Terjadi lagi! Anak TK ini diculik saat jajan di warung oleh penjual mainan, Parents wajib waspada!
Cegah kejadian ini dengan beberapa tips berikut ya!
Lagi-lagi, kasus penculikan anak kembali terjadi belum lama ini. Kali ini anak TK diculik di daerah Tasikmalaya tak jauh dari rumahnya. Peristiwa ini sendiri terjadi Selasa (8/10/2019) pagi.
Rupanya si kecil diculik saat akan jajan di warung ketika sudah berpakaian rapi hendak sekolah. Bagaimana kronologisnya?
Artikel Terkait : Miris! Remaja ini meninggal setelah dihukum lari oleh gurunya, ini harapan sang Ibu
Anak TK diculik
Pagi itu, di Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pasangan Dede Disman dan Hety Karani tak pernah menyangka bahwa kejadian nahas bisa menimpa buah hatinya. Sang anak yang berinisial Y saat itu sudah siap berangkat sekolah, dan telah mengenakan seragam lengkap.
Sebelum berangkat, anak berusia 5 tahun tersebut pamit untuk jajan ke warung yang berada di belakang rumah. Selang beberapa lama, orangtuanya menyadari bahwa anaknya tersebut tidak kunjung kembali.
Menyadari keadaan tersebut Dede dan Hety mulai panik. Dibantu pihak kepolisian dan warga, bersama-sama mereka mencari Y yang menghilang. Kecurigaan mereka bahwa anaknya diculik pun semakin mencuat karena hilangnya sang anak sudah sampai 8 jam.
Sayangnya, saat mengumpulkan keterangan dengan bertanya pada lingkuran sekitar jawabannya sama. Mereka tidak mengetahui keberadaan sang anak, bahkan tidak melihatnya.
Upaya pencarian pun terus menerus dilakukan, informasi hilangnya sang anak terus disebarkan, bahkan sampai daerah Ciamis.
Diculik pedagang mainan
Setelah ditelusuri, ada orang yang menyaksikan si kecil dibawa oleh seorang pemuda. Keterangan ini semakin diperjelas lewat video rekaman CCTV di minimarket, memperlihatkan pelaku yang membawa korban.
Rupanya pelaku merupakan pedagang mainan yang sering berkeliling, berinisial Al (28). Jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto segera mengamankan pelaku dan meminta keterangan intensif.
“Motif masih kami dalami. Sebelum 24 jam kami berhasil menggagalkan upaya penculikan,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com. Tak lupa Anom mengingatkan orangtua agar selalu berhati-hati dalam menjaga si kecil.
“Kepada seluruh orangtua yang memiliki anak di bawah umur lebih waspada dan jangan sampai lepas dari pengawasan,” tambahnya.
Artikel Terkait : Diselamatkan dari kardus, begini kondisi bayi yang diadopsi Bupati Karawang
Mencegah penculikan
Ada beberapa tips yang bisa Parents aplikasikan untuk mencegah kejadian penculikan ini pada si kecil.
1. Jangan menuliskan nama anak di tas atau yang terlihat
Menuliskan nama di tas mungkin menjadi hal yang lumrah dilakukan, namun bila dipikirkan ulang ini juga bisa membahayakan. Anak yang masih kecil bisa lebih percaya orang asing yang mengenal namanya, tentu ini bisa berbahaya bila orang asing yang mendekati berniat tidak baik.
2. Ajarkan konsep aman dan membela diri
Bila ada orang asing yang mendekati, ajarkan si kecil untuk berhati-hati. Bukan berarti harus takut atau menjauhi setiap orang yang baru dikenal, namun ajarkan ia untuk sigap dan bertindak bila dirasa ada hal yang tidak sesuai.
Mengikutsertakan si kecil pada olahraga beladiri untuk mempelajari dasar keselamatan diri pun bisa dilakukan agar si kecil punya bekal untuk melindungi dirinya sendiri.
3. Ajarkan ia untuk berani, tak hanya berteriak
Saat ada yang tidak beres, ajarkan anak untuk mengeluarkan suara kencang namun tak hanya berteriak. “Tolong, dia bukan ayahku,” kalimat ini akan lebih efektif dibandingkan hanya berteriak, karena orang lain mungkin akan menyangka si kecil hanya sedang tantrum saja.
4. Bila perlu gunakan ‘kode’
Banyak kasus penculikan anak terjadi dengan modus penculik menjadi orang pengganti untuk menjemput si kecil dengan dalih orangtuanya yang menyuruh. Untuk memastikan kebenarannya, Anda bisa mengajarkan kode tertentu bila orang tersebut belum dikenal si kecil
“Kalau ayah atau bunda tidak bisa jemput, nanti ada yang akan jemput kamu, kodenya adalah ‘ubur-ubur,” Seperti di film FBI ya Parents, namun ini bisa dicoba agar keamanan si kecil bisa lebih terjaga saat orangtuanya tak berada di dekatnya.
Sumber : Kompas, tipsonlifeandlove.com
Baca Juga :
Jarang Terjadi! Seorang Bayi Perempuan Usia 5 Hari Mengalami Menstruasi, Apa Penyebabnya?