Anak sulit makan dan picky eater? Coba lakukan 5 tips dari Psikolog ini

Tak perlu pusing, ini cara sederhana yang bisa Parents praktikan!

Saat anak sulit makan atau mulai gerakan Gerakan Tutup Mulut (GTM), Parents tentu saja khawatir. Was-was jika kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi dengan baik dan berdampak pada tumbuh kembangnya.

Belum lagi bila si kecil mulai pilih pilih dan hanya menyukai makanan tertentu saja. Kondisi ini tentu saja bisa berujung membuat Parents risau bahkan stress.  .

Jika kondisi sedang dialami, tak perlu cemas berlebihan. Pasalnya, kondisi anak GTM sebenarnya lumrah terjadi. Meskipun begitu, mengenalkan dan menanamkan kebiasaan makan makanan sehat dengan beragam pilihan tentu saja wajib dilakukan.

Dalam acara Rayakan International Chefs Day, Nestlé Indonesia Tanamkan Pola Hidup Sehat Sejak Dini Melalui ‘6 Kebiasaan Baik’ (23/10), Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi memberikan tipsnya terkait hal ini.

Artikel terkait : Ini 7 makanan penambah nafsu makan anak, Bunda wajib tahu!

Tips menghadapi anak sulit makan

anak sulit makan anak sulit makan

Salah satu hal yang penting untuk dilakukan ternyata bagaimana Parents mengenalkan rasa lapar pada si kecil. Dengan begitu, anak pun akan belajar dan memahami bahwa ia membutuhkan asupan makanan untuk menghilangkan rasa lapar tersebut.

Selain itu, ada 5 poin penting yang perlu Parents ingat dalam rangka mengenalkan rasa lapar dan kebutuhan akan mengonsumsi makanan sehat penting.

1. Jangan memaksakan ya, Parents

Pada dasarnya memang butuh kesabaran orangtua dalam membiasakan makan sehat pada si kecil sejak dini. Memaksakan si kecil mengonsumsi makanan tertentu bisa membuatnya malah menjadi lebih tidak mau makan.

Saat memperkenalkan makanan baru misalnya, sampai si kecil mau menyantapnya tentu saja membutuhkan proses. "Kalau mencoba mengenalkan makanan baru misalnya, biasanya setelah 15 kali percobaan baru berhasil. Biar bagaiman pun anak karakternya bisa beda-beda. Ada anak yang gampang geli melihat makanan karena teksturnya, ada yang mudah terima-terima aja," ujar Saskhya.

Membangun suasana makan yang bahagia bisa juga membuat si kecil lebih termotivasi untuk makan. Parents bisa membiasakan makan malam bersama keluarga, selain bisa membuatnya lebih bersemangat, bonding antar anggota keluarga juga bisa tercipta.

2. Memvariasikan makanan

Dalam acara yang sama, Eka Herdiana, Corporate Nutritionist Nestlé Indonesia mengungkapkan bahwa prinsip dari menu gizi seimbang ialah bagaimana Parents perlu mencari variasi dan mengombinasikan makanan.

"Pemerintah pun sudah mencanangkan prinsip Isi Piringku yang terdiri atas kombinasi karbohidrat, protein, sayur, dan buah".

Selain itu, Sashkya mengingetkan agar si kecil lebih bersemangat, Parents juga bisa menyiapkan hidangan si kecil dengan cara menghias menunya. Agar lebih mudah, bisa melihat berbagai tutorial berbagai variasi menghiasnya ini di YouTube.

Artikel terkait : Berapa kali anak perlu makan dalam sehari? Kenali jadwal makannya

3. Hindari beberapa kalimat berikut ini

"Makanan ini enak lho/tidak enak lho"

"Cobain deh makanan ini"

"Makan sedikit dulu nih"

Menurut Sashkya, kalimat-kalimat di atas sebaiknya tidak sering dikatakan. Beberapa kalimat di atas justru bisa mendorong si kecil untuk menjadi pemilih makanan .

"Misalnya saja bila orang dewasa sering mengatakan kalimat pertama, sampai ia dewasa bila terus dibiasakan ia hanya akan mengonsumsi makanan yang enak saja, hanya karena rasanya saja. Padahal kita sebagai orangtua tentu ingin ia mengonsumsi sesuatu dengan kesadaran sendiri bahwa makan sesuatu yang sehat lebih penting," ujar Sashkya.

4. Praktikkan mindful eating

Agar tumbuh kesadaran akan mengonsumsi makanan yang sehat, cobalah lebih sering mengutarakan beberapa kalimat yang merujuk pada konsep mindful eating. Merupakan suatu metode untuk makan dengan penuh kesadaran untuk menikmati seluruh prosesnya menggunakan alat indera.

Cobalah lebih sering mengatakan hal ini.

"Dek... lihat bentuk dan warna makanannya, dulu, deh,"

"Coba cium makanan-makanan ini"

"Pegang tekstur makanan ini, yuk!"

"Waktu dikunyah rasa dan bunyinya seperti apa?"

5. Libatkan si kecil

Melibatkan si kecil dalam setiap proses menyajikan makanan bisa meningkatkan motivasinya untuk makan. Parents bisa melibatkannya mulai dari membeli serta memilih bahan makanan di supermarket, memasak di rumah, hingga menyajikan makanan dengan berbagai variasi.

Bagaimana, Parents tertarik untuk mencoba kiat ini?

TAP-Web-Banner_Checklist

Baca Juga :

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.