Ice cream merupakan salah satu camilan yang disenangi banyak orang, termasuk anak-anak. Tak mengherankan, saat orangtua menawarkan ice cream pada si kecil, pasti mereka tidak menolaknya. Nyatanya, hal ini tidak berlaku untuk anak Tantri Kotak.
Bukan karena tidak suka dengan ice cream, ternyata anak Tantri Kotak memang baru diizinkan untuk menikmati ice cream ketika usianya sudah 3 tahun. Hal ini diakui langsung oleh Tantri melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu, 27 Maret 2019.
“Wajah baru anak wedok yang 1 bulan lagi boleh makan ice cream! Ciye mau 3 tahun,” tulis Tantri dalam sebuah unggahan foto yang memperlihatkan si kecil Karanada setelah potong rambut.
Dari pengakuan yang diungkapkan oleh Tantri ternyata menuai banyak pertanyaan mengapa Karanada baru dibolehkan makan ice cream ketika usianya 3 tahun. Padahal, banyak anak-anak pada umumnya yang sudah mulai makan ice cream bahkan sejak usia 1 tahun.
Menurut Tantri, keputusannya baru mengizinkan Karanada boleh makan ice cream saat usianya sudah 3 tahun tidak terlepas dari bentuk didikan yang ia terapkan untuk putri semata wayangnya itu. Baginya, jika anak menginginkan sesuatu, maka ada syarat yang harus dilakukan.
“Sebenarnya masing-masing ibu punya cara masing-masing aja untuk tahan keinginan anak. Kalau aku tipikal ibu yang didikannya tidak semua aku iyain untuk Kara,” jelas Tantri.
“Mainan dan makanan selalu ada syarat. Salah satunya ice cream ini jadi dia baru boleh di usia 3 tahun, dan ternyata dia nunggu banget,” imbuhnya.
Anak Tantri Kotak diizinkan makan ice cream saat usia 3 tahun
Meskipun Tantri baru mengizinkan anaknya makan ice cream setelah usia 3 tahun, tapi hal itu bukan berarti anak di bawah usia 3 tahun belum boleh makan ice cream. Memberikan sesuatu pada anak, termasuk makan ice cream, semuanya kembali kepada keputusan setiap orangtua.
“Tidak ada yang salah, bukan ice cream sih yang salah. Jadi, alasan saya kenapa baru 3 tahun kasih ice cream, karena lebih kepada pengendalian Kara, jadi harus ada sedikit perjuangan untuk mendapatkan itu, salah satunya ice cream,” ungkap Tantri.
Walau demikian, Tantri mengakui jika hal tersebut memang tidak mudah untuk dilakukan. Namun, Tantri mencoba untuk mendidik Kara dengan cara negosiasi.
“Misalnya, Kara mau mainan A, saya akan bilang boleh, tapi Kara harus makan pintar selama 1 minggu ya. Berjalan lancar? Ya nggak juga di awal, pasti ada drama, tapi balik lagi ke konsistensi orangtua untuk tetap pada pendirian kalau kita mau ajarkan dia untuk bernegosiasi,” cerita Tantri melalui kolom caption Instagram.
“Jadi, lepaskan rasa nggak tega, harus tega, tapi bukan karena nggak sayang. Justru karena sayang, karena nanti saat dia dewasa, dia bisa menghargai sesuatu melalui usahanya, dan dewasa dalam memilih karena hidup itu akan dihadapkan dengan bermacam-macam pilihan,” lanjutnya bercerita.
Anak Tantri Kotak sudah diajarkan negosiasi sejak kecil, salah satunya melalui ice cream
Sebagai anak balita, Karanada tentu saja menantikan momen ulang tahunnya yang ke-3 tahun, pasalnya saat itulah ia baru diizinkan untuk makan ice cream. Namun, terkadang, Karanada juga nego agar bisa makan makanan manis lainnya.
“Kalau ditanya, Kara umur 3 tahun boleh makan apa? Jawabannya pasti ice cream. Terus nanya lagi deh, kalau candy, Bunda? Itulah contoh negosiasi yang sudah tertanam di otaknya,” kata Tantri.
Bagi Tantri, terkait negosiasi dan janji yang dilakukan oleh orangtua kepada anak, harus benar-benar dalam menjalaninya. Sebab, jika tidak, justru anak bisa protes pada orangtua.
“Pernah suatu kali saya lagi ribet banget dengan HP karena ada kerjaan mendadak, saya bilang kalau kerja sebentar ya 5 menit saja (sebagai anak kecil dia kan belum tahu jam, jadi hanya menggunakan instingnya kalau sebentar ya sebentar). Tiba-tiba versi sebentar dia langsung ambil HP saya lalu bilang ‘ayo bunda katanya sebentar saja’, akhirnya mau nggak mau ya lepas HP lanjut main,” ujar Tantri sambil mengenang kejadian tersebut.
Dari pengalaman Tantri Kotak, nampaknya ada pembelajaran yang dapat Parents ambil, mengenai negosiasi dengan anak dan bagaimana mengajarkan anak untuk berusaha mendapatkan sesuatu. Kedua hal tersebut tentunya sangat bermanfaat untuk membentuk pribadi anak yang lebih baik saat ia dewasa.
Nah, itulah cerita tentang anak Tantri Kotak yang baru dibolehkan makan ice cream saat usianya 3 tahun. Apakah Parents juga memiliki cerita atau pengalaman yang sama juga dengan yang dilakukan oleh Tantri Kotak?
Baca juga :
Merencanakan anak kedua, Tantri Kotak jalani 4 pemeriksaan ini di rumah sakit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.