130 Anak Terinfeksi COVID-19 di Jatim, 50 di antaranya Balita

Sedih, ada130 anak terinfeksi COVID-19 di Jatim. Diduga mereka tertular dari orang tua, pengasuh dan anggota keluarga lainnya.

Jawa Timur menjadi salah satu episenter virus corona baru di Indonesia setelah Jakarta mulai mengalami penurunan. Sebanyak 130 anak berusia 0-9 tahun terinfeksi Covid-19 di Jawa Timur (Jatim). 71 anak laki-laki dan 59 anak perempuan. Hal ini diungkapkan oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur dalam konferensi pers Pemprov Jatim, Selasa (2/6/2020).

Mirisnya, hampir separuh di antaranya adalah balita. Bahkan ada yang meninggal.

“Kalau dikelompokan, yang usia balita ada 22 anak laki-laki dan 28 anak perempuan. Dari 28 anak perempuan itu ada yang meninggal dunia 1 anak dengan usia 1,6 tahun dan itu kebetulan ada demam berdarahnya juga,” ungkap Ketua Rumpun Tracing Gugas Covid-19 Jatim, dr Kohar Hari Santoso.

Pasien-pasien anak yang dirawat di rumah sakit akan ditangani oleh dokter spesialis anak. Beberapa anak ada yang dirawat secara mandiri di rumah oleh orangtua mereka.

Artikel terkait: 11 Anjuran IDAI untuk Cegah Anak Terpapar COVID-19

Anak terinfeksi COVID-19 di Jatim tertular dari orang tua dan pengasuh

130 Anak Terinfeksi COVID-19 di Jatim, 50 di antaranya Balita

Kohar mengatakan pasien Covid-19 usia anak ini memang kebanyakan tertular dari orangtua. Namun juga ada yang ternyata orangtuanya negatif dari Covid-19. Dugaan sementara tertular dari pengasuh atau anggota keluarga lainnya.

Dia menjelaskan terdapat beberapa pencegahan penularan, yakni secara individual dan sosial. Secara individual seperti memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak dan imunitas. Secara sosial misalnya seperti screening pengecekan suhu tubuh, penyemprotan desinfektan dan social distancing.

“Yang terakhir ada pencegahan dari orang spesial yakni mereka yang punya komorbid (penyakit bawaan) dan anak-anak mengingat mereka paling rentan,” katanya.

Kohar menambahkan, jika masyarakat yang memiliki pengasuh anak terutama yang tidak tinggal di rumah harus diawasi dengan ketat mengingat pengasuh tersebut punya mobilitas di luar.

Demografi pasien COVID-19 di Indonesia berbeda dengan di luar negeri

anak terinfeksi COVID-19 di Jatim

Dirut RSUD Dr Soetomo Surabaya yang juga menjabat sebagai ketua gugus kuratif COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menjelaskan mengenai jumlah anak di bawah lima tahun yang terpapar Corona COVID-19 di wilayah setempat. 

Joni belum bisa memastikan mengapa anak-anak di bawah usia lima tahun bisa terpapar COVID-19. Karena berdasarkan aksioma awal disebutkan, anak-anak  memiliki risiko lebih rendah terpapar Covid-19. 

“Tentang penyakit ini dulu ada aksioma tidak akan menyerang anak-anak. Ternyata tidak,” ucapnya. 

Artikel terkait: KPPPA Luncurkan Panduan PATBM (perlindungan anak) saat Pandemi COVID-19

Joni juga mengungkapkan perbedaan pasien Corona COVID-19 di Indonesia dan di luar negeri. Jika di luar negeri kebanyakan pasien COVID-19 di atas usia 70 tahun, di Indonesia berbeda. Di Indonesia, kebanyakan pasien COVID-19 berada di kisaran umur 40-49 tahun.

“Kemudian kalau dari data yang kita tabulasi, demografinya itu laki-laki lebih banyak dari perempuan. Laki-laki itu 54 persen, sedangkan perempuan hanya 46 persen,” ujar dia.

Tercatat ada tambahan 95 pasien baru Corona COVID-19 di Jawa Timur hingga Senin, 1 Juni 2020. Total keseluruhan pasien baru Corona COVID-19 mencapai 4.920 pasien di Jawa Timur.

Dari jumlah tersebut, Surabaya masih tetap menjadi penyumbang terbanyak yaitu 2.633 kasus. Saat ini Kota Pahlawan tidak hanya kategori zona merah biasa, tapi bahkan merah tua. 

Cara mencegah penularan virus corona pada balita

Anak Terinfeksi COVID-19 di Jatim

  • Rutin berikan Si Kecil ASI, karena ASI mengandung banyak nutrisi dan antibodi yang dapat melindungi bayi dari beragam penyakit dan infeksi.
  • Jauhkan Si Kecil dari orang yang sedang sakit, terutama yang sedang terinfeksi virus Corona.
  • Hindarkan Si Kecil dari penyakit menular lain yang dapat menurunkan daya tahan tubuh dengan tetap melengkapi imunisasi dasar sesuai jadwal.
  • Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer selama 20 detik sebelum menyentuh, menggendong, menyusui, atau memberi makan Si Kecil.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk atau bersin, lalu segera buang tisu dan cuci tangan.
  • Gunakan masker apabila sedang batuk atau pilek.

Parents perlu segera membawa Si Kecil ke dokter jika ia terlihat mengalami gejala infeksi virus Corona, terutama jika ada riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi virus Corona atau bepergian ke daerah yang mengalami wabah COVID-19 dalam waktu 2 minggu terakhir.

Sumber: SurabayaBisnis, Liputan6, Alodokter

Baca juga:

Sempat Kesulitan Bernapas, Balita Pasien COVID-19: "Mama Aku Tak Akan Pulang"

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.