TNI AL Berikan Beasiswa ke Anak TNI Korban Kecelakaan Cibubur

Berusaha tegar, Bagus ungkap kenangan kala kedua orangtuanya masih ada.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Staf Personalia Kasal Letkol Laut (KH) Rapin A Wibowo mengungkapkan pihaknya akan menanggung biaya pendidikan Aprino Bagus Sadewo, anak pasangan anggota TNI AL Peltu Suparno dan Priyastini. Diketahui, orang tua Bagus menjadi korban jiwa dalam kecelakaan di Jalan Alternatif Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (18/7) lalu.

Kisah Bagus, Anak TNI Korban Kecelakaan Cibubur

Kadispenal Laksma Julius Widjojono mengatakan putra mendiang Peltu Suparno masih studi S1 di salah satu universitas swasta. Bagus kuliah di jurusan Teknik Industri. 

Untuk anak, Angkatan Laut akan bertanggung jawab karena yang bersangkutan masih menyelesaikan skripsi semester 8 di Gunadarma,” ungkap Rapin di rumah duka. 

Rapin juga mengungkapkan pihak Pertamina dan Jasa Raharja juga telah memberikan santunan kepada keluarga korban. Pihak Pertamina dan Jasa Raharja, kata Rapin, telah menyambangi RS Polri sesaat setelah kecelakaan terjadi. 

Pertamina dan Jasa Raharja telah ke RS Polri dan mereka bertanggung jawab. Walaupun ini kecelakaan kita kan enggak tahu, musibah mereka bertanggung jawab,” ucapnya.

TNI AL juga memberi ‘tiket’ kepada Bagus jika ingin menjadi prajurit TNI AL ketika lulus kuliah nanti. Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono akan memfasilitasi jika Bagus berminat dan memenuhi syarat menjadi prajurit TNI AL. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hitungan nominal sedang dirapatkan, biasanya jika yang bersangkutan berminat dan secara mental fisik tidak bermasalah Bapak Kasal akan memfasilitasi,” jelasnya. 

Artikel terkait: Kronologi Kecelakaan Maut di Cibubur, 11 Orang Meninggal Dunia

Cerita Bagus Mengenang Ayah Ibunya

Di sore hari kejadian maut tersebut, Peltu Suparno tengah membonceng istrinya, Priyastini, dari kantor menuju kediamannya di Jonggol, Bogor. Kepergian mereka menyisakan pilu mendalam bagi putra semata wayangnya. Diketahui, sore itu Bagus sedang menunggu kepulangan mereka sambil menonton televisi.

Pria yang kini duduk di bangku kuliah semester terakhir Universitas Gunadarma Depok, Fakultas Teknik Mesin itu mengaku tidak mendapat firasat apapun. “Kalau firasat sih sama sekali enggak ada, kaya mimpi atau pertanda lain enggak ada sih,” ungkapnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dia mendengar informasi kecelakaan tersebut berawal dari teman-temannya. Saat itu berita kecelakaan di Cibubur hangat dan viral di media sosial. Hingga seorang tetangga mengabarkan jika kedua orangtuanya turut menjadi korban kecelakaan tersebut. 

Saya lihat kabar itu tiba-tiba trending, terus juga ada info dari komunitas-komunitas saya,” cerita Bagus. “Kira-kira setengah empat sore dihubungin sama tetangga-tetangga, kalau orang tua saya kecelakaan. Dari orang kompleks sini yang kebetulan lewat sana,” lanjutnya sambil menahan bibir yang bergetar.

Lantas, Bagus mencari kebenaran informasi tersebut. Dia pergi ke tempat kejadian kecelakaan sambil mengajak salah satu tetangganya. Namun dia mengurungkan niatnya. 

Saya coba cari info yang benar gimana, terus ajak tetangga bawa mobil, langsung ke tempat kejadian. Karena di tengah jalan itu kan macet dan juga arahan dari sini ‘jangan kesana, kamu pulang aja’. Akhirnya saya puter balik,” ujarnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Kisah Haru Balita Korban Kecelakaan Cibubur, Dilempar Ibu dari Motor

Nasib Malang Ditinggal Orang Tua

Sayangnya, informasi yang terungkap selanjutnya, ayah dan ibunya sudah meninggal. Kedua orangtuanya sudah pulang ke panggilan Ilahi. “Saya dapet info tentang ayah oke saya terima, terus saya cari info tentang ibu ternyata sama (meninggal),” imbuhnya.

Nasibnya, kini Bagus harus hidup sebatang kara. Dirinya pun mengingat momen kehidupan sehari-harinya bersama keluarganya. Katanya, mereka sering bercanda. “Kita juga sering becanda-bercanda, karena kita disini terkenal ramai walaupun cuman bertiga tapi kayanya satu keluarga besar lagi di rumah,” tuturnya.

Bagus yang sekarang sedang disibukkan dengan urusan skripsi, harus mengakhiri cerita harmonis dengan keluarganya itu. Wisuda yang nantinya akan dihadiri kedua orang tuanya pun sirna.

Baca juga:

Duka Kehilangan Sang Nenek, Ririn Ekawati: "Dia Tempatku Mengadu Setelah Kepergian Mama"

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Aku Sayang Ibu" – Pesan Terakhir Korban Penembakan Orlando Pada Ibunya

Ridwan Kamil dan Istri Kenang Momen Terakhir Bersama Eril, "Dia Manis Banget"

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan