Sebuah potongan video CCTV beredar luas di dunia maya. Video tersebut menunjukkan peristiwa mengerikan di mana seorang anak terlindas truk ayah yang tengah melaju. Anak tersebut lantas tewas di lokasi kejadian. Tak pelak, sang pelaku yang tak lain ayah korban sendiri menerima kritikan pedas dari warganet.
Lantas, seperti apa kejadian sesungguhnya? Mengapa sang ayah bisa menabrak anak kandungnya? Berikut ini ulasan lengkapnya yang berhasil dihimpun theAsianparent.
Hendak Mencegat, Anak Terlindas Truk ayahnya Sendiri
Foto: iNews.id
Dilansir dari iNews.id, seorang ayah di Aceh Selatan, Provinsi Aceh diduga tega menabrak anak kandungnya hingga tewas. Aksi yang terjadi di Jalan Lintas Nasional Meukek-Medan ini bahkan terekam kamera CCTV.
Dari rekaman CCTV, terlihat insiden terjadi pada Sabtu (19/12/2020) sekitar pukul 00.05 WIB. Tampak sebuah truk berwarna kuning yang diduga dikemudikan pelaku melaju di lokasi. Saat melaju, tampak ada beberapa orang mencoba mencegat truk tersebut.
Saat mencegat itulah, truk yang diduga dikemudikan sang ayah bernama Husaini menghantam dan melindas tubuh anaknya bernama Haura Aulia yang masih berusia 11 tahun. Usai terjatuh, keluarga korban pun langsung menghampiri dan memeluk korban. Sementara pelaku kabur dengan mengendarai mobil truk barang Mitsubishi Fuso kuning dengan nomor polisi BL 8765 EC.
Kanit Laka Satlantas Polres Aceh Selatan Bripka Riza membenarkan adanya kejadian kecelakaan tersebut.
“Pengemudi saat itu melaju dari arah Blangpide menuju Tapaktuan. Sesampainya di lokasi, mobil yang dikemudikan Husein diberhentikan oleh anak kandungnya. Diberhentikan diduga adanya masalah keluarga,” kata Riza, Minggu (20/12/2020).
Riza menambahkan, pelaku tidak mau berhenti dan melanjutkan perjalanan. Kemudian korban mencoba menghadang dan mencoba memanjat truk.
“Korban kemudian terjatuh dan terlindas hingga tewas. Sementara pelaku tetap melaju kabur,” katanya.
Riza melanjutkan, pelaku saat ini sudah ditangkap dan ditahan di Mapolres Aceh Selatan. Selain menangkap pelaku, polisi menyita truk berwarna kuning beserta STNK dan SIM milik pelaku.
Artikel terkait: Gara-gara Bonceng 4, Ibu dan Anak Tewas Tertabrak Truk
Pelaku Tidak Merasa Menabrak Anaknya
Foto: iNews.id
Setelah berhasil diamankan dan dimintai keterangan, Husaini mengaku tidak menabrak anaknya. Namun, dia pun membenarkan jika terjadi masalah keluarga.
“Udah gak pas lagi. Masalahnya ya itu, pokoknya masalah rumah tangga. Kalau diceritakan gak enak,” kata dia.
Husain juga membantah telah menyenggol korban. Menurutnya, kejadian itu terjadi karena anaknya sedang tertimpa nasib nahas.
“Kalau nyenggol bukan saya senggol, tapi memang anak saya sudah nahasnya,” kata dia.
Meski pelaku enggan merinci masalah apa yang membuatnya berkonflik dengan keluarganya, narasi yang berkembang di media sosial adalah saat itu korban dan sang ibu hendak memberhentikan pelaku yang diduga membawa perempuan lain di dalam truk tersebut. Mereka mencurigai sang ayah tengah berselingkuh.
Gadis belia tersebut sempat bergelantungan di kaca spion agar ayahnya menghentikan laju kendaraannya. Namun bukannya berhenti, pelaku malah tancap gas hingga korban jatuh dan terlindas hingga tewas.
Artikel terkait: Tragis! 2 Anak Tewas Tergilas Truk Saat Menerobos Lampu Merah
Catatan untuk Parents: Jangan Libatkan Anak dalam Konflik Orangtua
Kejadian anak terlindas truk ayah tersebut tentunya menyisakan pilu ya, Parents. Terlebih lagi bagi sang ibu dan keluarga yang harus kehilangan putri tercinta dengan cara yang tragis akibat ulah ayahnya sendiri.
Terlepas dari berita yang beredar luas, pelaku dan keluarga korbanlah yang tahu persis konflik apa yang sedang mereka alami sehingga terjadi pencegatan di tengah jalan itu. Akan tetapi, belajar dari kejadian nahas ini ada catatan penting untuk kita para orangtua.
Hendaknya orangtua maupun orang dewasa tidak melibatkan anak di bawah umur dalam penyelesaian konflik mereka, apalagi ketika berurusan dengan masalah suami istri. Pasalnya, anak-anak belum cukup matang secara emosional dan cara berpikirnya. Di samping itu, bukan tak mungkin mereka malah menjadi korban kebrutalan orang dewasa.
Sudah ada banyak contoh kasus di mana anak-anak terpaksa menerima perlakuan abusif ketika orangtuanya bersiteru. Dari kekerasan yang paling ringan hingga berat, sampai yang menyebabkan hilangnya nyawa.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut dan keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Baca juga:
18 Cara Atasi Pertengkaran, Mulai dari Masalah Keuangan Hingga Komunikasi