daripada anak yang meminum susu rendah lemak.
“Anak yang tidak minum susu Full Cream memiliki kandungan kalori lebih banyak dan kualitas vitamin D lebih baik daripada mereka yang minum susu rendah lemak. Selain itu, berat badan anak juga lebih ideal daripada anak yang minum susu rendah lemak.”
Susu rendah lemak biasa ditemukan pada susu kedelai, susu almond, susu tahu, maupun susu gandum. Selain itu, beberapa produk susu sapi juga membuat versi susu rendah kalorinya sendiri sesuai dengan saran dari FSA dulu.
Namun, penelitian ini masih menjadi kontroversi hingga kini. Pihak pendukung susu rendah lemak menentang habis-habisan penelitian ini.
Misalnya, Peter Davies dari Universitas Queensland yang menegaskan bahwa menggunakan susu rendah lemak tak akan membuat gizi yang dibutuhkan anak akan berkurang. Justru itu akan membuat anak mengonsumsi jumlah kalori yang tepat untuk tubuhnya.
Full cream dan rendah lemak, mana yang terbaik untuk anak?
Secara tradisional, American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa semua anak di atas usia 2 tahun baiknya mengonsumsi susu rendah lemak. Anak di bawah usia 2 tahun yang tidak mengonsumsi ASI seharusnya minum susu full cream.
Sayangnya, APP merubah rekomendasinya setelah adanya laporan pada tahun 2008 tentang “Lipid Screening and Cardiovascular Health in Childhood”.
AAP kemudian mengeluarkan rekomendasi baru bahwa, susu rendah lemak mungkin sesuai untuk anak yang berusia 12 bulan hingga 2 tahun, jika mereka sudah mengalami kelebihan berat badan, atau jika mereka memiliki anggota keluarga yang alami kelebihan berat badan atau memiliki kolesterol tinggi.
Jadi, susu apa yang harus saya berikan kepada anak? Perlu diingat bahwa penelitian mengenai konsumsi susu dan hubungannya dengan obesitas pada anak-anak masih dilakukan hingga kini.
Jadi, Anda baiknya rutin untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan tentang pedoman pemberian susu yang terbaik untuk anak Anda.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Parents!
Referensi: The Telegraph, Very Well, ABC.
Baca juga:
Penelitian: Produk Susu dan Makanan Bayi Kemasan Tidak Baik Untuk Anak